Tiket Kereta Api Mudik Lebaran Mulai Dijual 26 Februari 2023

Tiket kereta api untuk mudik lebaran tahun 2023 sudah bisa dipesan pekan depan

oleh Arief Rahman H diperbarui 16 Feb 2023, 19:30 WIB
Tiket kereta api untuk mudik lebaran tahun 2023 sudah bisa dipesan pekan depan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Tiket kereta api untuk mudik lebaran tahun 2023 sudah bisa dipesan pekan depan. Tepatnya mulai hari Minggu 26 Februari 2023 melalui aplikasi KAI Access, website kai.id dan berbagai platform penjualan tiket online lainnya. 

“Per 26 Februari, pelanggan sudah dapat membeli tiket mudik untuk keberangkatan 12 April 2023,” kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (16/2). 

Joni menjelaskan penjualan tiket kereta api khusus lebaran ini sudah bisa dipesan H-45 sebelum keberangkatan. Padahal biasanya, pembelian tiket kereta jarak jauh maksimal dibeli H-30 keberangkatan. 

“Khusus tiket angkutan lebaran kali ini KAI menerapkan kebijakan dengan aturan menjual tiket mulai H-45 sebelum keberangkatan,” kata dia. 

Perubahan kebijakan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan serta memberikan kesempatan bagi masyarakat dalam merencanakan perjalanannya dengan kereta api pada masa Angkutan Lebaran. 

Joni mengingatkan kepada calon pelanggan agar teliti dalam menginput tanggal, rute, serta data diri pada saat melakukan pemesanan. Rencanakan perjalanan sebaik mungkin termasuk estimasi perjalanan menuju stasiun. 

“Jangan sampai keliru dan akhirnya tidak bisa mudik lebaran,” kata dia.

 


Berbagai Kesiapan

Calon penumpang kereta api jarak jauh melakukan cetak tiket mandiri di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (1/5/2021). Calon penumpang KA Jarak Jauh memilih berangkat lebih awal sebelum jatuh tempo batas pelarangan mudik lebaran 2021 pada 6 hingga 17 Mei 2021, (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dalam rangka menghadapi Angkutan Lebaran ini, KAI akan melakukan berbagai kesiapan baik pada sarana, prasarana, maupun sumber daya manusia. 

KAI bersama seluruh stakeholder akan melaksanakan kegiatan Ramp Check atau inspeksi keselamatan Standar Pelayanan Minimum di seluruh wilayah operasi kereta api. 

Para petugas KAI juga terus dipersiapkan untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api. 

“KAI mengajak masyarakat agar menggunakan kereta api sebagai transportasi di masa Angkutan Lebaran yang aman, nyaman, dan tepat waktu,” tutup Joni.


KAI: 4.984 Barang Penumpang Tertinggal di Kereta Api hingga Stasiun Selama 2022

Suasana ruang tunggu calon penumpang Kereta Api Jarak Jauh di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (16/12/2020). Selama masa Natal dan Tahun Baru 2020/2021 (18 Desember 2020 - 6 Januari 2021), PT KAI Daop 1 Jakarta akan mengoperasikan 47 KA jarak jauh setiap harinya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Minat masyarakat menggunakan kereta api semakin tinggi, hal tersebut tentu dibarengi dengan berbagai peningkatan fasilitas di stasiun dan di atas kereta yang menjadikan pelanggan merasa makin aman dan nyaman saat bepergian.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat, sekitar 3,05 juta tiket yang telah dipesan dan terjual untuk keberangkatan 1 Januari sampai 31 Januari 2023.

“Jumlah pelanggan kereta api terus mengalami peningkatan seiring dengan makin membaiknya penanganan wabah Covid-19 serta dibukanya berbagai pembatasan mobilitas yang dilakukan pemerintah. Adanya layanan seperti WiFi di Stasiun, ruang tunggu yang nyaman, kamera CCTV di berbagai titik, serta penambahan fasilitas lainnya juga menjadi faktor yang mendorong masyarakat memilih kereta api sebagai moda angkutan utama ,” ungkap Vice President Public Relations KAI Joni Martinus, Kamis (9/2/2023).

Meningkatnya volume angkutan kereta api, berdampak juga pada meningkatnya jumlah data barang tertinggal yang telah diamankan oleh petugas.

Tercatat, sebanyak 4.984 barang tertinggal yang berhasil diamankan petugas dan telah di masukan pada database sistem Lost and Found selama periode Januari – Desember 2022.

"Dari jumlah tersebut, diantaranya 4.546 sudah kembali ke pemilik. Barang tertinggal yang ditemukan tak jarang merupakan jenis barang berharga seperti Laptop, Perhiasan, Telepon Seluler, Tas, Dompet hingga Paspor WNA," kata Joni.


Lapor ke Petugas

Penumpang kereta api jarak jauh menunggu di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2022). Jelang Natal dan Tahun Baru PT KAI mengantisipasi cuaca ekstrem dan daerah rawan, Daop 1 Jakarta menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) yang ditempatkan di lokasi rawan apabila terjadi hambatan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, amblesan dan tanah longsor. AMUS yang siapkan berupa batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi (untuk jembatan), alat penambat rel, dan alat berat lainnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Joni menjelaskan, para pelanggan yang merasa kehilangan atau tertinggal barang di dalam kereta api atau di lingkungan stasiun, dapat melaporkan kepada petugas antara lain Kondektur yang sedang berdinas di atas kereta api, ataupun petugas pengamanan yang ada di stasiun atau dapat melalui Contact Center KAI 121.

"Petugas pengamanan stasiun selalu melakukan pemeriksaan secara berkala di area-area ruang tunggu dan di atas KA, terlebih pada saat kereta api tiba di stasiun tujuan akhir, petugas akan melakukan pengecekan disetiap rangkaian untuk memastikan tidak ada barang bawaan penumpang yang tertinggal," ucap Joni.

Apabila ada laporan dari pelanggan mengenai barang bawaan tertinggal, petugas KAI akan melakukan koordinasi dan pencarian, jika dapat ditemukan saat itu juga maka langsung diserahkan kembali kepada pelapor.

Jika barang belum bisa ditemukan, akan dilakukan konfirmasi melalui telepon kepada pelapor terkait perkembangan penanganan barang tertinggal yang dilaporkan, jika ditemukan maka untuk proses penyerahan pelanggan wajib menunjukkan kartu identitas untuk verifikasi kepemilikan barang.

Dalam hal penemuan barang di dalam kereta api ataupun di lingkungan stasiun, KAI akan langsung memberikan pengumuman atas penemuan barang tersebut melalui pengeras suara.

Jika tidak ada pihak yang mengambil maka barang akan disimpan di Pos Pengamanan stasiun dan akan dimasukan pada pendataan sistem Lost and Found yang dimiliki oleh KAI.

Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam melacak barang hilang sesuai dengan ciri maupun spesifikasi barang yang telah dilaporkan oleh pelanggan maupun calon pelanggan KA. Data pada sistem tersebut dapat diakses oleh seluruh wilayah kerja KAI, sehingga pelapor yang merasa kehilangan barang dapat melaporkan barang tersebut di seluruh stasiun.

"Seluruh barang bawaan merupakan tanggung jawab pelanggan, namun untuk memberikan layanan maksimal petugas keamanan akan selalu berupaya membantu mengamankan barang tertinggal yang masih ada di atas kereta api atau stasiun," ucap Joni.

Joni mengimbau kepada para pelanggan kereta api untuk selalu menjaga dan memperhatikan barang bawaan ketika melakukan perjalanan, baik di lingkungan stasiun maupun selama dalam perjalanan KA. Sebagai antisipasi pelanggan juga sebaiknya tidak membawa barang bawaan yang berlebih. Jika memang perlu membawa barang dalam jumlah banyak, pelanggan juga dapat memanfaatkan jasa cargo atau pengiriman paket.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya