Liputan6.com, Jakarta Salah satu perusahaan makanan cepat saji yang menyajikan sandwich yaitu Subway mengonfirmasi akan menjual perusahaan yang bernilai lebih dari USD 10 miliar atau sekitar Rp 152 triliun.
Dilansir dari CNN, Jumat (17/2/2023), perusahaan yang kini berusia 58 tahun itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa pemegang sahamnya sedang "menjajaki kemungkinan penjualan" perusahaan. Bahkan perusahaan telah menyewa JP Morgan untuk membantu menyelesaikan proses tersebut.
Advertisement
Subway memperingatkan, "tidak ada indikasi waktu atau kepastian bahwa penjualan akan terjadi" dan tidak berniat untuk memberikan komentar publik lebih lanjut sampai prosesnya selesai.
Namun, pengumuman itu datang sebulan setelah Wall Street Journal menyampaikan berita bahwa rantai makanan itu sedang menjajaki penjualan. Label harga tidak diumumkan dalam pernyataan Subway, tetapi surat kabar mengatakan Subway dapat bernilai lebih dari USD 10 miliar.
Jika tercapai, itu akan menjadi salah satu kesepakatan terbesar dalam industri makanan cepat saji sejak Inspire Brands membeli Dunkin' seharga USD 11,3 miliar pada Oktober 2020.
Didukung oleh menu yang diperbarui, renovasi toko, dan pertumbuhan internasional, Subway telah bangkit dalam beberapa tahun terakhir.
Perusahaan baru-baru ini mengatakan bahwa penjualan di toko-toko Amerika Utara yang buka dalam setahun setidaknya berhasil naik 7,8 persen dibanding tahun lalu, yang dikatakan Subway melebihi proyeksinya lebih dari USD 700 juta.
Selain itu, pertumbuhan digital juga menjadi sorotan bagi perusahaan, dengan penjualan yang dilakukan melalui aplikasi atau layanan pihak ketiganya berlipat ganda dibandingkan 2021.
Jejak internasionalnya pun tumbuh dengan lebih dari 750 restoran dibuka tahun lalu, membantu penjualan global toko yang sama tumbuh 9,2 persen tahun ke tahun.
Tahun ini, alat pengiris daging baru akan diluncurkan di semua toko.
“Kami adalah salah satu dari sedikit, jika saja, sub toko yang tidak memotong restoran. Tidak hanya memberi tamu persepsi yang lebih baik saat melihat daging yang enak dan empuk, tetapi kami menghemat banyak uang karena kami membayar banyak uang untuk memotongnya di hulu,” ujar CEO Subway John Chidsey.