Liputan6.com, Jakarta Setelah sempat dilempat telur, kini lagi-lagi Raja Charles III mendapat perlakuan tak menyenangkan di depan umum. Ia disambut pendemo saat mengunjungi Milton Keynes, Inggris, pada Kamis (16/2/2023).
Masalahnya, para pendemo membawa-bawa spanduk besar warna kuning yang tulisannya provokatif: “Not My King” atau “Bukan Rajaku.” Tak cuma satu, beberapa spanduk mejeng di lokasi, yang dilewati oleh suami Permaisuri Camilla ini.
Dilansir dari People, Richard Palmer koresponden dari Daily Express yang meliput soal isu Kerajaan Inggris, mengungkap bahwa ada sekitar 20 pendemo di lokasi. Aksi ini digelar oleh organisasi anti-monarki yang menentang penobatan Charles sebagai Raja Inggris pada 6 Mei mendatang.
Lantas seperti apa reaksi Raja Charles III melihat “pemandangan” ini?
Baca Juga
Advertisement
God Save The King
Raja Charles disebut-sebut sedang dalam mood bagus ketika menghadapi aksi protes ini. Ia memilih untuk tidak menghiraukan protes tersebut.
Pria 74 tahun ini tetap berinteraksi dan berjabat tangan dengan warga yang menunggu kehadirannya. Dalam video yang dibagikan di Twitter, terlihat juga bahwa banyak warga yang mengumandangkan yel-yel “God Save the King” untuk memberi dukungan kepada Sang Raja.
Advertisement
Dilempar Telur
Akhir Desember lalu, Raja Charles III dilempar telur saat mengunjungi Luton, Inggris. BBC melaporkan bahwa seorang pemuda berusia 20-an tahun ditangkap oleh Kepolisian Bedfordshire terkait kejadian ini. Ia diamankan atas kecurigaan hendak melakukan penyerangan.
Insiden serupa juga dialami Raja Charles sekitar sebulan sebelumnya.
Kejadian Pertama
Pada 9 November 2022, King Charles III mendapat lemparan telur saat mengunjungi York. Kala itu ia sedang menyapa penduduk yang berkumpul di Micklegate Bar.
Insiden ini terjadi saat ia sedang berkomunikasi dengan warga, beberapa telur melayang dan jatuh di dekatnya. Seseorang kemudian berteriak, “Negara ini dibangun dengan darah para budak!”
Seperti semua kejadian ini, Raja Charles tak pernah terlihat terpengaruh. Ia melihat ke bawah, ke arah pecahan telur yang sebelumnya hampir mengenainya, dan kemudian terus berjalan menyapa warga lain.
Advertisement