Sapa Santri Pesantren Al Khairat di Acara Jumat Curhat, Ini Pesan Wakapolda Kaltara

Dalam kesempatan tersebut, Brigjen Kasmudi memberi arahan dan menekankan tentang bahaya narkoba. Dia menjelaskan bahwa narkoba bukan hanya menyasar para remaja, namun segala usia.

oleh stella maris diperbarui 17 Feb 2023, 14:04 WIB
Acara Jumat Curhat di aula Pesantren Al Khairat pada Jumat (17/2)/Istimewa.

Liputan6.com, Bulungan Puluhan santri pesantren mengikuti sebuah program yang diinisiasi Kapolri, agar aparat kepolisian semakin dekat dengan masyarakat. Melalui program tersebut, Polda Kalimantan Utara pun menggelar acara di aula Pesantren Al Khairat pada Jumat (17/2). 

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara, Brigjen Pol Kasmudi menyapa anak-anak pesantren Al Khairat dalam acara Jumat Curhat. Dalam kegiatan itu turut hadir Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat, Dirbinmas Polda Kaltara, Kombes Pol Eri Dwi Hariyanto,  Wadirlantas, AKBP Reza Pahlevi, serta pemilik Pesantren Al Khairat, Ustaz Habib Mutahar Al Jufri, M.A.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara, Brigjen Pol Kasmudi hadir di acara Jumat Curhat di aula Pesantren Al Khairat pada Jumat (17/2)/Istimewa.

Dalam kesempatan tersebut, Brigjen Kasmudi memberi arahan dan menekankan tentang bahaya narkoba. Dia menjelaskan bahwa narkoba bukan hanya menyasar para remaja, namun segala usia. 

Maka dari itu, kepolisian, lanjut Brigjen Kasmudi, sebagai petugas pengamanan tidak bisa bekerja sendiri. Kamtibmas bisa terwujud jika ada kerja sama dari semua pihak, tidak hanya dari Pemerintah tapi  juga dari masyarakat.

Acara Jumat Curhat di aula Pesantren Al Khairat pada Jumat (17/2)/Istimewa.

Dalam kegiatan tersebut para santri juga menanyakan apakah para santri dapat mengabdikan diri sebagai Polisi. Dan bagaimana prosedurnya. Menanggapi hal tersebut, Brigjen Kasmudi menyampaikan bahwa sangat senang jika para santri bisa mengabdikan diri sebagai polisi. 

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara, Brigjen Pol Kasmudi hadir di acara Jumat Curhat di aula Pesantren Al Khairat pada Jumat (17/2)/Istimewa.

"Saya justru berharap, anggota saya berasal dari santri, sehingga apabila anggota memiliki modal keimanan yang tinggi misalkan seorang hafidz Qur’an maka dia sudah membentengi dirinya, dan meminimalkan pelanggaran," ujarnya. 

Sekadar informasi, kegiatan Jumat Curhat berlangsung dengan lancar dan para santri serta ustaz lebih berani menyampaikan keluh kesahnya, terlebih permasalahan situasi kamtibmas.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya