Kemenkes Kawal Pandemi Covid Hingga Resmi Berakhir, Minta Masyarakat Segera Vaksin

Menurut Syahril masa efektif antibodi setelah divaksin itu menurun setelah enam bulan. Jadi lanjutnya bagi masyarakat yang sudah vaksin 1, vaksin 2, booster pertama lalu booster kedua setelah enam bulan disuntikkan segera lanjut vaksinasi kembali.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Feb 2023, 09:02 WIB
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 penguat (booster) atau dosis ketiga di Gereja Huria Kristen Batak Protestan Menteng Anno 1955, Jakarta Pusat, Selasa (25/1/2022). Layanan vaksinasi dosis ketiga di gereja tersebut menyediakan kuota 500 vaksin per hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini meski kondisi dan situasi pandemi covid-19 sudah melandai. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat(PPKM) telah dicabut, Kementerian Kesehatan(Kemenks) RI akan terus mengawal hingga pandemi Covid-19 resmi dinyatakan tuntas.

Karena itu,  Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril meminta kepada masyarakat segera melakukan vaksinasi covid-19 agar tidak terjadi lonjakan dan perburukan keadaan.

"Bulan November kemarin kan mengeluarkan tuh vaksinasi booster kedua hanya untuk tenaga kesehatan dan lansia. Tapi kemudian banyak yang minta akhirnya prioritaskan kepada seluruh umur di atas 18 tahun itu maksudnya begitu karena kita betul-betul mengawal pandemi ini sampai berakhir," kata Syahril dikutip dari Youtube Kementerian Kesehatan RI, Rabu(15/2/2023).

Menurut Syahril masa efektif antibodi setelah divaksin itu menurun setelah enam bulan.

Jadi lanjutnya bagi masyarakat yang sudah vaksin 1, vaksin 2, booster pertama lalu booster kedua setelah enam bulan disuntikkan segera lanjut vaksinasi kembali.

"Jangan sampai kekebalan ini menurun sementara pandemi masih berjalan nah sehingga kita berharap dengan vaksin menambah kadar antibodi sehingga masyarakat dalam keadaan sehat walau sakit tidak dalam keadaan yang berat," kata Syahril.

Syahril juga menggugah kesadaran masyarakat untuk segera menjalani vaksin terutama bagi kalangan lansia.

Apalagi lanjut Syahril tidak dipungut biaya alias gratis saat diberikan vaksin covid-19.

"Kadang-kadang akses pelayanan kan sulit tuh dan diyakinkan sekarang bahwasanya stok vaksin cukup apalagi sekarang ada vaksin buatan dalam negeri tuh dan itu cukup memenuhi kebutuhan logistik kita dan juga tidak berbayar," kata Syahril.

 


Masyarakat Bisa Datangi Puskesmas

Petugas medis memeriksa kesehatan warga lanjut usia (lansia) sebelum disuntik vaksin Sinovac di Alun-Alun Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/2/2022). Sebanyak 600 dosis vaksin Sinovac disiapkan pemerintah setempat untuk warga lansia guna mencegah penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara itu Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Dr Reisa Broto Asmoro mengatakan terkait stok vaksin covid-19 tentu masing-masing wilayah jumlahnya berbeda.

Karena itu masyarakat bisa bertanya ke petugas kesehatan di fasilitas layanan kesehatan masing-masing daerah terkait stok vaksin. Masyarakat juga bisa proaktif untuk menggelar vaksinasi.

Petugas kesehatan di daerah setempat bisa berinisiatif membuka agenda vaksinasi bagi masyarakat umum di atas usia 18 tahun.

"Masyarakat bisa meminta lagi proaktif juga puskesmas setempat, tinggal diajak lagi masyarakat yang belum vaksin bisa diadakan sentra vaksinasi yang terjangkau dari tempat tinggal masing-masing," kata Reisa.

Infografis Yuk! Pakai Masker dan Segera Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya