World Water Council Minta Jokowi Jadi Water Mesengger

Delegasi World Water Council bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada hari ini. Dalam pertemuan tersebut ketua delgasi meminta RI 1 turut jadi pembawa pesan untuk menangkal masalah air.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Feb 2023, 13:21 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. (Dok. Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membawa sejumlah rombongan delegasi World Water Council bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Kunjungan itu bermaksud untuk membahas soal kesiapan Indonesia jadi tuan rumah World Water Forum pada 2024.

"Ada kick off meeting sebagai tuan rumah World Water Forum 2024 di Bali. Kita sudah ditunjuk jadi tuan rumah, mereka pingin ketemu Presiden," kata Menteri Basuki Hadimuljono.

Seperti disampaikan Jokowi, Menteri Basuki mengatakan, penanganan krisis air jadi solusi utama guna menangani berbagai masalah lain yang terjadi saat ini, khususnya krisis pangan dan energi.

"Pak Presiden menyampaikan, air sekarang jadi global problem, global crisis. Air, food, energi, semua berasal dari air, air jadi intinya," tegas dia.

Sementara dari sisi World Water Council, mereka ingin RI 1 turut jadi pembawa pesan untuk menangkal masalah-masalah air.

"Bahkan Presiden World Water Council yang dari Perancis dia bilang, bisa enggak Presiden sebagai Waterman di G20. Jadi Presiden Indonesia sebagai Water Mesengger, karena membawa isu air," ungkapnya.

"Dia malah bercanda, kalau bisa telepon Macron, karena di Perancis ini sudah enggak punya reservoir. Padahal mereka sangat kesulitan air," kata Menteri Basuki.

 

 


Jokowi Sampaikan Air Jadi Krisis Global

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. (Dok. Kementerian PUPR)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan delegasi World Water Council atau Dewan Air Dunia di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Dia menyampaikan bahwa saat ini air menjadi krisis dunia dan problem dunia.

"Ya beliau Pak Presiden menyampaikan air sekarang menjadi global problem, global crisis," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Dia mengatakan bahwa air merupakan inti dari ketahanan pangan dan energi. Untuk itu, kata dia, Presiden Jokowi mengungapkan bahwa Indonesia membangun 61 Dam atau bendungan di berbagai daerah.

"Air, food, energy, semua food dan energy juga berasal dari air. Jadi memang air sebagai intinya. Makanya Indonesia membangun 61 Dam ini dan ini sangat diapresiasi oleh world water council," ujarnya.

 


Ditanggapi dengan Candaan

Basuki menuturkan Presiden World Water Council juga sempat meminta kesediaan Jokowi untuk menjadi water massenger. Namun, Jokowi menangappi dengan candaan dan meminta agar menghubungi Presiden Prancis Emmanuel Macron terlebih dahulu.

"Jadi bahkan mohon maaf Presiden World Water Council yang dari Prancis bilang bisa enggak Presiden sebagai water messenger karena membawa isu air. beliau malah bercanda 'kalau bisa telepon (Presiden) Macron'," jelas Basuki.

Dia menuturkan World Water Council mendukung dan mengapresiasi Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 tahun 2024. Indonesia dinilai tidak hanya menjadi pemimpin di politik, namun juga di bidang air.

"Mereka mendukung sekali dan meng-appreciate Indonesia sebagai tuan rumah, Indonesia sebagai leader tidak hanya di politik tapi juga di air di world di ranah global," tutur Basuki.

Infografis: Sumber Air Jakarta Bermasalah (Liputan6.com / Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya