Liputan6.com, Jakarta Sebelum zaman serba digital, dahulu orang berpesan menggunakan kertas surat menyurat. Keberadaan kantor pos dan tukang pos sangat penting pada masanya. Namun kini semua kebiasaan lawas itu sudah digantikan dengan perangkat digital yang lebih canggih. Sebelum semuanya ditinggalkan, ada sebuah surat yang kisahnya bikin takjub.
Melansir dari New York Post, sebuah surat yang dikirimkan pada tahun 1916 benar-benar baru saja sampai. Tepat di awal tahun 2023 ini, surat misterius itu telah sampai di tujuan utamanya setelah melewati 100 tahun pengiriman. Tak heran jika pihak penerima kebingungan dan merasa hal tersebut tak wajar.
Advertisement
Mengingat meskipun di sebagian tempat masih menggunakan kantor pos, waktu pengirimannya tak sampai selama itu. Mulanya pemilik alamat baru itu heran tiba-tiba ada surat datang. Pria bernama Finlay Glen itu mengira surat berasal dari tahun 2016. Namun ia segera menyadari surat itu lebih tua dari umurnya.
“Kami memperhatikan bahwa tahun itu adalah '16. Jadi kami pikir itu tahun 2016. Kemudian kami menyadari bahwa prangko itu adalah raja, bukan ratu, jadi kami merasa itu bukan tahun 2016,” kata Glen yang kini berusia 27 tahun dan tinggal di London.
Seperti apa isinya, berikut Liputan6.com merangkum kisah pengiriman surat yang tertunda 1 abad melansir dari New York Post, Jumat (17/2/2023).
Sempat takut membuka surat
Surat itu tiba beberapa tahun yang lalu, tetapi Glen mengatakan dia baru saja membawanya ke pusat sejarah setempat. Dia mengatakan jika surat itu ternyata memiliki "makna sejarah yang serius" dia akan senang jika masyarakat sejarah menyimpannya. Jika tidak, dia dan pacarnya ingin mempertahankannya.
Meskipun pada awalnya Glen dan pacarnya tidak ingin membuka surat itu. Mengingat membuka surat yang tidak ditujukan kepada penerima asli adalah kejahatan. Namun begitu mereka menyadari berapa umur surat itu, mereka pikir itu akan baik-baik saja.
Perangko di amplop menampilkan Raja George V, bernilai 1 pence, dan dikirim di tengah Perang Dunia pertama lebih dari satu dekade sebelum Ratu Elizabeth II lahir.
Glen membawa surat itu ke majalah lokal, Norwood Review, di mana editor dan sejarawan lokal Stephen Oxford mengatakan dia "senang" karenanya.
Menurut Oxford, surat itu ditulis untuk "Katie tersayang," yang merupakan seorang wanita lokal. Dia menikah dengan Oswald Marsh, seorang pedagang perangko yang sangat dihormati dansering disebut sebagai saksi ahli dalam kasus penipuan perangko.
Advertisement
Isi Surat Terlambat 100 tahun
Surat itu, bagaimanapun, ditulis oleh seorang teman Katie bernama Christabel Mennel. Ia merupakan putri pedagang teh Henry Tuke Mennel yang sedang berlibur di Bath, ia menuliskan
"Saya sangat menderita di sini dengan flu yang sangat berat."
Kabar haru yang tak baik-baik saja dialami pengirim surat ini tak tersampaikan ke penerimanya selama 100 tahun. Oxford mengatakan dia berpikir surat itu mungkin telah hilang tergeletak di sudut gelap di kantor penyortiran Sydenham dan baru saja ditemukan. Dia juga mencatat itu bercap pos Sydenham yang berada di tenggara London.
“Saya kagum,” katanya tentang kedatangan yang terlambat.
Seorang juru bicara dari Royal Mail mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia tidak tahu mengapa surat itu memiliki waktu perjalanan yang tertunda. Insiden seperti ini sangat jarang terjadi, dan kami tidak yakin apa yang terjadi dalam insiden ini.
“Kami menghargai bahwa orang akan tertarik dengan sejarah surat ini dari tahun 1916, tetapi tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang apa yang mungkin terjadi,” katanya.