Liputan6.com, Jakarta - Giorgio Ramadhan, sopir Fortuner yang dengan sengaja menabrak dan merusak mobil Brio menggunakan senjata telah resmi menjadi tersangka dan ditahan di Mapolres Metro Jakarta Selatan.
Giorgio ditahan di Mapolres Metro Jakarta Selatan sejak Senin (13/2/2023) malam, dan dijerat dengan Pasal 406 KUHP terkait perusakan terhadap mobil Brio dan Pasal 335 KUHP tentang ancaman kekerasan.
Advertisement
Lantas siapakah sosok Giorgio Ramadhan? Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, nama dan foto Giorgio Ramadhan rupanya terpampang di laman myrotvorets.center.
Menurut informasi dari Wikipedia, Myrotvorets atau Mirotvorets (Peacemaker) adalah laman yang mempublikasikan daftar orang dan terkadang informasi pribadi yang berpotensi menjadi musuh Ukraina. Laman Myrotvorets menyatakan orang-orang tersebut sebagai " aksi yang memperlihatkan tanda kejahatan terhadap keselamatan nasional Ukraina, kedamaian, keselamatan manusia, dan juga hukum internasional. Laman ini diluncurkan pada Desember 2014 silam oleh Georgy Tuka, politisi dan aktivis Ukraina. Publikasi informasi pribadi oleh laman Myrotvorets dikritik oleh organisasi hak asasi manusia.
Berikut isi informasi Giorgio Ramadhan setelah diterjemahkan oleh google translate:
Pelanggaran yang disengaja terhadap perbatasan negara Ukraina untuk menembus wilayah Ukraina yang diduduki oleh geng teroris Rusia di Donbas. Partisipasi dalam acara propaganda anti-Ukraina.
“Saya mahasiswa hukum, mahasiswa pertukaran di Belanda. Saya datang ke Luhansk untuk ikut serta dalam konferensi anti-fasis dan mengungkapkan solidaritas saya dengan masyarakat Donbass. Indonesia, tempat saya berasal, berada dalam keadaan semi-kolonial pada tahap ini, dan demonstrasi pada 1 Mei adalah protes terhadap pemerintah, hari penderitaan rakyat, ketika banyak polisi yang menyerang orang-orang yang berpartisipasi. dalam demonstrasi. Dan aku di sini untuk mendukungmu. Ketika saya pertama kali datang ke negara Anda, saya sangat terkejut melihat bagaimana semuanya bekerja di sini, bagaimana orang hidup. Semua informasi imperialis tentang apa yang terjadi di sini ternyata salah. Saya sangat ingin negara Anda berkembang pesat ekonominya, dan orang-orang yang tinggal di sini bahagia!”
Diplomat Jawab Kasus Viral Giorgio Ramadhan, Sopir Fortuner Arogan di 'Daftar Musuh' Ukraina
Nama Giorgio Ramadhan (GR) sedang viral di media sosial karena tindakannya yang arogan di jalanan. Giorgio yang membawa Fortuner berseteru dengan pengemudi mobil lain, bahkan terlihat sampai membawa senjata.
Giorgio lantas digelandang ke kantor polisi dan akhirnya meminta maaf dalam balutan baju oranye.
Namun, Giorgio Ramadhan sebetulnya sudah sempat viral pada akhir 2022 lalu. Pasalnya, profilnya muncul di situs Myrotvorets Center. Situs tersebut mengutip bahwa Giorgio masuk ke daerah Luhansk di Donbas. Daerah itu milik Ukraina yang sedang dikontrol Rusia.
"Pelanggaran sengaja pada perbatasan negara Ukraina untuk memasuki wilayah Ukraina yang diduduki geng teroris Rusia di Donbas. Partisipasi di acara-acara propaganda anti-Ukraina," tulis situs tersebut.
Info mengejutkan itu diperkuat foto-foto viral yang diduga menampilkan kehadiran Giorgio di acara Asosiasi Kebudayaan dan Tradisi Militer Rusia di Jakarta. Asosiasi itu menggelar upacara militer untuk menghormati Tentara Merah di Perang Dunia II.
Liputan6.com sudah berusaha mengkonfirmasi profil Giorgio kepada pihak Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Kyiv sejak November 2022.
Berikut penjelasan diplomat Indonesia dan Ukraina terkait sepak terjang Giorgio di tengah perang Rusia dan Ukraina:
Advertisement
Penjelasan Diplomat Indonesia
Juru bicara KBRI di Ukraina Yudi Alamin menyebut sudah berkoordinasi dengan Atase Pertahanan KBRI Moskow tentang kasus ini. Ia meragukan bahwa Giorgio benar-benar datang ke garis depan peperangan seperti Donbas seperti yang tertulis di situs Myrotvorets.
"Waktu itu terus terang sudah kami koordinasikan dengan athan (atase pertahanan) Moskow. Tapi mostly sepertinya itu hoax keterlibatan beliau di frontline," ujarnya kepada Liputan6.com, Selasa (14/2/2023).
Saat ini, Yudi masih terus mengumpulkan informasi mengenai Giorgio yang sudah berada di Indonesia.
Ketika ditanya apabila ada WNI lain yang ingin ikut-ikutan aksi militer, Yudi mengingatkan bahwa isu Rusia-Ukraina adalah kategori isu politik tingkat tinggi, sehingga Indonesia tak memihak secara militer.
"Kita harus menempatkan diri tanpa mendukung salah satu kekuatan militer kedua negara, ini terbukti peran kita di sini hanya melaksanakan diplomasi kemanusiaan dan perdamaian (non militer). Sesuai amanah pembukaan UUD ikut melaksanakan ketertiban dunia sekaligus melaksanakan policy bebas dan aktif," jelasnya.
Penjelasan Diplomat Ukraina
Pihak diplomat Ukraina di Jakarta menjelaskan bahwa situs Myrotvorets bukan milik pemerintah Ukraina. Situs itu dikelola oleh organisasi yang pro-kedaulatan Ukraina.
Maka demikian, Giorgio bukan resmi merupakan musuh pemerintah Ukraina.
"Pusat Myrotvorets adalah organisasi independen non-pemerintah yang dibuat oleh sekelompok ilmuwan, jurnalis, dan spesialis dalam studi tanda-tanda kejahatan terhadap keamanan Ukraina, perdamaian, keamanan umat manusia, dan tata hukum internasional," demikian penjelasan jubir Kedutaan Besar Ukraina, Svitlana Kovtun, kepada Liputan6.com.
Ketika Svitlana ditunjukkan foto-foto upacara militer dari Asosiasi Kebudayaan dan Tradisi Militer Rusia, wanita itu memberikan emoji terkejut, namun enggan merespons lebih lanjut.
Advertisement
Respons Polri
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, akan menelusuri informasi yang beredar di media sosial.
"Sejauh ini belum mendapatkan informasi itu dan kami akan cek," kata kata Ade Ary dalam keterangannya dikutip Selasa (14/2/2023).
Ade Ary menerangkan, pihaknya sejauh ini fokus pada tindakan perusakan dan pengancaman yang dilakukan oleh GR terhadap pengemudi Mobil Brio.
"Kami fokus pada penerapan pasal yang kami temukan, peristiwa yang terjadi, pasal pengrusakan dan ancaman pengrusakan terhadap orang," ujar dia.
Kepada penyidik, GR mengungkap motif perusakan karena tersulut emosi semata. Mereka berdua sebelumnya memang terlibat selisih paham di jalanan.
"Berdasarkan keterangan tersangka, ini kami sudah dengar juga karena emosi, selisih paham di jalan tadi," ujar dia.