Liputan6.com, Belgia - Pada 18 Februari 2013, terjadi sebuah tragedi bersejarah yaitu perampokan batu permata berharga sekitar 30 juta pound sterling (Rp 546 miliar) dari palka pesawat tujuan Swiss di landasan pacu Brussel.
Saat itu polisi Belgia terus-terusan mencari delapan pria bersenjata dan bertopeng yang melakukan salah satu perampokan berlian paling bikin heboh.
Advertisement
Pencurian berlian terbesar itu terjadi di bandara Brussel sebelum jam delapan malam waktu setempat, kata kantor kejaksaan.
Orang-orangbersenjata itu memiliki senapan mesin dan mengenakan seragam polisi, menerobos pagar keamanan bandara dengan dua kendaraan, pakai sebuah van mercedes dan sebuah mobil. Mereka langsung menuju pesawat penumpang Swiss yang dioperasikan oleh Helvetic, kata pihak maskapai penerbangan.
Staf dari van dengan keamanan tinggi yang dioperasikan oleh Brinks, baru saja selesai menurunkan berlian yang akan diangkut ke pesawat menuju Zurich.
Para penjahat itu memegang senapan mesin tetapi tidak ada tembakan yang dilepaskan saat mereka mengambil 120 paket dari ruang pesawat, dan kemudian di tumpuk di dalam kendaraan mereka.
Penjahat itu melarikan diri dengan kecepatan tinggi melalui lubang yang mereka ciptakan di pagar keamanan. Van yang diyakini digunakan dalam penggerebekan itu kemudian ditemukan terbakar di luar kota Brussel.
Ine Van Wymersch, juru bicara jaksa Brussels, mengatakan: "Mereka telah mempersiapkan diri dengan baik. Ada penumpang di pesawat tetapi mereka tidak melihat apa yang sedang terjadi."
Jaksa tidak mau mengomentari nilai pasti dari paket yang dicuri, dan diyakini berisi berlian.
Pusat Berlian Dunia Antwerp, badan perdagangan untuk bisnis berlian Antwerp, memperkirakan nilainya mendekati 30 juta pound sterling.
"Apa yang kita bicarakan jelas merupakan jumlah yang sangat besar," kata juru bicara Caroline De Wolf kepada jaringan VRT TV Belgia.
"Bagaimanapun, ini adalah salah satu perampokan terbesar yang pernah kami lihat," katanya kepada Associated Press.
Antwerp telah menjadi pusat berlian terkemuka selama berabad-abad, dengan sekitar 8 dari setiap 10 berlian kasar, dan lima dari setiap 10 berlian yang dipoles telah melewatinya.
Antwerp Mengalami Perampokan Tahun 2003
Pada tahun 2003, Antwerp telah menjadi salah satu tempat perampokan berlian terbesar dalam sejarah, ketika pencuri mengambil batu berharga, permata, dan emas dari brankas dengan keamanan tinggi di pusat berliannya. Polisi memperkirakan nilai tangkapan itu mencapai 64 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,1 triliun.
Pencurian Pada tanggal 18 Februari 2013 merupakan pukulan baru bagi industri berlian Antwerp.
"Ini menyebabkan keresahan," kata De Wolf. "Sungguh luar biasa betapa mudahnya semuanya berjalan. Ini mengkhawatirkan dalam hal daya saing, karena pusat berlian lain siap menerkam dan mengambil alih posisi kami."
Kiriman paket berlian yang dikirim dengan pesawat bukanlah hal yang luar biasa. Pada hari tertentu, sekitar US $200 juta (Rp 3,024 miliar) batu yang dipoles dan kasar melewati pusat berlian Antwerp. Transportasi udara adalah sarana umum untuk mengirimkan batu mulia yang dianggap paling aman.
Pencurian di bandara Brussel langsung menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat tentang bagaimana pagar keamanan bisa dibobol begitu cepat.
Seorang juru bicara bandara, Jan Van Der Crujsse, mengatakan orang-orang bersenjata itu membuat lubang di pagar pembatas. Van Der Crujsse tidak bisa menjelaskan bagaimana kawasan itu bisa begitu rentan terhadap pencurian. "Kami mematuhi aturan yang paling ketat," katanya.
Pada tahun 2000 lalu, detektif Inggris menggagalkan apa yang digambarkan sebagai "perampokan terbesar di dunia" ketika mereka menghentikan sebuah geng yang menggunakan buldoser untuk membobol Millennium Dome London dalam upaya untuk mencuri berlian senilai 350 juta pound sterling (Rp 6,3 triliun) yang dipamerkan.
Advertisement
Sejarah Lain di Tanggal 18 Februari
Hari ini, 20 tahun lalu, tepatnya 18 Februari 2003, kereta bawah tanah Subway di Daegu, Korea Selatan, mengalami kebakaran hebat. Akibatnya sekitar 198 orang tewas dan 150 lainnya terluka.
Seperti dimuat History.com, kebakaran dipicu oleh aksi seorang pria bernama Kim Dae-han yang membakar jeriken di dalam subway hingga menbuat kereta bawah tanah terbakar.
Kim memulai aksinya pada pagi hari, sekitar pukul 09.53 waktu setempat, saat kereta api hendak sampai Stasiun Daegu Jungango.
Kim selamat dan ditangkap kepolisian atas aksinya yang telah menyebabkan banyak penumpang tewas.
Kepada aparat, pria berusia 56 tahun tersebut mengaku ingin melakukan aksi bunuh diri. Dan ia memilih melancarkan aksinya di tempat keramaian dengan alasan tak ingin mati sendirian.
Kim menyulutkan korek api di jeriken. Lalu api menyambar dengan cepat. Alih-alih tetap di kereta dalam upaya bunuh diri, Kim kemudian melarikan diri dari kobaran api di kereta, bersama sejumlah penumpang lainnnya.
Aksi bunuh diri itu pun gagal. Hanya dalam waktu dua menit, api sudah membakar seluruh gerbong, total ada 6 gerbong.
Masinis kereta bergegas kabur dari lokomotif, namun ia lalai membuka pintu kereta gerbong sebelum keluar. Akibatnya sekitar 79 penumpang terjebak di dalamnya hingga tewas.
Asap dan kobaran api membuat petugas penyelamat kesulitan melakukan pemadaman dan evakuasi. Baru tiga jam kemudian, si jago merah berhasil ditaklukkan. Dan banyak korban jiwa berjatuhan.
Kim si penyulut api, penyebab kebakaran, diketahui merupakan seorang mantan sopir taksi yang kini menjadi pengangguran. Sebagian anggota tubuhnya lumpuh karena stroke. Kabarnya, ia juga mengalami gangguan jiwa.
Kim yang gagal bunuh diri kemudian diadili, dan divonis hukuman penjara seumur hidup pada 6 Agustus 2003. Selain Kim, masinis kereta dan asistennya juga dijatuhi hukuman masing-masing empat dan lima tahun penjara karena dianggap lalai dan gagal mengevakuasi penumpang.
Selain itu, dua petugas kereta bawah tanah lainnya mendapat hukuman tiga tahun penjara. Tiga pejabat subway juga dikenai sanksi skors dari pekerjaannya.
Kim lalu mendekam di penjara hingga akhirnya hayatnya. Ia meninggal di sel penjara pada Agustus 2004.
Sejarah lain mencatat pada 18 Februari 1930, Planet Pluto ditemukan oleh Clyde Tombaugh dari foto antariksa yang dibuat pada bulan Januari. Sementara pada 18 Februari 1932, Jepang mendirikan negara boneka Manchukuo di sebelah timur laut Republik Rakyat Tiongkok.
18 Februari 1996: Teror Bom Bunuh Diri di Bus Double Decker London, 2 Orang Tewas
Teror bom beberapa kali melanda Inggris pada era 1990-an saat Irish Republican Army (IRA) semakin gencar beroperasi untuk menuntut kemerdekaan dari Kerajaan Britania. Salah satunya terjadi pada 18 Februari 1996, tepat 27 tahun silam
Ledakan terjadi pada malam hari sekitar pukul 22.38 waktu setempat. Otoritas setempat mengatakan pihaknya tidak menerima info dan indikasi adanya ledakan bom di lokasi.
Serangan itu terjadi sembilan hari setelah kelompok IRA mengakhiri gencatan senjata dengan Inggris, yang ditandai oleh serangan bom di area Docklands, yang menewaskan 2 orang.
Menurut saksi mata, suara ledakan bom begitu keras terdengar dan mengakibatkan bus bertingkat khas Inggris itu hancur parah. Akibatnya orang-orang yang berada di sekitar menjadi korban.
Sebanyak enam orang korban langsung dilarikan ke rumah sakit St Thomas. Tiga di antaranya mengalami luka parah di bagian kepala. Sementara, dua orang lainnya dibawa ke rumah sakit University College. Satu orang di antaranya luka serius dan satu lainnya cedera ringan.
"Saya melihat seorang korban, wanita yang sangat parah lukanya. Ia terbaring di jalan dan banyak darah
di sekujur tubuhnya," kata Paul Rowan, karyawan BBC, yang menjadi saksi mata kejadian.
Sementara, sopir bus, Bob Newitt, mengalami luka parah di punggung dan leher, hingga mengakibatkan tuli permanen.
Beberapa menit pasca-ledakan, polisi langsung menyisir dan mengamankan lokasi. Aparat juga mengimbau warga sekitar untuk berhati-hati dan melindungi diri demi mengantisipasi adanya bom susulan. Stasiun kereta terdekat untuk sementara ditutup.
Aparat melakukan investigasi untuk mencari tahu siapa pelaku ledakan dengan melihat rekaman video yang terpasang di dalam bus. Hasil penyelidikan menemukan bahwa bom diledakkan oleh pelaku bernama Brendan Woolhead.
Woolhead yang juga terluka parah diduga kuat sebagai pelaku aksi bom bunuh diri di dalam bus. Ia dirawat di rumah sakit di bawah pengawasan kepolisian.
Namun kemudian, pria itu dinyatakan bersih, bukan pelaku. Woolhead pada akhirnya meninggal karena penyakit asma.
Hasil investigasi terbaru menyatakan pelaku adalah Edward O'Brien yang diyakini sebagai pelaku bom bunuh diri. Dia meledakkan bom yang menempel di tubuhnya, dan langsung tewas di lokasi kejadian.
Sejarah lain mencatat pada 18 Februari 1930, Planet Pluto ditemukan oleh Clyde Tombaugh dari foto antariksa yang dibuat pada bulan Januari. Sementara pada 18 Februari 1932, Jepang mendirikan negara boneka Manchukuo di sebelah timur laut Republik Rakyat Tiongkok.
.
Advertisement