Warga Samandag yang Terlupakan, Masih Menunggu Bantuan 11 Hari Setelah Gempa Turki

Warga mengambil makanan, pakaian, dan barang-barang rumah tangga yang dikirim dari bagian belakang truk di Samandag, selatan Hatay pada 16 Februari 2023, sepuluh hari setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,8 melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah. Lusinan tangan dengan panik meraih pemanas dan selimut yang dibagikan oleh donor swasta, menggambarkan keputusasaan dan kemarahan yang mencengkeram wilayah Turki 11 hari setelah bencana gempa. (Photo by Yasin AKGUL / AFP)

oleh Arny Christika Putri diperbarui 17 Feb 2023, 12:00 WIB
kota Turki menunggu bantuan 11 hari setelah gempa
Warga mengambil makanan, pakaian, dan barang-barang rumah tangga yang dikirim dari bagian belakang truk di Samandag, selatan Hatay pada 16 Februari 2023, sepuluh hari setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,8 melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah. Lusinan tangan dengan panik meraih pemanas dan selimut yang dibagikan oleh donor swasta, menggambarkan keputusasaan dan kemarahan yang mencengkeram wilayah Turki 11 hari setelah bencana gempa. (Photo by Yasin AKGUL / AFP)
Warga mengambil makanan, pakaian, dan barang-barang rumah tangga yang dikirim dari bagian belakang truk di Samandag, selatan Hatay pada 16 Februari 2023, sepuluh hari setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,8 melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah. Lusinan tangan dengan panik meraih pemanas dan selimut yang dibagikan oleh donor swasta, menggambarkan keputusasaan dan kemarahan yang mencengkeram wilayah Turki 11 hari setelah bencana gempa. (Photo by Yasin AKGUL / AFP)
Seorang penduduk membawa burung dalam sangkar yang dia selamatkan dari rumahnya yang hancur di Samandag, selatan Hatay pada 16 Februari 2023, sepuluh hari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah. Banyak orang di kota Samandag di wilayah perbatasan Suriah mendengarkan kerabat dan teman mereka perlahan-lahan mati di bawah reruntuhan saat mereka menunggu penyelamat yang datang terlambat. (Photo by Yasin AKGUL / AFP)
Seorang pria berjalan di depan bangunan yang hancur di Samandag, selatan Hatay pada 16 Februari 2023, sepuluh hari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta dana bantuan sebesar USD1 miliar atau Rp15,1 trilun untuk membantu para korban bencana gempa bumi di Turki yang menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan lainnya sangat membutuhkan bantuan. (Photo by Yasin AKGUL / AFP)
Warga lanjut usia menunggu saat yang lain mengambil makanan dan pakaian yang dikirim dari belakang truk di Samandag, selatan Hatay pada 16 Februari 2023, sepuluh hari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah. Lusinan tangan dengan panik meraih pemanas dan selimut yang dibagikan oleh donor swasta, menggambarkan keputusasaan dan kemarahan yang mencengkeram wilayah Turki 11 hari setelah bencana gempa. (Photo by Yasin AKGUL / AFP)
Seorang penduduk berdiri di depan rumahnya yang hancur di Samandag, selatan Hatay pada 16 Februari 2023, sepuluh hari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah. Banyak orang di kota Samandag di wilayah perbatasan Suriah mendengarkan kerabat dan teman mereka perlahan-lahan mati di bawah reruntuhan saat mereka menunggu penyelamat yang datang terlambat. (Photo by Yasin AKGUL / AFP)
Warga mengantri di luar toko roti yang membagikan roti gratis di Samandag, selatan Hatay pada 16 Februari 2023, sepuluh hari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta dana bantuan sebesar USD1 miliar atau Rp15,1 trilun untuk membantu para korban bencana gempa bumi di Turki yang menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan lainnya sangat membutuhkan bantuan. (Photo by Yasin AKGUL / AFP)
Para pekerja mengumpulkan roti di toko roti yang membagikan roti gratis di Samandag, selatan Hatay pada 16 Februari 2023, sepuluh hari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah. Lusinan tangan dengan panik meraih pemanas dan selimut yang dibagikan oleh donor swasta, menggambarkan keputusasaan dan kemarahan yang mencengkeram wilayah Turki 11 hari setelah bencana gempa. (Photo by Yasin AKGUL / AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya