Liputan6.com, Jakarta - Makan pagi atau sarapan diperlukan untuk memberikan tubuh energi yang cukup sebelum memulai hari yang padat. Namun, tak jarang orang melewatkan sarapan sebab terlalu sibuk di pagi hari. Padahal, sarapan sangat penting.
Melewatkan sarapan mengacaukan ritme fasting and eating. Saat bangun, kadar gula darah yang dibutuhkan untuk membuat otot dan otak bekerja rendah. Sarapan berguna untuk mengisinya kembali.
Advertisement
Selain itu, jika melewatkan sarapan, kemungkinan Anda akan kekurangan energi yang menyebabkan makan berlebih sepanjang hari.
"Jika Anda mengonsumi sarapan yang tepat, manfaatnya antara lain kadar gula stabil, energi konsisten, lebih sedikit mengidam dan suasana hati yang lebih baik," ujar ahli gizi terdaftar dan dokter spesialis kesehatan usus, Marilia Chamon kepada Live Science.
"Penelitian menunjukkan bahwa makan secara teratur sepanjang hari, termasuk sarapan, bermanfaat bagi tubuh, misalnya mengurangi peradangan dan meningkatkan ketahanan fisiologis," tambah seorang ahli diet terdaftar Jessica Crawley.
Sebuah studi dalam Journal of American College of Cardiology menyimpulkan bahwa orang yang tidak sarapan 87 persen lebih mungkin meninggal karena penyakit kardiovaskular atau stroke ketimbang yang sarapan.
Studi lain tahun 2021 yang diterbitkan di Proceedings of the Nutrition Society menemukan bahwa orang yang melewatkan sarapan lebih cenderung kehilangan nutrisi penting seperti kalsium yang diperoleh dari susu, vitamin C dan vitamin D dari buah dan zat besi dari sereal.
Dengan kata lain, sarapan membantu tubuh memenuhi nutrisi penting yang terkadang tidak didapatkan saat makan siang dan makan malam.
Sarapan Itu Penting
Sarapan yang cukup setiap harinya tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan mental. Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam Psychological Medicine menemukan bahwa seseorang yang melewatkan atau menunda sarapan lebih mungkin menderita gangguan mood.
Studi lain dalam Public Health Nutrition menemukan hubungan yang kuat antara sarapan sehat dan peningkatan kesehatan mental pada remaja, sementara sebuah studi di Psychiatry Research yang menganalisis 716 orang di Jepang menemukan bahwa melewatkan sarapan membuat depresi jauh lebih mungkin terjadi.
Meskipun demikian, ada beberapa orang sengaja melewatkan sarapan. Seseorang yang menerapkan intermittent fasting akan menunggu hingga sampai jam makan siang untuk mengisi perutnya. Meskipun demikian, belum diketahui apakah diet ini sehat atau tidak.
"Sarapan bermanfaat bagi semua orang," ucap Crawley.
Kendati demikian, Chamon berpikir bahwa dalam beberapa kasus khusus, sarapan mungkin bukan suatu keharusan. "Beberapa orang tidak merasa lapar sampai siang dan itu bukan masalah," katanya. "Yang paling penting adalah memastikan Anda makan cukup kalori dan serat."
Advertisement
Sarapan dan Penurunan Berat Badan
Kendati demikian, jika alasan Anda melewatkan sarapan adalah untuk menurunkan berat badan, sebaiknya pikirkan kembali. Meski tampaknya masuk akal melewatkan sarapan untuk menurunkan berat badan, tetapi tidak sesederhana itu.
Sebuah studi tahun 2019 di BMJ menyimpulkan bahwa jika orang dewasa yang tidak pernah sarapan ingin menurunkan berat badan, mulai membiasakan diri untuk sarapan tidak selalu membantu.
Namun, seperti yang ditunjukkan oleh Harvard University pada 2019, melewatkan sarapan juga tidak berarti Anda dapat menurunkan berat badan.
Malahan, dilansir dari situs WebMD, para peneliti menemukan bahwa rata-rata, orang yang sarapan lebih kurus daripada yang tidak. Ini bisa jadi karena mengonsumsi protein dan serat di pagi hari membuat nafsu makan Anda tetap terkendali di sisa hari.
Namun, Anda perlu memperhatikan apa, kapan, dan berapa banyak yang dikonsumsi. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang sarapan dalam porsi besar makan lebih banyak di siang hari.
Konsumsi Sarapan Sehat
Sebuah studi juga membandingkan penurunan berat badan di antara orang-orang yang sarapan dengan yang tidak. Jangan berpikir memotong kalori dengan melewatkan makan akan membantu diet Anda. Studi menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang menurunkan dan menjaga berat badan sarapan setiap hari.
Menurut Chamon, sarapan itu penting, tetapi yang lebih penting adalah Anda mengonsumsi makanan pertama yang sehat, baik pada waktu sarapan atau makan siang.
"Makan pertama menentukan kadar gula darah selama sisa hari itu," katanya. "Jika setelah berjam-jam berpuasa semalaman Anda membatalkannya dengan makanan glikemik tinggi, gula darah akan melonjak yang dapat diikuti oleh false hunger dan gula darah yang naik turun."
Oleh karena itu, rencanakan makanan sehat apa yang akan dikonsumsi saat sarapan. Menurut Chamon, lebih baik mengonsumsi makanan yang asin ketimbang manis. Ia juga mengungkapkan agar mengonsumsi karbohidrat kompleks, lemak sehat, serta pastikan makanan tersebut kaya akan protein.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement