Liputan6.com, Istanbul - Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengungkap wacana kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin akan kembali datang ke Indonesia pada 2023. Rangka kunjungan tahun ini adalah ASEAN Summit 2023.
Sebelumnya, sempat ada wacana kedatangan Presiden Putin untuk G20 Summit, namun ia ternyata batal.
Baca Juga
Advertisement
"Ini adalah harapan kami bahwa Presiden (Putin) akan bisa datang ke Indonesia tahun ini untuk ASEAN Summit di bulan September," ujar Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva dalam keterangan resminya, Rabu (15/2/2023).
"Jika itu terjadi, tentunya, itu akan mendorong hubungan-hubungan bilateral kami, tetapi sekali lagi saya belum bisa menguraikannya saat ini," ujarnya.
Dubes Rusia turut kembali menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan Presidensi G20 Indonesia. Ia pun berharap ASEAN Summit akan berjalan sukses juga.
Kondisi ASEAN Summit berbeda dari G20 Summit ketika negara-negara G20 ingin Rusia tak disertakan. Kini, Rusia mengaku siap berpartisipasi di ajang ASEAN Summit.
"Kami siap untuk berpartisipasi dalam semua acara-acara yang diorganisir oleh keketuaan Indonesia di ASEAN," kata Dubes Lyudmila Vorobieva.
Gempa Turki-Suriah
Pada kesempatan yang sama, Dubes Rusia turut menyorot bantuan negaranya kepada arga Turki dan Suriah setelah gempa besar yang terjadi pada 6 Februari 2023.
Tim Rusia juga sudah diterjunkan ke Turki dan Suriah. Namun, Dubes Suriah menyorot adanya standar ganda karena lebih banyak yang menolong Turki.
"Meski respons ke tragedi Turki cukup besar, di Suriah, bantuan kemanusiaan tidak datang secepat itu," ujar Dubes Rusia.
Seperti diketahui, Rusia berpihak kepada rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad di tengah perang saudara yang terjadi. Sementara, Amerika Serikat memberikan sanksi kepada penguasa Suriah tersebut.
Korban Meninggal Akibat Gempa Turki dan Suriah Capai 41 Ribu per 14 Februari 2023
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan, jumlah korban tewas akibat gempa bumi meningkat menjadi 35.418. Sedangkan, para pejabat Suriah mengatakan sedikitnya 5.800 orang tewas di sana.
Dengan begitu, jumlah korban meninggal akibat gempa Turki dan Suriah menjadi 41.218 hingga Selasa, 14 Februari 2023.
Di hari kedelapan setelah gempa, petugas penyelamat tetap melanjutkan upaya mereka mencari korban selamat yang masih terjebak di antara puing bangunan. Meski kemungkinan bahwa para korban masih hidup semakin kecil.
Salah satu petugas penyelamat, Salam Aldeen, menghabiskan waktu seminggu untuk menggali puing-puing di Antakya, Turki, sekitar 40 mil selatan kota pesisir Iskenderun di wilayah berpenduduk sekitar 500.000 orang.
Aldeen mengatakan kelompok bantuan internasional membantu tim penyelamat Turki yang putus asa bekerja sepanjang waktu.
"Saya belum pernah melihat begitu banyak kematian dan begitu banyak mayat sepanjang hidup saya," katanya sambil menangis saat berbicara.
"Kondisinya seperti di film Armageddon? Tidak bisa dipercaya. Seluruh kota bau orang mati," kata Aldeen mengutip USA Today, Rabu (15/2).
Dia mengatakan telah membantu membebaskan empat korban gempa, termasuk seorang anak laki-laki yang ditemukan hidup hari Senin dan menemukan 35 mayat.
Advertisement
KBRI Istanbul Gelar Acara Penyerahan Bantuan dari Masyarakat Indonesia di Turki
Gempa di Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023 meninggalkan dampak cukup signifikan, tak hanya korban jiwa tapi juga kehancuran bangunan.
Bantuan dari banyak pihak pun mengalir, salah satunya masyarakat diaspora Indonesia di Istanbul. Bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di Turki dari kalangan mereka pun terus meningkat.
KJRI Istanbul kemudian memberikan imbauan kepada masyarakat diaspora Indonesia untuk dapat langsung menyerahkan bantuan kepada Turk Kizilay (Bulan Sabit Merah Turki) atau AFAD (Badan Penanggulangan Bencana Turki).
Sebagai tindak lanjut hal tersebut dan guna memberikan kemudahan kepada simpul-simpul masyarakat diaspora Indonesia untuk menyerahkan bantuan yang telah digalang masing-masing kelompok masyarakat diaspora, KJRI Istanbul menggelar kegiatan doa bersama dan pertemuan masyarakat dengan Turk Kizilay di KJRI Istanbul pada Jumat, 10 Februari 2023. Kegiatan tersebut diberi tajuk "Indonesia bersama Turki".
Total Donasi dari Diaspora Indonesia di Turki Capai Rp 1 Miliar
Penyerahan bantuan tersebut disaksikan pula oleh Calon Dubes Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan.
Adapun donasi uang kepada Turk Kizilay telah diserahkan oleh keluarga KJRI bersama DWP KJRI Istanbul, Masyarakat Indonesia di Istanbul (MII, Jegeg Bali, MT. Annisa, PMI), PPI Istanbul, PPI Turki, PCINU, PCIM, IKPM serta badan zakat Indonesia yang datang ke Istanbul yaitu Laziz Assalam fil Aalamiin (ASFA) dan komunitas vlogger di Dubai.
Total donasi uang yang diserahkan kepada Turk Kizilay adalah sebesar TL 324.000 dan USD. 50.000 atau setara sejumlah RP. 1.021.410.000 (satu miliar dua puluh satu juta empat ratus sepuluh ribu rupiah).
Di samping itu telah diserahkan pula bantuan berbentuk barang-barang yang diperlukan warga terdampak gempa seperti selimut, mantel dan kebutuhan pangan pokok.
Konsul Jenderal RI di Istanbul, Imam As’ari menyampaikan bahwa tujuan fasilitasi KJRI Istanbul untuk penyerahan langsung donasi agar penyerahan dapat berjalan dengan transparan, dapat dipertanggungjawabkan serta dapat segera disalurkan oleh Turk Kizilay kepada korban terdampak gempa yang membutuhkan.
Advertisement