Liputan6.com, Jember - Pejabat Sekretaris Daerah Jember Arief Tjahyono mengatakan, stok beras di Jember dipastikan aman untuk menghadapi Ramadan hingga Lebaran 2023.
”Setiap minggu kami mengadakan operasi pasar, sehingga itu menandakan bahwa bahan pokok beras sudah tercukupi,” ujarnya, Rabu (15/2/2023).
Advertisement
Menurutnya, Pemkab Jember akan selalu berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menjaga kebutuhan pangan terutama beras, sehingga tidak perlu adanya impor beras untuk menekan lonjakan perekonomian.
”Alhamdulillah, Jember selalu surplus untuk stok beras, sehinga tidak perlu mendatangkan beras dari luar daerah. Hasil inspeksi di penggilingan dan Gudang Bulog Jember bahwa ketersedian beras aman,” tuturnya.
Kata dia, inflasi di Jember cukup rendah yakni peringkat kedua se-Jawa Timur, sehingga Pemkab Jember cukup berbangga dengan situasi tesebut dan terus melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan laju inflasi.
Kepala Perum Bulog Jember Ahmad Mustari menyatakan, saat ini pihaknya memiliki stok sebanyak 400 ton beras untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Jember.
Ia mengatakan, Bulog Jember akan selalu bekerja sama dengan mitra untuk menjaga ketersediaan beras dan untuk menstabilkan harga agar tidak naik terlalu tajam kenaikannya, sehingga berujung pada daya beli masyarakat yang menurun.
Harga Terkendali
“Memang ada kenaikan harga beras di pasaran karena disebabkan gabah lokal mulai habis dan memang belum musim panen, namun harga beras masih terkendali setidaknya sampai bulan Puasa aman,” paparnya.
Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Jember berkisar Rp11.000 hingga Rp13.000 per kilogram, namun kenaikan harga tersebut masih dalam batas kewajaran.
Advertisement