Cerita Gadis 17 Tahun Selamat dari Gempa Turki, 10 Hari Bertahan Hidup di Bawah Reruntuhan

Gadis 17 tahun, Aleyna Olmez, berhasil diselamatkan dari reruntuhan gempa Turki

oleh Tiara Laninda diperbarui 17 Feb 2023, 14:00 WIB
Seorang staf medis berdiri di dekat sebuah bangunan yang runtuh, 248 jam setelah gempa berkekuatan 7,8 magnitudo yang melanda sebagian wilayah Turki dan Suriah, di Kahramanmaras, Turki, Kamis (16/2/2023). Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan korban meninggal dunia di negaranya kini tembus 35.418 orang. (OZAN KOSE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang gadis remaja berumur 17 tahun, Aleyna Olmez, berhasil diselamatkan setelah 248 jam bertahan di bawah reruntuhan gempa Turki.

Aleyna ditarik dari puing-puing di Kahramanmaras, sebuah kota daerah selatan Turki yang dekat pusat gempa.

Dengan berlinang air mata, paman dari korban gempa Turki dan Suriah memeluk satu per satu para penyelamat dan mengatakan bahwa dia tak akan melupakan jasa mereka.

Aleyna selamat adalah sebuah mukjizat. Penyelamatan seperti ini merupakan sesuatu yang langka.

Bagaimana tidak? Aleyna dapat bertahan selama 10 hari di tengah cuaca yang beku dan kondisi sekujur tubuh yang terluka.

Cerita dari Penyelamat Para Korban Gempa Turki

Aleyna Olmez dengan lembut ditarik dari reruntuhan apartemen yang telah rata dengan tanah.

Seorang penambang batu bara yang ikut dalam penyelamatan, Ali Akdogan, mengatakan,"Dia terlihat sehat. Dia membuka dan menutup matanya.".

"Kami telah bekerja di gedung ini selama seminggu. Kami senang setiap kali menemukan makhluk hidup, bahkan seekor kucing," kata Ali kepada AFP dikutip dari BBC pada Jumat, 17 Februari 2023.

Jumlah Tewas Akibat Gempa Turki dan Suriah

Akan tetapi, kabar menyenangkan itu tidak berlangsung lama. Tak lama setelah penyelamatan Aleyna, tentara Turki memerintahkan orang-orang untuk meninggalkan tempat kejadian, karena tim menemukan mayat yang akan segera dibawa keluar.

BBC menyebut bahwa lebih dari 41.000 orang tewas di Turki dan Suriah akibat gempa berkekuatan 7,8 SR.

Namun, belum ada negara yang mengungkapkan berapa banyak orang yang masih hilang akibat gempa bumi dahsyat di Turki dan Suriah.

 

 


Penemuan Korban Gempa Turki yang Selamat

Seorang pria berjalan di depan bangunan yang hancur di Samandag, selatan Hatay pada 16 Februari 2023, sepuluh hari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta dana bantuan sebesar USD1 miliar atau Rp15,1 trilun untuk membantu para korban bencana gempa bumi di Turki yang menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan lainnya sangat membutuhkan bantuan. (Photo by Yasin AKGUL / AFP)

Di kota yang sama, tiga wanita dan dua anak ditemukan hidup pada Rabu, 15 Februari 2023.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis, 16 Februari 2023, meluncurkan seruan untuk bantuan US$1 miliar atau setara Rp15,1 miliar untuk membantu para korban di Turki.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan bahwa pendanaan tersebut akan membantu 5,2 juta orang selama tiga bulan ke depan dan memungkinkan organisasi bantuan untuk meningkatkan dukungan mereka.

Bantuan untuk Tragedi Gempa Turki dan Suriah

PBB mengatakan bahwa lebih dari 100 truk bermuatan bantuan telah menyeberang ke barat laut Suriah, karena pemerintah Suriah setuju untuk mengizinkan PBB menggunakan dua penyeberangan perbatasan lagi.

Bantuan itu termasuk tenda, selimut, pemanas, makanan, obat-obatan dan alat uji kolera.

Infografis Respons dan Bantuan Global untuk Gempa Dahsyat Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya