Liputan6.com, Jakarta - Kamis (16/2/2023) menjadi tonggak baru bagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Mulai pagi tadi, digelar Kongres Luar Biasa (KLB) Pemilihan PSSI untuk memilih Ketum, Waketum, dan Komite Eksekutif.
Sejak Nurdin Halid lengser dari kursi Ketua Umum PSSI pada 2011, PSSI sudah enam kali, dan menuju tujuh, menggelar Kongres Luar Biasa PSSI. Adapun pada Kongres Luar Biasa di Solo, Juli 2011, Djohar Arifin Husin terpilih menjadi ketua umum.
Advertisement
Untuk kepengurusan PSSI periode 2023-2027, akan kembali dilakukan lewat jalur KLB. Terdapat empat calon Ketua Umum PSSI, yaitu Erick Thohir, La Nyalla Mattalitti, Doni Setiabudi, dan Arif Putra Wicaksono. Sejatinya ada lima calon, akan tetapi satu calon yakni Fary Djemy Francis mengundurkan diri pada Rabu (15/2/2023).
Mengutip dari pelbagai sumber, Ketum PSSI pertama adalah Soeratin Sosrosoegondo. Itu sekaligus dimulainya PSSI dalam awal pembentukan. Ketika itu PSSI dibentuk dengan tujuan awal sebagai propaganda untuk membangkitkan semangat nasionalisme pemuda dalam mengusir penjajah.
Selanjutnya, beberapa tokoh berturut-turut memimpin PSSI. Setelah Artono Martosoewignyo, muncul sosok Maladi yang memimpin pada 1950-1959. Dia bahkan menjadi Menteri Penerangan dan Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga.
Kemudian, muncul Abdul Wahab Djojohadikoesoemo. Dan sosok eks mantan pemain mulai menjadi Ketua Umum. Yakni Maulwi Saelan (1964-1967). Dia pernah memperkuat Timnas Indonesia di era 1950-an.
Mantan pejabat negara pernah menjadi Ketum PSSI. Dia adalah Ali Sadikin pada 1977-1981. Ali sebelumnya menjabat Deputi Kepala Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja, Menteri Koordinator Kompartemen Maritim/Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora, dan Gubernur DKI Jakarta.
Berikutnya, ada Sjarnoebi Said yang memimpin PSSI pada 1982-1983. Lalu Kardono yang menjabat ketua umum pada 1983-1991. Di masa kepemimpinannya, Indonesia merebut medali emas di SEA Games 1987 dan 1991. Kardono juga merupakan presiden pertama AFF pada 1984-1994.
Selanjutnya sejumlah politisi menjadi pemimpin PSSI. Mulai dari Azwar Anas menduduki kursi pemimpin PSSI selama delapan tahun, 1991-1999. Di eranya, tepatnya 1994, diselenggarakan Liga Indonesia pertama, yang merupakan penggabungan dari dua kompetisi yang sebelumnya berjalan yakni Perserikatan dan Galatama. Azwar sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Sumatera Barat, Menteri Perhubungan, dan Menko Kesra.
Lalu ada Agum Gumelar. Dia sempat menjadi Menteri Perhubungan, Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi. Setelah menjadi Ketum PSSI, Agum kembali dipercaya sebagai Menkopolkam dan Menteri Perhubungan. Agum menjabat Ketum PSSI pada 1999-2003.
Kursi Agum di PSSI diteruskan Nurdin Halid. Di era Nurdin, 2003-2011, terjadi kisruh berupa dualisme kepemimpinan. FIFA membentuk Komite Normalisasi yang dipimpin Agum Gumelar. PSSI pun diambil alih, sampai akhirnya pada Kongres Luar Biasa di Solo, Juli 2011, Djohar Arifin Husin terpilih menjadi ketua umum.
PSSI Sempat Dibekukan
Kemudian dalam Kongres Luar Biasa PSSI yang digelar di Surabaya, 18 April 2015, La Nyalla Mattalitti terpilih sebagai Ketum PSSI menggantikan Djohar. Namun, kisruh kembali terjadi. Beberapa saat usai La Nyalla terpilih menjadi Ketum PSSI, PSSI dibekukan oleh pemerintah lewat Kemenpora. Sampai pada akhirnya PSSI dikenai sanksi FIFA. Saat dibekukan, pemerintah menggelar sejumlah turnamen untuk mengisi kekosongan kompetisi.
Pasca-pembekuan dicabut FIFA, PSSI dengan cepat menggelar KLB di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara pada Agustus 2016. Hasilnya, menetapkan Hinca Panjaitan sebagai Plt Ketua PSSI.
Namun, pada November 2016, PSSI kembali menggelar KLB dengan agenda pemilihan Ketua PSSI yang baru. Lewat hasil voting, pembina klub PSMS Medan, Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketua PSSI untuk 2016-2020.
Mochamad Iriawan terpilih sebagai Ketua PSSI pada KLB November 2019. Pria yang akrab dipanggil Iwan Bule itu memimpin PSSI untuk 2019 hingga 2023. Kala itu, PSSI terpaksa menggelar KLB karena Edy Rahmayadi mundur pada Januari 2019 akibat terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Dalam KLB di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Iwan Bule mendapatkan 82 suara dari 85 voters yang hadir. Iwan Bule kemungkinan bakal lengser pada karena PSSI akan melakukan KLB yang bertujuan untuk mencari jajaran Exco yang baru sesuai rekomendasi dari TGIPF.
Advertisement
Daftar Ketua Umum PSSI
Berikut daftar Ketua Umum PSSI dari masa ke masa.
1. Soeratin Sosrosoegondo 1930 - 1940
2. Artono Martosoewignyo 1941 - 1949
3. Maladi 1950 - 1959
4. Abdul Wahab Djojohadikoesoemo 1960 - 1964
5. Maulwi Saelan 1964 - 1967
6. Kosasih Poerwanegara 1967 - 1974
7. Bardosono 1975 - 1977
8. Ali Sadikin 1977 - 1981
9. Sjarnoebi Said 1982 - 1983
10. Kardono 1983 - 1991
11. Azwar Anas 1991 - 1999
12. Agum Gumelar 1999 - 2003
13. Nurdin Halid 2003 - 2011
14. Djohar Arifin Husin 2011 - 2015
15. La Nyalla Mattalitti 2015 - 2016
16. Edy Rahmayadi 2016 - Januari 2019
17. Joko Driyono Januari - Maret 2019
18. Iwan Budianto Maret - November 2019
19. Mochamad Iriawan November 2019 - 2023