Liputan6.com, Jakarta - Beredar klaim video pilot pesawat Susi Air yang sandera KKB Papua bernama Philip Merthens, kabar tersebut beredar di media sosial.
Dalam video tersebut menampilkan warga negara asing (WNA) mengenakan kaos bergambar bendera bintang kejora dan jaket jeans, WNA tersebut berdiri di antara sejumlah orang yang membawa senjata, serta terdapat bendera bintang kejora yang dibentangkan. Video tersebut dengan latar belakang semak belukar dan pepohonan
Advertisement
Dalam video tersebut WNA berkata
"OPM tangkap saya untuk Papua medeka, Papua independence"
Masih dalam video tersebut, di antara orang yang membawa senjata ada yang berbicara seperti berikut.
"Dari kami, kami tangkap dan kami bawa pilot ini karena Indonesia tidak pernah mengaku, tentara Indonesia tidak pernah mengaku Papua merdeka jadi kami tangkap pilot karena semua negara harus buka mata untuk Papua merdeka karena semua kalau kerja di Feeport tutup mata dan kerja di Sorong untuk Papua semua negara tutup mata".
Benarkah WNA tersebut pilot pesawat Susi Air yang disandera KKB? Simak sejumlah fakta berikut ini.
Penjelasan Polisi
Polisi membenarkan WNA dalam video tersebut adalah pilot Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY, Kapten Philips M yang sedang bersama Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB.
"Benar, foto dan video tersebut diduga diambil pada saat insiden pembakaran pesawat Susi Air," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dihubungi, Rabu (15/2/2023).
Dengan beredarnya foto tersebut, maka dipastikan bahwa pilot Susi Air disandera oleh KKB.
Oleh karenanya, saat ini tim gabungan TNI-Polri masih terus melakukan upaya pencarian dan penyelamatan terhadap pilot tersebut.
"Saya tidak bisa menjelaskan saat ini karena rahasia, mohon maaf. Intinya upaya pencarian dan penyelamatan tetap diupayakan semaksimal mungkin," ujarnya.
Hingga saat ini tim gabungan TNI-Polri masih mencari pilot Susi Air yakni Philip Mark Mehrtens di wilayah Nduga, Papua, dan sekitarnya.
"Upaya-upaya pencarian pilot Susi Air terus dilakukan," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman dalam keterangannya.
Dia menuturkan, untuk mengoptimalkan pencarian, Tim Gabungan TNI Polri kini bergabung dengan Satgas Damai Cartenz. Adapun semuanya terus berkoordinasi dengan sejumlah tokoh dan oihak pemerintah daerah.
"Tim Gabungan TNI Polri telah menyiapkan Tim Evakuasi apabila sewaktu-waktu diketahui keberadaan Pilot tersebut," kata Herman.
Dia menegaskan, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa bersama Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri dan yang lainnya juga berada di Mimika memimpin dan bergabung bersama-sama dengan Para Prajurit TNI Polri untuk melakukan proses pencarian dan evakuasi.
"Benar Bapak Pangdam XVII/Cenderawasih bersama Kapolda Papua, Pangkoopsud III dan Danrem 172/PWY berada di Mimika bergabung memimpin dan bersama-sama dengan para Prajurit TNI Polri," ungkap Herman.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.