Upaya Pemkab Bone Bolango Cegah 'Bullying' di Lingkungan Sekolah

Menurut Bupati Bonebol Hamim Pou, dirinya hampir setiap minggu mendapatkan laporan peristiwa perundungan atau 'bullying'. Namun yang paling disesalkan, kasus ini banyak terjadi di lingkungan sekolah.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 18 Feb 2023, 20:00 WIB
Ilustrasi bullying/credit: pexels.com/Mikhail

Liputan6.com, Gorontalo - Hampir setiap minggu, kasus bullying atau perundungan terhadap anak masih kerap terjadi di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol). Bahkan, sebagian besar kasus ini sering kali terjadi di sekolah.

Pekan lalu, kasus perundungan tersebut terjadi di salah satu sekolah yang ada di Kecamatan Bulango Selatan, Bonebol. Tentu, ini menjadi permasalahan serius yang harus ditangani Pemerintah Kabupaten Bone Bolango.

Bupati Bonebol Hamim Pou membenarkan hal tersebut. Menurutnya jika dirinya hampir setiap minggu mendapatkan laporan peristiwa perundungan. Namun yang paling disesalkan, kasus ini banyak terjadi di lingkungan sekolah.

"Terakhir kejadian di salah satu sekolah, Di sana pada waktu peristiwa perundungan terjadi, guru tidak ada di tempat. Jadi saya minta itu yang terakhir," kata Hamim.

"Sekolah di Bonebol harus ramah anak. Jangan ada lagi kasus seperti ini," tegasnya.

Dirinya menegaskan, bullying atau perundungan tidak boleh lagi terjadi dan harus dicegah dengan membiasakan narasi yang baik dari orangtua dan guru kepada anak didik.

"Mohon ini sesuatu yang harus diseriusi dan dicegah di Bone Bolango bahkan di Provinsi Gorontalo. Saya berharap tidak hanya di sekolah, tetapi desa dan kecamatan harus peduli perempuan dan anak," pintanya.

Dengan adanya kasus ini, Bupati meminta setiap guru di sekolah harus punya komitmen yang ditandatangani dalam Deklarasi Sekolah Ramah Anak. Di antaranya meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjamin proses pembelajaran di sekolah berjalan aman, nyaman, menyenangkan dan mencerdaskan.

Selain itu, guru juga wajib melindungi anak dari kekerasan fisik, mental, penelantaran atau bentuk kekerasan lainnya, menjadikan sekolah sebagai tempat mengembangkan potensi, bakat, minat, dan kepribadian anak.

Tidak hanya itu, ia meminta agar guru mampu menciptakan lingkungan tanpa asap rokok, tanpa narkoba, dan tanpa napza. Menerapkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan serta memberikan layanan pendidikan pada anak non diskriminasi.

"Ini harus dibuktikan oleh setiap sekolah yang ada di Bonebol. jangan sampai ada perundungan, apalagi mereka harus terjerumus ke hal-hal yang tidak baik," ia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya