Hoaks Seputar Ojek Online Beredar di Medsos, Awas Tertipu Ya

Berikut kumpulan hoaks seputar ojek online

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Feb 2023, 21:00 WIB
Gambar Tangkapan Layar Video yang Diklaim Tentara China Menyamar Jadi Pengemudi Ojek Online (sumber: Facebook).

Liputan6.com, Jakarta- Ojek online kerap dijadikan sasaran hoaks dengan beragam isu. Kondisi ini tentu menuntut kita untuk mewaspadai informasi yang didapat agar tidak terjebak oleh informasi palsu tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar ojek online, hasilnya sebagian kabar tersebut terbukti hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar ojek online.

Video Pengemudi Ojek Online Meninggal saat Berkendara Akibat Vaksin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pengemudi ojek online atau ojol meninggal saat berkendara akibat vaksin. Kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 13 Februari 2023.

Unggahan klaim video pengemudi ojol meninggal saat berkendara akibat vaksin, menampilkan seorang mengenakan jaket hijau sedang menunduk kaku di atas sepeda motor berwarna biru sedang mendapat pertolongan dari sejumlah orang yang melihat kondisinya.

Dalam video tersebut terdapat narasi suara, sebagai berikut.

"Masih bergerak matanya, bawa ke rumah sakit"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut. "Seorang driver ojol meninggal dunia dalam keadaan mengendarai kendaraan ojolnya, tubuhnya kaku.

Akhir-akhir ini banyak kematian mendadak tapi gak diekspos media. Pun kematian mendadak ini banyak yang menimpa para driver ojek online (ojol). Patut dicurigai kematian mendadak akibat dari cairan setan dalam botol niskav.

Yang sudah di niskav perbanyak istighfar dan bertaubat, jauhi perkataan dan perbuatan yang sia-sia."

Benarkah klaim video pengemudi ojol meninggal saat berkendara akibat vaksin? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berikut ini...


Video Tentara China Menyamar Jadi Pengemudi Ojek Online

Sebuah video yang diklaim seorang tentara China menyamar jadi pengemudi ojek online beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 25 Januari 2022.

Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan seorang pria yang tengah merekam video sambil menangis. Pria tersebut tampak mengenakan jaket berwarna hijau.

Terdapat juga tulisan dan logo dari salah satu aplikasi ojek online, selain itu ada juga bendera Vietnam di jaket tersebut. Video tersebut kemudian dikaitkan dengan seorang tentara China yang menyamar jadi pengemudi ojek online.

"Tentara china nyamar jadi tukang gojek dari citayam ngantar ke Cipayung eh gak bisa pulang ke tempat persembunyiannya malah nangis pake bahasa chino 🤪🤪🤪🤪🤪😭😭😭😭😭😭krn gak bisa bhs Indonesia , gmn nih viralkan ke LBP sama BIN/BAIS ...wk...kwk ...kwk," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 3 kali direspons dan mendapat 2 komentar warganet.

Benarkah dalam video tersebut seorang tentara China menyamar jadi pengemudi ojek online? Simak hasil penelusurannya di sini.

 


Drivel Ojol Pasrah Jadi Korban Begal karena Takut Dipenjara

Kabar tentang seorang pengemudi ojek online (ojol) pasrah jadi korban begal karena takut dipenjara beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 16 April 2022.

Akun Facebook tersebut foto driver ojol yang diklaim korban begal. Korban tampak lebam di bagian matanya. Terdapat juga narasi bahwa korban rela jadi korban begal karena takut dipenjara.

"TAKUT DIPENJARA, DRIVER SHOPEE FOOD PASRAH DIGEBUKI DAN DIBEGAL"

"Pado malawan masuak panjaro,pasrah tu mah Bangkak Bangkak baa ghati tu Feri Ayahnya Evano," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan mendapat 4 komentar warganet.

Benarkah kabar pengemudi ojek online pasrah jadi korban begal karena takut dipenjara? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya