Khofifah Disebut Menarik Bagi Semua Capres, Termasuk Prabowo dan Anies Baswedan

Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi perhatian sebagai sosok calon wakil presiden bagi para calon presiden yang akan maju di Pemilu 2024.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Feb 2023, 10:20 WIB
Yenny Wahid dan Khofifah menemui Anies Baswedan di Balai Kota DKI.

Liputan6.com, Jakarta Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi perhatian sebagai sosok calon wakil presiden bagi para calon presiden yang akan maju di Pemilu 2024.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Power Ikhwan Arif mengatakan, wajar jika Khofifah menjadi rebutan, terlebih bagi sosok Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

"Saat ini Khofifah menarik bagi seluruh bakal capres. Mulai Prabowo, Ganjar Pranowo, hingga Anies Baswedan. Mereka menginginkan Khofifah sebagai cawapres. Hal itu karena sosok Khofifah mempunyai track record politik sebagai gubernur Jawa Timur, pernah menjabat sebagai menteri, sekaligus tokoh NU," kata dia, seperti dikutip Jumat (17/2/2023).

Selain itu, yang bersangkutan memiliki latar belakang politik di pemerintahan. "Kemudian sebagai Gubernur Jawa Timur yang merupakan salah satu provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak," jelas Ikhwan.

"Disamping itu darah NU-nya juga kuat. Jadi siapa saja capres nantinya akan kepincut untuk menggandeng Khofifah sebagai nominasi bakal cawapres. Ini menunjukkan daya tawar cawapres Khofifah semakin tinggi dan layak untuk diperhitungkan," sambungnya.

Selain itu, menjadi rebutan Anies dan Prabowo karena dianggap bisa menjadi kunci kemenangan di Pilpres 2024.

"Kedua bakal capres ini lebih melirik Khofifah ketimbang tokoh lain karena Khofifah adalah kunci kemenangan di Jawa timur dan Jawa timur adalah salah satu kunci suara dalam Pilpres 2024," kata Ikhwan.

Sebelumnya, Anies Baswedan sudah menjabarkan kriteria yang cocok untuk dijadikan sebagai calon wakil presiden pendampingnya.

"Bicara kriteria, kami melihatnya begini. Tiga yang pertama, teknokratik. Dua yang terakhir terkait arah kerja," kata Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjabarkan yang dimaksud dengan kriteria teknokratik, yakni memiliki kontribusi siginifikan pada pemenang.

Kriteria kedua, bisa memperkuat barisan koalisi untuk perubahan. Tiga, bisa membantu menjalankan pemerintahan dengan efektif.

"Kemudian keempat, adalah memiliki garis perubahan yang sama bahwa ini adalah pasangan yang menawarkan perubahan. Yang kelima, tentu saja chemistry kerja bersama yang solid," ungkap Anies.

 


Belum Menemukan Sosok

Kendati demikian, dia mengaku, bahwa dirinya belum menemukan sosok cawapres yang tepat.

Anies menyebut, proses pencarian terus dilakukan dan terus mendengar aspirasi dari berbagai pihak, termasuk dari Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi.

"Jadi lima ini, dan kita belum tahu, saya juga belum tahu bagaimana nantinya, tapi doakan prosesnya bisa berjalan dengan baik, tentu akan mendengarkan (masukan) dari semua. Harapannya juga mendengar dari Pak Ketum," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya