Jadi Bacapres 2024, Anies Baswedan Klaim Terus Bertemu Ketum Parpol

Jelang kontestasi Pilpres 2024, Anies Baswedan mengaku terus mengadakan pertemuan dan berkomunikasi dengan sejumlah Ketua Umum Partai Politik (Ketum Parpol).

oleh Putu Merta Surya PutraNanda Perdana Putra diperbarui 16 Feb 2023, 08:01 WIB
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai berkumpul bersama tim kecil dari NasDem, Demokrat, dan PKS di Pendopo, Cilandak, Jakarta Selatan. (Alma Fikhasari/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Jelang kontestasi Pilpres 2024, bakal calon presiden Anies Baswedan mengaku terus mengadakan pertemuan dan berkomunikasi dengan sejumlah Ketua Umum Partai Politik (Ketum Parpol).

Meski begitu, dia mengklaim tidak banyak dokumentasi yang dibuka ke publik.

“Ketemu terus, tapi tidak ada fotonya,” tutur Anies usai menghadiri acara Bawa Ide di Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023).

Dia tidak membahas lebih lanjut perihal Ketum Parpol mana saja yang terus bertemu dengannya. Namun begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengapresiasi segala bentuk dukungan yang datang untuknya.

“Saya sampaikan kepada semua yang memberikan dukungan, support, itu tanda kepercayaan. Saya sampaikan terima kasih, apresiasi kepada semua,” kata Anies.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari menilai isu adanya perjanjian Anies Baswedan-Prabowo Subianto, utang Anies ke Sandiaga Uno hingga isu Anies tidak berpamitan ke Prabowo adalah bentuk sandera politik.

"Ini tidak sehat ketika dalam proses politik ini mengedepankan sandera menyandera. Dari tadi yang harus pamit dulu kemudian ada utang piutang perjanjian, atau kemudian ada hal hal lain yang mengesankan ada proses penyanderaan seseorang," kata pria yang kerap disapa Tobas itu di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (10/2/2023).

Tobas menyebut tiap orang memiliki hak politik, baik dicalonkan atau mencalonkan. Begitu pula tiap parpol berhak mendukung orang atau capres tanpa perlu ada sandera menyandera politik.

"Hak setiap orang untuk maju dalam kontestasi politik termasuk dicalonkan sebagai capres, tidak perlu melakukan hal hal yang dianggap bisa menghambat politik seseorang. Kedua saya menyayangkan kok politik kita jadi seperti ini ada kesan sandera menyandera, ini tidak sehat dalam politik," kata dia.

 

 

 

 


Mengedepankan Politik Sehat

Anggota Komisi III DPR ini meminta parpol mengedepankan politik sehat dan tidak menyandera capres atau orang lain.

"Menurut saya ini sesuatu yang harus kita perbaiki. Ayo kita berpolitik sehat untuk membangun demokrasi. Kalau demokrasi kita dijalankan dengan sandera menyandra seperti ini tidak baik bagi demokrasi kita ke depan," ujar politikus NasDem tersebut.

Sebab, sandera politik menurutnya tidak hanya merugikan Anies tapi semua pihak dalam demokrasi.

"Bukan hanya merugikan satu dua orang tapi merugikan kehidupan demokrasi. Jadi saya ingin mengajak semua pihak ayo kita jalankan partai politik secara lebih sehat, demokrasi yang berkualitas sehingga semua saling menghargai pilihan politik masing masing," jelas Tobas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya