Liputan6.com, Jakarta - Tim Emergency Medical Team (EMT) untuk bantuan kemanusiaan bencana gempa yang melanda Turki sudah tiba melalui Bandara Adana, Turki sejak Senin malam, 13 Februari 2023. Tim gabungan tersebut terdiri dari TNI Polri, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan tim relawan lainnya.
Kasatgas Polri Misi Kemanusiaan Turki 2023, Brigjen Gatot Tri Suryanta menyampaikan bahwa tim EMT dijadwalkan menginap tiga hari di Adana dikarenakan proses pendirian hospital field membutuhkan waktu tiga hari. Sehingga tidak dimungkinkan pergeseran pasukan di lapangan lantaran situasi dan kondisi lokasi, serta belum siapnya tenda-tenda berikut tim support di lapangan.
Advertisement
"Selama di Adana tim akan dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan instansi masing-masing. Tapi juga akan ada kemungkinan tercampur, menyesuaikan dengan tempat yang tersedia yaitu Hotel Avrupa, Adana Hostel, Gedung A, dan Gedung B," tutur Gatot dalam keterangannya, Rabu (15/2/2023).
Menurut Gatot, pihak AFAD otoritas penanganan gempa Turki menentukan titik penempatan tempat personel Tim SAR Indonesia dan empat personel Polri, beserta dua ekor anjing pelacak K9, yang kemudian seluruhnya telah bergeser ke lokasi pencarian korban gempa tersebut.
"SAR K9 yang tergabung dengan Basarnas melaksanakan pencarian korban bencana gempa bumi di wilayah kota Hatay," jelas dia.
Gatot menyebut, sulitnya medan pencarian dan tebalnya material bangunan menjadi hambatan SAR K9 mendeteksi korban di reruntuhan. Pencarian sempat dihentikan sementara apabila sudah menjelang malam hari ini.
"Hasil pencarian sejauh ini tidak ditemukan korban yang tertimbun," kata dia.
1 Bulan di Turki
Dalam tim EMT, ada 22 personel Polri yang diberangkatkan ke Turki dalam misi kemanusiaan tahap II. Pada tahap I, Polri mengirim empat personel dari tim K9 yaitu AKP Mohammad Amali, Bripka Stefanus Anto Mulyono, Bripka Triyo Arbianto, dan Briptu I Ketut Mertayasa.
"Empat personel ini dimasukkan sebagai tim BNPB yang berangkat melalui pesawat Hercules C130," ujar Gatot.
Tim satgas akan berada di Turki kurang lebih selama 1 bulan. Setibanya di Turki, tim akan dibagi yakni yang ke Turki atau tepatnya di provinsi Hatay adalah tim kesehatan lapangan dan logistik, sementara tim yang ke Suriah hanyalah tim logistik.
"Selanjutnya masih akan ada pengiriman bantuan logistik ke Suriah dan Turki yang akan diangkut dengan dua pesawat pada tahap-tahap berikutnya," Gatot menandaskan.
Advertisement