Elon Musk Bakal Lepas Jabatan CEO Twitter Akhir 2023

Dalam event terbaru, Elon Musk mengungkapkan rencananya untuk mundur sebagai CEO Twitter di akhir tahun ini.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 16 Feb 2023, 11:00 WIB
Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk kembali mengungkapkan rencananya untuk mundur sebagai pimpinan di Twitter. Sebagai informasi, bos Tesla tersebut resmi menjadi pimpinan Twitter setelah membeli perusahaan tersebut di akhir tahun lalu.

Rencana Elon Musk untuk mundur sebagai CEO Twitter diungkapkannya saat event World Government Summit yang digelar di Dubai. Terhubung lewat panggilan video, ia menyebut akhir 2023 akan menjadi waktu yang tepat untuk melakukannya.

Namun sebelum mundur, seperti dikutip dari Bloomberg via GSM Arena, Kamis (16/2/2023), saat ini ia masih perlu untuk menstabilkan kondisi perusahaan, sekaligus memastikan Twitter sehat secara finansial.

"Saya kira akhir tahun ini akan menjadi waktu yang tepat untuk menemukan orang lain menjalankan perusahaan," tuturnya. Ini sebenarnya bukan kali pertama Elon Musk mengungkapkan rencananya mundur sebagai pimpinan Twitter.

Untuk itu, miliarder tersebut kini tengah aktif mencari sosok yang akan menggantikan dirinya. Sambil melakukan hal tersebut, ia pun tengah berupaya keras untuk membuat perusahaan berada di kondisi yang stabil.

Sebelumnya, pada Desember 2022, Elon Musk memang sempat menyatakan akan mundur dari posisinya sebagai CEO Twitter. Hal itu ia ungkap setelah membuat polling mengenai nasib jabatannya di perusahaan.

Dalam polling yang dibuatnya, survei membuktikan banyak warganet yang menginginkan dirinya mundur dari pimpinan Twitter, dengan 57,5 persen pengguna menjawab Yes.

Sementara, 42,5 persen menjawab No. Sebanyak lebih dari 17,5 juta suara pun sudah mengisi polling Elon Musk.

Meski begitu, tampaknya Elon Musk, sebagai pemilik media sosial itu akan tetap memiliki kendali langsung untuk platform tersebut. Hal ini dinyatakan CEO Tesla ini dalam cuitan terbarunya, Selasa (21/12/2022).


Elon Musk Konfirmasi Bakal Mundur dari CEO Twitter

Kantor Pusat Twitter di San Francisco, California pada 4 November 2022. Setengah dari 7.500 karyawan Twitter diberhentikan pada 4 November, sebuah dokumen internal menunjukkan, ketika pemilik baru Elon Musk memulai perombakan besar-besaran dari perusahaan yang bermasalah. (AFP/Samantha Laurey)

"Saya akan mundur sebagai CEO segera setelah saya menemukan seseorang yang cukup bodoh untuk menerima pekerjaan itu! Setelah itu, saya hanya akan menjalankan tim software & server," kata Musk.

Sejak mengambil alih kepemilikan Twitter, Elon Musk memang dikenal kerap mengeluarkan sejumlah keputusan kontroversial. Mulai dari memecat sebagian besar karyawan hingga menangguhkan akun sejumlah jurnalis.

Seakan mengerti dengan kondisi ini, dia pun membuat sebuah polling di Twitter yang meminta tanggapan para pengguna apakah dia seharusnya dia mundur dari pucuk kepemimpinan perusahaan.

"Haruskah saya mundur sebagai Head of Twitter? Saya akan mematuhi hasil polling ini," cuit Elon Musk.

Polling yang dibuka ini seakan menegaskan cuitan Elon Musk sebelumnya. Dalam kicauan tersebut, ia menuliskan Twitter akan mengadakan pemilihan suara untuk perubahan kebijakan besar di masa depan.

"Ke depan, akan ada pemungutan suara untuk perubahan kebijakan besar. Saya minta maaf. Ini tidak akan terjadi lagi," tulis Elon Musk.


Tak Ingin Jadi CEO

Pejalan kaki melintas di depan Kantor Pusat Twitter di San Francisco, California pada 4 November 2022. Setengah dari 7.500 karyawan Twitter diberhentikan pada 4 November, sebuah dokumen internal menunjukkan, ketika pemilik baru Elon Musk memulai perombakan besar-besaran dari perusahaan yang bermasalah. (AFP/Samantha Laurey)

Elon Musk sendiri sempat menyatakan dirinya tidak ingin menjadi CEO terus menerus di perusahaan mana pun, termasuk di Twitter. Hal ini diungkapkannya dalam kesaksian di sebuah persidangan beberapa waktu lalu, terkait paket kompensasi besarnya di Tesla.

Persidangan ini berfokus pada apakah dewan direktur Tesla bertindak dengan tepat ketika menyetujui paket pembayaran untuk Musk yang sekarang bernilai sekitar USD 52 miliar, pada harga saham baru-baru ini.

Namun, kesaksian Musk juga meluas ke topik lain termasuk gelarnya, bagaimana dia menghabiskan waktunya, dan apakah dia mabuk saat memberikan gelar ke dirinya sendiri sebagai "technoking" Tesla di 2021.

"Saya terus terang tidak ingin menjadi CEO perusahaan mana pun," kata Musk saat menjawab pertanyaan dari pengacara yang mewakili Tesla, dikutip dari The Verge, Kamis (17/11/2022).


Alasan Tak Suka Gelar CEO

Elon Musk. (Michael Gonzalez/Getty Images/AFP)

Musk menjelaskan mengapa dia tidak menyukai gelar CEO di berbagai perusahaan, mencatat dia tidak memandang perannya sebagai kepala eksekutif seperti biasanya.

"Di SpaceX, saya benar-benar bertanggung jawab atas rekayasa roket dan Tesla atas teknologi di dalam mobil yang membuatnya sukses," kata Elon. Dia mengatakan lebih lanjut, CEO sering dipandang sebagai peran yang berfokus pada bisnis.

"Tetapi kenyataannya, peran saya lebih dari seorang insinyur yang mengembangkan teknologi dan memastikan kami mengembangkan teknologi terobosan dan kami memiliki tim insinyur luar biasa yang dapat mencapai tujuan tersebut," imbuh Elon Musk.

Elon juga menegaskan kembali dia tidak berniat untuk tetap menjadi CEO Twitter selamanya, serta bakal mencari orang untuk menjalankan media sosial itu.

Keinginan tersebut sebetulnya juga sempat diungkapkannya kepada investor, di mana ia memperkirakan hanya akan jadi CEO untuk sementara.

"Saya berharap untuk mengurangi waktu saya di Twitter dan mencari orang lain untuk menjalankan Twitter dari waktu ke waktu," kata Elon.

(Dam/Isk)


Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos

Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya