Liputan6.com, Jakarta - Treechada Petcharat alias Nong Poy baru saja mengunggah foto baru di akun Instagram resminya, @poydtreechada.
Foto tersebut memperlihatkan dirinya terlihat menawan dengan gaun hitam simpel dengan jalanan estetik sebagai latar belakangnya.
Advertisement
Nong Poy terlihat sedang berada di Killiney Road, Singapura.
Unggahan tersebut menggunakan takarir (caption) yang membuat netizen penasaran. Takarirnya terlihat seperti bahasa Indonesia.
Apakah Nong Poy bisa berbahasa Indonesia?
Hal itu juga buat bingung salah satu akun Instagram dengan nama @allmakeubeauty.
Akun itu berkomentar, "Loh bisa bahasa Indonesia? Apa saya yg salah? Wkwk".
Nong Poy menuliskan "Peranakan culture" di unggahannya itu.
Kata "peranakan" itu tampak seperti bahasa Indonesia, tetapi nyatanya tidak.
Mengutip dari Singapore Infopedia, Jumat (17/2/2023), istilah "peranakan" mengacu pada orang keturunan Tionghoa dan Melayu atau Indonesia campuran.
Banyak Peranakan Singapura berasal dari Malaka abad ke-15, di mana nenek moyang mereka dianggap sebagai pedagang Tionghoa yang menikahi perempuan lokal.
Laki-laki peranakan dikenal sebagai baba, sedangkan perempuannya dikenal sebagai nonya atau nyonya.
Dari paruh kedua abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20, Peranakan juga dikenal sebagai Tionghoa Selat, karena mereka lahir di Permukiman Selat. Sementara beberapa Peranakan mempertahankan praktik budaya mereka, banyak yang telah berasimilasi dengan komunitas Tionghoa yang lebih besar saat ini.
Latar Belakang Sejarah Peranakan
Peranakan dalam bahasa Indonesia dan Melayu berarti seseorang dari perkawinan campuran antara lokal dan asing.
Kemudian, di Singapura, tidak semua Peranakan harus dari keturunan Tionghoa. Peranakan Non-Tionghoa pada awal abad ke-20 termasuk Peranakan Bugis, Peranakan Arab dan Peranakan Jawa.
Di Straits Settlements, ada juga komunitas kecil tetapi signifikan Peranakan India yang dikenal sebagai Chitty Melaka.
Asal usul Peranakan Indian konon berasal dari sekitar waktu yang sama dengan Peranakan Tionghoa, ketika Tamil para pedagang mulai menikahi perempuan lokal.
Komunitas Peranakan Jawi adalah kelompok Peranakan lain yang menonjol dari keturunan non-Tionghoa, yang terdiri dari Muslim kelahiran Selat campuran India (khususnya Tamil) dan keturunan Melayu.
Meskipun asal-usul Tionghoa Peranakan Singapura sulit untuk dipastikan, beberapa akademisi dan peneliri percaya bahwa mereka adalah keturunan pedagang imigran Tionghoa yang menikahi perempuan Melayu setempat atau Batak dari Sumatra.
Namun, telah ditunjukkan bahwa perkawinan silang semacam itu terjadi hingga hanya pada pertengahan abad ke-19, ketika perempuan di Tiongkok tidak bermigrasi ke luar negeri. Peranakan ini dikenal sebagai Tionghoa Selat, karena mereka biasanya lahir di Permukiman Selat Singapura, Penang, dan Malaka yang dikuasai Inggris.
Selama masa kolonial, mereka juga dikenal sebagai Orang Tionghoa Raja sehubungan dengan status mereka sebagai rakyat Inggris setelah Pemukiman Selat menjadi koloni Kerajaan pada 1867.
Advertisement
Nong Poy akan Menikah dengan Anak Konglomerat
Kembali lagi ke Nong Poy, perempuan transgender dari Thailand ini sedang menjadi perbincangan hangat.
Pasalnya, ia akan menikah dengan pebisnis dan anak konglomerat asal Thailand bernama Oak Phakwa Hongyok. Oak mempunyai bisnis di bidang pariwisata, restoran, dan kopi di Phuket, Thailand.
Pengumuman pernikahannya ini disampaikan oleh Nong Poy sendiri melalui Instagram pada 2 Februari 2023. Foto yang diunggahnya itu menampilkan dirinya bersama Oak sembari ada cincin berlian di jari manisnya.
Lantas, hal itu membuat banyak warganet heboh.
Nong Poy dan Oak ini ternyata merupakan teman lama dan sudah saling kenal selama lebih dari 20 tahun, bahkan sebelum operasi pergantian kelamin Nong Poy. Namun, keduanya baru mulai berkencan setahun yang lalu.
Nama Nong Poy mulai terkenal pada 2004, ketika ia memenangkan dua kontes kecantikan, yakni Miss Tiffany's dan Miss International Queen di usia 19 tahun.
Kedua kontes tersebut adalah kontes perempuan transgender terbesar di dunia, di mana para pesaingnya berasal dari berbagai negara.
Semenjak itu, ia sering muncul di film-film dan tampil di sampul majalah fesyen.
Fakta-fakta Seputar Nong Poy
Untuk mengetahui tentang Nong Poy lebih dalam, ini beberapa fakta seputar sang transgender cantik.
Tidak hanya seorang model dan influencer, Nong Poy ternyata seorang aktris yang telah main beberapa film.
Ia memulai karirnya di industri film dan memulai debutnya pada 2010 di "With Love". Lalu ia bermain di "The White Storm", "Insomnia Lover", "Witch Doctor", dan sejumlah film lainnya.
Pada 2021, data yang beredar menyebutkan Non Poy diperkirakan memiliki kekayaan bersih 1 juta dolar Amerika Serikat (AS) yang ia hasilkan dari karier modeling dan akting.
Ia juga melakukan operasi pergantian kelamin di usia yang cukup muda, yakni 17 tahun. Saat itu ia masih bersekolah.
Transgender cantik ini juga adalah seorang peneliti yang bekerja dengan Bring Life Laboratory dan Supplements Manufacture (BIOMT) di Thailand.
Di sana, Nong Poy melakukan penelitian dan pengembangan produk inovatif dalam ilmu molekuler. Tempatnya meneliti memiliki pengalaman di berbagai bidang seperti bio-molekul, industri makanan, apoteker, rekayasa genetika, dan sebagainya.
Advertisement