Liputan6.com, Semarang - Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah (BI Jateng) menggenjot perekonomian wilayah ini dengan berbagai strategi. Salah satunya, High Level Meeting KERIS JATENG 2023, yakni akselerasi eEkonomi Jawa Tengah melalui investasi, perdagangan, pariwisata, penguatan hilirisasi pertanian, dan Circular Economy.
Kepala Perwakilan BI Jateng, Rachmat Dwisaputra mengatakan, KERIS JATENG sebagai forum koordinasi yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah dan diketuai oleh Sekretaris Daerah Jawa Tengah memiliki misi di antaranya mendorong market access ekspor perdagangan, menjadi one stop service pusat informasi dan promosi investasi, serta mempromosikan destinasi pariwisata yang bersaing.
Baca Juga
Advertisement
"Misi tersebut diterjemahkan ke dalam tiga pilar sektor yang menjadi perhatian Keris Jateng yaitu perdagangan, investasi dan pariwisata," kata Rachmat, di Semarang, Kamis (16/2/2023).
dia menjelaskan, pelaksanaan HLM KERIS JATENG bertujuan memperkuat sinergi dan implementasi kegiatan ketiga pilar, serta menentukan arah strategi kebijakan dengan mempertimbangkan perkembangan global, kepeminatan stakeholders mitra, antara lain investor, negara mitra dagang, wisatawan, dan daya saing Jawa Tengah.
Rahmat menjelaskan, perekonomian Jawa Tengah terus membaik, didorong oleh kinerja sektor utama antara lain industri pengolahan. Namun, pengembangan sektor industri seharusnya berjalan seiring dengan peningkatan kinerja sektor utama yang lain, yaitu sektor pertanian.
"Posisi Jawa Tengah sebagai salah satu lumbung pangan Indonesia perlu diperkuat dengan hilirisasi pertanian, sehingga selain mendorong perkembangan agro industri yang merupakan sektor unggulan Jawa Tengah, juga meningkatkan ketahanan pangan, serta kesejahteraan masyarakat, sekaligus turut menjaga pencapaian inflasi yang stabil," jelasnya, dalam sesi welcome remarks.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Komitmen Ganjar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, selaku pembina KERIS JATENG juga menyampaikan beberapa arahan strategis untuk menarik investasi yang lebih besar lagi ke Jawa Tengah untuk memperkuat pertumbuhan yang meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus menjaga inflasi.
Pertama, pengembangan sektor perdagangan agar diarahkan kepada penguatan perdagangan komoditas pangan strategis Jawa Tengah, sehingga dapat menjaga inflasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Perdagangan juga agar diarahkan untuk memperkuat daya saing UMKM khususnya dalam meningkatkan pasar domestik, dan dapat menembus pasar global. Pengembangan sektor pertanian juga dapat didorong melalui mekanisasi, dan investasi pada hilirisasi sektor pertanian.
Kedua, seluruh pihak agar lebih proaktif dan inisiatif untuk meningkatkan kepeminatan investor kepada Jawa Tengah. Upaya ini perlu diiringi dengan penyelesaian berbagai tantangan yang menjadi concern investor dan potential buyer. Dengan demikian dapat menciptakan peluang kerja dan mengurangi kemiskinan.
Ketiga, penguatan sektor pariwisata yang tidak hanya berfokus pada daerah tujuan wisata, melainkan juga event dan atraksi wisata yang berkualitas dan telah dikurasi, sehingga dapat menarik wisatawan lebih banyak.
Dalam rangka mewujudkan pengembangan ketiga pilar tersebut, pada HLM ini seluruh anggota KERIS JATENG yang diwakili oleh para koordinator bidang investasi, perdagangan, pariwisata, dan perencanaan, secara bersama-sama menandatangani deklarasi komitmen dan rencana aksi 2023. Dengan demikian, sinergi yang kuat dalam mendorong perekonomian Jawa Tengah akan semakin meningkat.
Pada HLM KERIS JATENG dipaparkan berbagai strategi untuk mendorong pengembangan perdagangan, investasi, dan pariwisata di Jawa Tengah, serta potensi ekonomi Jawa Tengah yang masih dapat ditingkatkan. Hal ini disampaikan oleh para narasumber ahli yaitu Deputi Bidang Promosi Kementerian Investasi Cahyo Purnomo S.Sos., M.A; Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra; Asisten Ekonomi Pembangunan Jawa Tengah, Dr. A.P.Ir. Sujarwanto Dwiatmoko, M.Si; dan Direktur Capital Project & Infrastructure Pricewaterhouse Coopers, Hendri Hendrawan.
Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dan dihadiri oleh Bupati/Walikota di Jawa Tengah, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Tengah, akademisi, serta asosiasi dan pelaku usaha. Dalam waktu dekat KERIS JATENG akan menyelenggarakan Investment Challenge (IC) 2023, dan diharapkan akan lebih banyak membuka potensi investasi di Jawa Tengah.
Advertisement