Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menargetkan earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) yang disesuaikan atau EBITDA Adjusted dapat positif pada kuartal IV 2023. Target kinerja EBITDA adjusted ini lebih cepat dari prediksi perseroan sebelumnya sekitar kuartal I 2024.
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo menuturkan, pemakaian EBITDA penyesuaian seiring perkembangan bisnis perseroan yang makin besar. Dengan pemakaian EBITDA penyesuaian, menurut Andres sudah merefleksikan bagaimana perusahaan dapat mencapai arus kas operasional positif untuk pengembangan bisnis. GOTO membidik EBITDA penyesuaian tersebut akan positif pada kuartal IV 2023. Andre menuturkan, target tersebut lebih cepat lima hingga enam kuartal sebelumnya seiring perubahan yang signifikan.
Advertisement
"Capai EBITDA disesuaikan positif dekati proxy dari pada kekuatan perusahaan untuk generate arus kas internal perusahaan. Guidance selalu berubah, perlu digaris bawahi tahun ini fokus ke sana, tahun-tahun ke depan EBITDA lebih besar lagi, fokus terhadap apa yang diprioritaskan kami memang fokus adjusted EBITDA, kuartal IV 2023,” ujar dia saat paparan kepada wartawan, Kamis, 16 Februari 2023.
Adapun EBITDA yang disesuaikan merupakan ukuran keuangan non-PSAK dimulai dengan rugi sebelum pajak penghasilan dan menyesuaikan untuk beban penyusutan dan amortisai, pengasilan keuangan, biaya bunga, kerugian penurunan nilai aset tidak lancar dan aset atas kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual, kerugian atas penurunan nilai investasi pada entias asosiasi dan lainnya.
Strategi GOTO
Untuk mencapai target tersebut, Andre mengatakan, ada sejumlah langkah dilakukan. Salah satunya fokus optimasi terhadap pendapatan di GOTO mulai dari on-demand services, e-commerce, dan financial technology.. “Sudah banyak pengguna 70 juta tiap bertransaksi setiap tahun dan nilai bruto, nilai transaksi sudah sangat besar lebih dari Rp 600 triliun,” kata Andre.
Selain itu, perseroan juga fokus untuk menciptakan fitur baru yang diharapkan berkontribusi terhadap pendapatan perseroan. Hal ini sudah dilakukan dengan produk yang sudah dikembangkan GOTO pada 2022. “Fokus create produk fitur baru, banyak kesempatan tahun ini kembangkan sumber dari pendapatan tersebut. Contoh pertama produk-produk yang sudah dikembangkan tahun lalu, tahun ini lebih besar kontribusinya,” kata dia.
Ia menambahkan, advertising di Tokopedia juga menjadi salah satu kunci perseroan. “Kembangkan skala dari pada advertising tersebut di berbagai lini bisnis kami, dan ini jadi salah satu contoh,” kata dia.
Kemudian produk financial technology juga akan menjadi fokus GOTO. Salah satunya dengan mengembangkan fitur paylater yang dapat meningkatkan jumlah pengguna sehingga memberikan pendapatan.
Advertisement
GTV GOTO pada 2022
“Tahun lalu kami launch produk baru yang ranahnya layanan keuangan gopay later, cicil produk 3-4 bulan, sudah banyak data dan perbaikan yang kami lakukan. Pelan-pelan meningkatkan terhadap skala reach user di Tokopedia, dengan begitu ada pemasukan tambahan dari produk tersebut,” ujar dia.
Andre menegaskan perseroan akan terus berinovasi untuk memberikan layanan yang baik kepada mitra pengemudi, usaha kecil dan menengah (UMKM) serta pengguna lainnya. Perseroan juga akan fokus mengeluarkan fitur baru untuk saling menghubungkan ekosistem perseroan yang dimiliki antara lain on demand-services, e-commerce dan financial technology. “Komplementari kami benar-benar fokus keluarkan fitur baru menjahit benang merah tersebut terhadap ekosistem dengan sendirinya akan mendukung dari pada fokus untuk mencapai target yang kami sebutkan di awal tadi,” ujar dia.
Adapun pada 2022, grup GOTO mencatat pertumbuhan Gross Transaction Value (GTV) sebesar 33 persen year on year mencapai Rp 613 triliun. Pada kuartal IV 2022 dengan grup GTV tumbuh 18 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya secara year on year mencapai Rp 162 triliun. Pendapatan bruto grup secara keseluruhan pada 2022 berada dalam batas atas dari pedoman kinerja yang telah ditetapkan.