Liputan6.com, Jakarta - Sepucuk surat di Inggris baru-baru ini menjadi viral, setelah sampai ke alamat tujuan 105 tahun kemudian.
Diketahui, surat dengan alamat tujuan Hamlet Road, London Selatan, ini dikirim pada Februari 1916 dan membuat penghuni di alamat tersebut terkejut menerima surat dari 1916.
Advertisement
"Kami perhatikan tahun pengiriman surat adalah '16, jadi kami pikir itu tahun 2016," kata Finlay Glen, sang penghuni rumah di alamat itu kepada CNN, Jumat (17/2/2023).
Dia menambahkan, "Lalu kami melihat perangkat di surat tersebut adalah raja, bukan ratu, jadi kami merasa surat ini tidak dikirim pada tahun 2016."
Glen mengatakan, surat tersebut sampai ke alamat rumahnya pada 2021. Usai diperiksa pegiat sejarah di kotanya, amplop itu memiliki stempel 1 pence bergambar kepala Raja George V.
Disebutkan, surat itu dikirim di tengah Perang Dunia 1 atau lebih dari satu dekade sebelum Ratu Elizabet II lahir.
Diketahui, surat tersebut dialamatkan untuk Katie Marsh yang merupakan istri dari pedagang perangko lokal bernama Oswald Marsh.
Sejarawan lokal yang juga bekerja sebagai editor di Norwood Review, Stephen Oxford, mengatakan, surat ini ditulis oleh Christabel Mennel.
Dia menjelaskan, Christabel Mennel merupakan putri dari pedagang teh Henry Tuke Mennel. Christabel mengirim surat tersebut saat dia dan keluarganya berlibur di Bath, Inggris Barat.
Di dalam surat tersebut Christabel menulis, "Saya sangat menderita di sini karena penyakit flu yang sangat parah."
Stephen mengungkap, daerah London selatan saat itu adalah pusat aktivitas bisnis besar. "Banyak orang kaya kelas menengah pindah ke daerah itu pada akhir 1800-an," katanya ke CNN.
Oswald Marsh, mantan penghuni rumah beralamat, "Adalah pedagang perangko sangat dihormati dan sering dipanggil sebagai saksi ahli dalam kasus penipuan perangko," menurut Oxford.
Kenapa Bisa Baru Sampai 107 Tahun Kemudian?
Insiden pengiriman surat yang baru sampai ke alamat tujuan 105 tahun kemudan ini memang masih menjadi misteri.
Walau begitu, juru bicara Royal Mail menjelaskan ke CNN, "insiden ini sangat jarang terjadi, dan kami tidak yakin apa yang terjadi."
"Kami menghargai banyak pihak tertarik dengan sejarah surat ini dari tahun 1916, tetapi tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang apa yang mungkin terjadi."
Oxford mencatat, surat itu bercap pos "Sydenham", sebuah area di tenggara London. Dia berpikir itu "mungkin terbengkalai di sudut gelap kantor penyortiran Sydenham dan baru saja ditemukan."
Glen mengatakan dia dan pacarnya dengan senang hati memberikan surat itu ke arsip lokal jika itu memiliki "pentingnya sejarah yang serius."
Tapi, jika ternyata lebih "tidak berbahaya," katanya, "akan menyenangkan bagi kita untuk bisa mempertahankannya."
(Ysl/Tin)
Advertisement