UEFA Diminta Bendung Investor Qatar yang Berminat Membeli MU

Proses penjualan Manchester United atau MU belum tuntas.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 17 Feb 2023, 18:00 WIB
Pemain Manchester United, Anthony Martial melakukan selebrasi bersama rekannya setelah mencetak gol pertama timnya ke gawang Nottingham Forest pada laga leg kedua Semifinal Carabao Cup 2022/2023 di Old Trafford, Manchester, Kamis (02/02/2023) WIB. Gol Martial terjadi pada menit ke-73 melalui assist Marcus Rashford. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Jakarta Proses penjualan klub Manchester United atau MU masih terus bergulir. Sejauh ini, sejumlah pihak yang dianggap potensial menjadi pembeli klub berjuluk Setan Merah itu sudah mulai muncul ke permukaan.

The Raine Group telah ditunjuk oleh keluarga Glazer sebagai agen dalam penjualan ini. Dan kabarnya, penawaran sudah harus masuk kepada mereka paling lambat Jumat (17/2/2023) di mana sang pemilik berharap bisa mendapatkan pemasukan sebesar 5 miliar pound sterling dengan melepas Setan Merah.  

Setidaknya sudah ada empat peminat yang dianggap potensial menjadi pemilik baru MU. Salah satunya  adalah orang kaya Inggris, Sir Jim Ratcliffe. Pemilik perusahaan petrokimia itu dianggap punya kemampuan untuk membeli MU dengan total kekayaan yang diperkirakan mencapai 15 Miliar pound. 

 

Selain Ratcliffe, salah seorang pengusaha asal Amerika Serikat juga ikut meramaikan penawaran setelah sebelumnya gagal mengakusisi klub Liga Inggris lainnya, Chelsea. 

Investor Arab Saudi juga ikut turun gunung. Setelah bertahun-tahun memantau celah untuk mendapatkan MU, mereka kini siap bersaing meski tahun lalu baru mengucurkan dana untuk membeli Newcastle United.

 

 


Pergerakan dari Qatar

Fans Manchester United menyalakan suar saat menggelar protes sebelum laga Manchester United melawan Liverpool pada pertandingan Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Kamis (13/5/2021). Fans menuntut pemilik Manchester United, keluarga Glazers, mundur. (AP Photo/Jon Super)

Selain ketiga peminat tadi, belakangan muncul juga investor asal Qatar. Pergerakan mereka  cukup menggemparkan mengingat kekayaan kelompok ini ditaksir mencapai angka 359 miliar pound sterling.

Menurut laporan yang beredar luas seperi dilansir dari Metro.co.uk, kelompok ini disokong oleh salah satu Emir of Qatar, Tamin bin Hamad Al Thani. Selama ini, Al Thani diketahui merupakan penggemar berat Setan Merah yang sudah punya rencana untuk merenovasi Stadion Old Trafford dan sekitarnya.

Sayang, pergerakan 'jaringan' Qatar tidak berjalan mulus. Sebab rekam jejak pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) yang melekat pada negara mereka menghadirkan berbagai rintangan dalam pembelian.

 


Kirim Surat ke UEFA

Real Madrid berpeluang menambah keunggulan pada menit ke-85 saat mendapat hadiah penalti. Eden Hazard sebagai algojo yang baru dimasukkan dua menit sebelumnya menggantikan Viniciuc Junior gagal mengkonversinya menjadi gol usai tendangannya mampu ditepis Agustin Marchesin dan bola rebound yang disambar Karim Benzma pun masih dapat dimentahkannya. (AP/Lalo R. Villar)

FairSquare, salah satu badan penelitian dan pendampingan HAM, bahkan telah berkirim surat kepada UEFA. Mereka meminta induk organisasi sepak bola di Eropa itu menghambat tawaran dari Qatar. 

FairSquare beralasan, bahwa grup investor di negara tersebut tidak akan bisa lepas dari campur tangan pemerintah yang dianggap punya rekam jejak yang tidak hijau dalam urusan penegakan HAM. 

"Sebuah studi dasar tentang sistem politik dan ekonomi Qatar menunjukkan ketidakmungkinan konsorsium Qatar mana pun untuk membuktikan dirinya independen dari pengaruh negara, dan juga terpisah dari kepemilikan PSG (Paris Saint Germain)," bunyi surat FairSquare kepada UEFA.

Seperti diketahui, PSG saat ini dimiliki oleh pengusaha asal Qatar. Dalam hal ini, FairSquare juga beranggapan bahwa, pembelian MU oleh investor dari negara yang sama berpotensi melanggar aturan terkait kepemilikan klub di mana satu pemilik tidak diizinkan memiliki dua klub di kompetisi yang sama.

“Indeks Kebebasan Dunia Freedom House mengklasifikasikan Qatar sebagai negara 'tidak bebas', dan penilaian terbarunya sangat kritis terhadap rekor Qatar dalam supremasi hukum, korupsi, dan politik partisipasi: 'emir turun-temurun Qatar memegang semua otoritas eksekutif dan legislatif dan pada akhirnya mengontrol peradilan,'," tulis FairSquare mengingatkan UEFA terkait penawaran investor Qatar.

Pemain Barcelona, Gavi (kiri) menarik baju dari pemain MU, Fred saat menggiring bola dalam pertandingan leg pertama play-off babak gugur Liga Europa 2022/2023 yang berlangsung di Camp Nou, Jumat (17/2/2023). (AFP/Josep Lago)

MU Berbagi Poin

Sementara itu, MU harus puas bermain imbang 2-2 melawan Barcelona pada babak play off Europa League di Camp Nou, Jumat (17/2/2023). Dalam duel yang berlangsung sengit tersebut, Barcelona berhasil memecah kebuntuan pada babak kedua, tepatnya di menit ke-50.

Tandukan Marcos Alonso menyambu umpan sepak pojok Raphinha merobek gawang MU.

Skor 1-0 untuk Barcelona tidak bertahan lama. Sebab, dua menit berselang Marcus Rashford mencetak gol balasan usai memanfaatkan umpan terobosan Fred.

Bahkan, MU berbalik unggul 2-1 akibat gol bunuh diri Jules Kounde pada menit ke-50. Akan tetapi, gol it dibalas Raphinha dengan tendangan kaki kiri dari luar kotak penalti yang tidak bisa diantisipasi kiper David de Gea.

Skor 2-2 bertahan hingga pertandingan usai. Leg kedua playoff babak 16 besar Liga Europa akan digelar di Old Trafford, Manchester, 24 Februari mendatang.

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya