Ahli paleontologi Peru Aldo Benites menjelaskan rincian penemuan fosil paus sperma prasejarah "diawetkan utuh selama tujuh juta tahun" selama presentasi di National Natural History di Lima, Rabu (15/2/2023). Fosil tengkorak dengan rahang paus sperma prasejarah baru ditemukan di Peru "diawetkan utuh selama tujuh juta tahun" dan merupakan yang terbaik dari jenisnya, menurut para ilmuwan yang mempresentasikan penemuan itu. (Cris BOURONCLE / AFP)
Ahli paleontologi Peru Aldo Benites dan Jeri Ramon, Direktur Peruvian University of San Marcos, menjelaskan rincian penemuan fosil paus sperma prasejarah "diawetkan utuh selama tujuh juta tahun" di National Natural History di Lima, Rabu (15/2/2023). Fosil tersebut ditemukan di gurun Ocucaje, sekitar 350 km selatan ibu kota Peru. (Cris BOURONCLE / AFP)
Awak media mencatat pengungkapan fosil paus sperma prasejarah "diawetkan utuh selama tujuh juta tahun", selama presentasi yang disebut "Makro- Raptor Sperm Whale of Ocucaje", di National Natural History di Lima, Peru, Rabu (15/2/2023). Penemuan itu dibuat pada tahun 2020 tetapi para ilmuwan telah bekerja hingga tahun lalu mempersiapkannya dan menyiapkannya untuk pameran ini. (Cris BOURONCLE / AFP)
Awka media mencatat pengungkapan fosil paus sperma prasejarah "diawetkan utuh selama tujuh juta tahun", selama presentasi yang disebut "Makro- Raptor Sperm Whale of Ocucaje", di National Natural History di Lima, Peru, Rabu (15/2/2023). Fosil tersebut, dengan panjang sekitar 1,30 meter, sesuai dengan orang dewasa “ditandai dengan adanya gigi fungsional di rahang atas dan rahang bawah. (Cris BOURONCLE / AFP)
Ahli paleontologi Peru Aldo Benites dan Jeri Ramon, Direktur Peruvian University of San Marcos, menjelaskan rincian penemuan fosil paus sperma prasejarah "diawetkan utuh selama tujuh juta tahun" di National Natural History di Lima, Rabu (15/2/2023). Diperkirakan panjang total hewan itu antara 5 dan 5,5 meter, dianggap sebagai predator berukuran sedang. (Cris BOURONCLE / AFP)
Ahli paleontologi Peru Aldo Benites dan Jeri Ramon, Direktur Peruvian University of San Marcos, menjelaskan rincian penemuan fosil paus sperma prasejarah "diawetkan utuh selama tujuh juta tahun" di National Natural History di Lima, Rabu (15/2/2023). Penemuan spesimen tersebut, yang hingga kini dikenal sebagai paus sperma Ocucaje macroraptor, ini juga menunjukkan bahwa paus sperma di masa lalu jauh lebih umum daripada sekarang. (Cris BOURONCLE / AFP)