Stok Daging Sapi saat Lebaran Aman, ID Food Siap Gelontorkan 100 Ribu Ton ke Pasaran

Pembiayaan penugasan pengadaan gula dan daging sapi oleh ID Food bersumber dari perbankan bukan dari Penyertaan Modal Negara (PMN).

oleh Tira Santia diperbarui 17 Feb 2023, 17:15 WIB
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, dalam Forum Wartawan BUMN, Jumat (17/2/2023). ID Food mendapatkan penugasan pengadaan 237.575 ton Gula Kristal putih (GKP) dan 100 ribu ton daging sapi untuk memenuhi kebutuhan selama 2023 termasuk persiapan menjelang puasa.

Liputan6.com, Jakarta - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food mendapatkan penugasan pengadaan 237.575 ton Gula Kristal putih (GKP) dan 100 ribu ton daging sapi. Pengadaan ini untuk memenuhi kebutuhan selama 2023 termasuk persiapan menjelang puasa.

"ID Food penugasan sebanyak 237.575 ton gula kristal putih setara dengan 250 ribu ton gula kristal mentah dan juga penugasan 100 ribu ton daging sapi ini untuk kebutuhan dalam negeri sepanjang 2023 termasuk persiapan untuk puasa," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, dalam Forum Wartawan BUMN, Jumat (17/2/2023).

Arya menegaskan, pembiayaan penugasan itu bersumber dari perbankan bukan dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Selain itu, peran ID Food dalam hal ini bukan sebagai pemasok kebutuhan industri ataupun pasar (offtaker).

"Penugasan ini sumber dananya dari perbankan, skema pendanaannya bukan PMN, ini dengan perbankan. Ini kan bukan offtaker, ini penugasan kan kalo kebutuhan sudah ini bukan yang impor. Jadi uang itu bukan dari PMN tapi dari pinjaman bisnis perbankan, kan ini proyek ya pinjam ke perbankan, tugas mereka itu pengadaan pengelolaan kan semua tugasnya dia untuk ID FOOD," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan menyatakan, kedatangan stok impor daging sapi dan gula diupayakan segera masuk sebelum Ramadhan dan Lebaran 2023 pada Maret 2023. Sehingga harga dan ketersediaannya cukup selama bulan suci.

Maka untuk impor tersebut, Pemerintah bakal menggelontorkan anggaran Rp 8 triliun kepada Holding BUMN Pangan ID Food.

Frans menegaskan, pendanaan impor daging sapi dan gula memang ditanggung pemerintah. Namun, ID Food bakal memakai uang kas perusahaan terlebih dahulu sebelum anggaran dicairkan.


Impor Daging Sapi dan Gula Jelang Lebaran, Pemerintah Siapkan Rp 8 Triliun

Aktivitas jual beli daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (5/8). Pemerintah mencabut ketentuan kewajiban importir daging untuk menyerap daging lokal sebanyak tiga persen dari total kuota impor yang diperoleh. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Pemerintah bakal menggelontorkan anggaran Rp 8 triliun kepada Holding BUMN Pangan ID Food, untuk melakukan impor daging sapi dan gula kristal putih atau gula konsumsi. Tujuannya, untuk menjaga ketersediaan stok dan harga kedua komoditas tersebut saat Lebaran 2023.

Rincian alokasinya, sebesar 100.000 ton untuk impor daging sapi dari Brazil dan 250.000 ton gula konsumsi.

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, pendanaan impor daging sapi dan gula memang ditanggung pemerintah. Namun, ID FOOD bakal memakai uang kas perusahaan terlebih dahulu sebelum anggaran dicairkan.

"Sebenarnya kita ada skema pendanaan dari pemerintah, tapi sebelum itu turun kita pakai (modal) sendiri. Kurang lebih Rp 8 triliun," jelas Frans di Hypermart Puri Indah, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Frans menyatakan, kedatangan stok impor diupayakan segera masuk sebelum Ramadhan dan Lebaran 2023 pada Maret 2023. Sehingga harga dan ketersediaannya cukup selama bulan suci.

"Untuk HBKN (Hari Besar Keagamaan dan Nasional) saya lagi persiapkan percepatan kedatangannya. Karena HBKN itu maju kurang lebih tanggal 23 Maret," ujar Frans.

 


Penugasan Bulog

Berbeda dengan ID Food, Perum Bulog justru tidak mendapat kuota untuk mengimpor gula kristal putih. Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, berdasarkan rapat koordinasi terbatas (rakortas) pemerintah tidak memberikan penugasan kepada pihaknya untuk menyuplai komoditas tersebut.

"Gula saya sedang usahakan, kemarin udah rakortas, sudah diputus dan Bulog ini tidak mendapatkan jatah untuk gula kristal putih," kata Buwas.

Padahal, ia menyatakan, pemerintah seharusnya memberi penugasan kepada Bulog untuk mendatangkan 100.000 ton gula konsumsi. Asumsi itu didasarkan pada kebutuhan masyarakat saat Ramadhan dan Lebaran tahun ini.

"Sekarang hari besar keagamaan Puasa dan Lebaran ini kita harus punya amunisi paling tidak 100.000 ton untuk kita supply ke seluruh Indonesia. Sehingga nanti kebutuhan masyarakat seluruh Indonesia tentang gula bisa terpenuhi, tapi hari ini kita enggak ada amunisinya, nggak dapat," tutur dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya