Bos IBC Pede Motor Listrik Gesits Bisa Rajai Pasar di Indonesia

Motor listrik buatan dalam negeri, Gesits dinilai mampu merajai pasar Indonesia. Itu merupakan produksi dari PT Wika Industri Manufaktur.

oleh Arief Rahman H diperbarui 15 Feb 2023, 20:58 WIB
Motor listrik Gesits untuk PLN (Instagram @Gesitsmotors)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho menaksir motor listrik buatan dalam negeri, Gesits mampu merajai pasar Indonesia. Itu merupakan produkai dari PT Wika Industri Manufaktur.

Diketahui, IBC sebelumnya telah mengakuisisi saham Wika Industri Manufaktur sebanyak 53,93 persen saham. Langkah ini mengacu pada keyakinannya kalau pengembangan motor listrik di Indonesia cukup menjanjikan secara bisnis.

"Kami sudah memiliki mayoritas saham di Wikon Group, dan salah satu hal yang benar-benar didorong sekarang bahwa bisnis ini menjadi nasional champion untuk pengembangan roda dua elektrik di Indonesia," kata dia dalam Rapat Panja Komisi VI DPR RI, Rabu (15/2/2023).

Sebagaimana produk lainnya, dia menegaskan kalau proses produksi Gesits akan mengedepankan bahan-bahan lokal alias tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Menurut catatannya, serapan TKDN Gesits mencapai 47 persen.

"Salah satu yang sangat strategis untuk bisnis ini benar-benar dibangun teknologi dari putra bangsa, dan TKDN-nya paling tinggi, hampir 47 persen. Jadi ini hal yang sangat positif, bukan hanya baterainya saja, tapi dari segi kendataan motornya juga kami push (dorong produksinya)," urainya.

Informasi, di akhir tahun lalu, Indonesia Battery Corporation (IBC) telah mengambil alih sebagian kepemilikan saham PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON) di PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), sebagai produsen motor listrik Gesits.

Kerjasama ini, diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian jual-beli saham atau sales and purchase agreement (SPA) WIMA, yang ditandatangani Direktur Utama WIKON Dwi Johardian dan Direktur Utama IBC, Toto Nugroho yang disaksikan Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansur

 


Bangun Ekosistem Motor Listrik

Produk motor listrik terbaru dari Gesits.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan kerjasama ini untuk membangun mata rantai ekosistem dari electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik di Indonesia.

Selain itu, sinergi ini juga merupakan sebuah inisiatif strategis yang disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir terkait ketahanan energi nasional dengan membangun ekosistem baterai dan membangun ekosistem EV di Indonesia.

"Indonesia memiliki target 2024 diharapkan akan ada 2 juta motor listrik di jalanan Indonesia, terlebih dengan biaya operasional motor listrik yang relatif jauh lebih murah dibandingkan motor konvensional," jelas Pahala Mansury, dalam keterangan resminya, Kamis (15/12/2022).

 


Perlu Ditingkatkan

Gesits (liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, Pahala mendorong supply chain operation dan komersialitas Gesits juga perlu ditingkatkan. Peningkatan kualitas terhadap Gesits dapat dilakukan dengan mengembangkan partnership dengan mitra-mitra strategis, termasuk dengan membangun partnership dengan produsen otoparts.

Diharapkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) Gesits yang sekarang sudah mencapai 47 persen dapat dinaikkan ke arah 60 persen. Terlebih pada kapabilitas perakitan baterai kendaraan listrik dalam negeri terintegrasi oleh IBC.

"Dengan terjalinnya sinergi antara IBC dan WIKON, diharapkan dapat merealisasikan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan menguasai pangsa pasar diataas 20 persen," imbuhnya.

 


Ekspor ke Nepal

Sepeda motor listrik Gesits yang dibeli pemerintah provinsi Aceh. (Dok. Gesits)

Direktur Utama WIMA, M Samyarto menjelaskan, pihaknya memiliki komitmen untuk membanggakan Indonesia, melalui peningkatan konstribusi ekspor sepeda motor listrik Gesits.

"Pencapaian ekspor WIMA hingga tahun 2022, semakin membuktikan kualitas sepeda motor listrik karya anak bangsa, memiliki daya saing yang tinggi dan semakin diminati pengguna sepeda motor di pasar luar negeri. Sampai saat ini WIMA telah mengirimkan ratusan unit Gesits ke mancanegara baik Asia Tenggara, Afrika, dan Australia," ungkap Samyarto, disitat dari Antara.

Sementara itu, Direktur Utama Vivek Automobiles Pvt Ltd, Vijay Kumar Mahato, menjelaskan latar belakang memilih sepeda motor listrik Gesits salah satunya karena faktor kenaikan harga BBM di Nepal. Momentum ini dinilai menjadi kendaraan listrik, khususnya Gesits sebagai pilihan bagi masyarakat Nepal untuk menghemat pengeluaran sehari-hari terkait penggunaan kendaraan.

"Kendaraan listrik merupakan kendaraan yang hemat dan efisien, dan setelah saya cari informasi ternyata Indonesia telah memproduksi kendaraan listrik yang berkualitas, yaitu Gesits," tegas Vijay Kumar.

motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai (liputan6.com/abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya