Liputan6.com, Jakarta LG Energy Solution (LGES) dikabarkan telah sepakat terlibat dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia bersama PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. Ini berkaitan dengan pembuatan perusahaan patungan atau joint venture.
Hal ini diungkap Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho. Dia memastikan LGES sepakat menjalin kerja sama dengan Antam sejak diskusi yang berjalan pada 7 Februari 2023 lalu.
Advertisement
Nantinya, LGES akan terlibat dalam proyek yang diberinama Proyek Titan. Sebelumnya, dikabarkan diskusi antara keduanya mengalami kebuntuan.
"Project Titan, projek ini mirip dengan pertama (projek Dragon), ini dilakukan dengan LGES dari Korea, mereka nomor tiga terbesar di dunia, Per 7 Februari mereka sudah datang lagi memberikan komitmen mengenai konsorsium members," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat Panja Komisi VI DPR RI, Rabu (15/2/2023).
Perlu diketahui, Proyek Titan yang dimaksud adlaah salah satu proyek pengembangan baterai kendaraan listrik di dalam negeri.
Nantinya, Antam dan LGES bakal melakukan pengolahan nikel hingga menjadi baterai kendaraan listrik. Artinya, ada hilirisasi pemanfaatan bijih nikel menjadi barang jadi.
"Dan ditargetkan mereka berproduksi di 2025 Tau 2026 untuk end to end," kata dia.
Diskusi Mandek
Diberitakan sebelumnya, Perusahaan teknologi besar asal Korea Selatan LG melalui anak usahanya LG Energy Solution (LGES) terancam batal terlibat dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. Ini menyangkut proses diskusi yang masih mandek dengan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam.
Diketahui, Antam tengah menjalin diskusi dengan LGES dan Zhejiang Huayou Cobalt Co. (Huayou) sebagai bagian dari konsorsium untuk mengembangan sektor hulu baterai kendaraan listrik. Hanya saja, diskusi antara Antam dan LG mengalami titik buntu sementara waktu ini.
Direktur Utama Holding BUMN Tambang atau MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkap kondisi negosiasi antara anggota holdingnya dengan LG. Dia menyebut kalau belum ada kelanjutan diskusi dari kedua perusahaan soal pembentukan perusahaan patungan atau Joint Venture (JV).
"Kami dapat info dari Antam itu LG itu masih belum jelas statusnya tapi LG mendorong anggota konsorsium yang bernama Huayou untuk melanjutkan diakusi dan negosiasi," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (6/2/2023).
Advertisement
Konsorsium LGES-Huayou
LGES dan Huayou sendiri diektahui merupakan konsorsium yang dibentuk untuk mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik. Keduanya sepakat menjalin kerja sama pada Juli 2022 lalu.
Dengan Antam, diskusi ini disebut tidak berjalan baik. Hendi menilai jika diskusi hanya dijalankan dengan Huayou, itu bukan satu hal yang setara dengan Antam. Dia menegaskan menginginkan keseluruhan konsorsium itu untuk ikut andil, artinya ada keterlibatan dari LGES yang fokus pada produksi baterai.
"Tapi kami menilai bahwa Huayou bukan counterpart yang seimbang dengan Antam untuk melanjutkan proses negosiasi. Jadi kami masih inginkan bahwa adanya konsorsium yang lengkap sampai EV battery manufakturnya, sedangkan Huayou kan pengembangan smelter," sambungnya.