Suporter PSIS Rusuh dengan Aparat Kepolisian, Ketum PSSI Erick Thohir Angkat Bicara

Ketua Umum PSSI Erick Thohir berkomentar terkait kerusuhan yang terjadi di area luar Stadion Jatidiri, Semarang, pada pertandingan lanjutan BRI Liga 1 antara PSIS Semarang kontra Persis Solo, pada Jumat (17/2/2023).

oleh Udin AS diperbarui 18 Feb 2023, 10:42 WIB
Ketua Umum PSSI terpilih untuk periode 2023-2027, Erick Thohir memberikan keterangan pers sesaat setelah berakhirnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat pada Kamis (16/2/2023). Erick Thohir berhasil mengungguli calon lainnya, La Nyalla Mahmud Mattalitti dengan perolehan suara 64 berbanding 22. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI Erick Thohir berkomentar terkait kerusuhan yang terjadi di area luar Stadion Jatidiri, Semarang, pada pertandingan lanjutan BRI Liga 1 antara PSIS Semarang kontra Persis Solo, pada Jumat (17/2/2023).

Erick meminta semua pihak yang terlibat bisa berpikir jernih. Kericuhan terjadi antara suporter dan aparat kepolisian.

"Saya meminta para suporter dan aparat untuk tenang dan sama-sama berpikir jernih. Niat kita sma yakni untuk sepak bola yang aman dan nyaman bagi semua," kata Erick melansir dari laman PSSI.

Mantan petinggi Persib Bandung tersebut meminta agar aparat kepolisian bisa lebih persuasif dalam mengamankan suporter sepak bola di Tanah Air. Menurutnya, tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang bisa menjadi pelajaran.

Ia meminta agar polisi tidak melakukan tindakan represif saat berusaha menenangkan gejolak amarah suporter dalam sebuah pertandingan sepak bola, apalagi sampai menggunakan gas air mata.

Erick yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut pun berjanji bakal mencari solusi agar suporter dan penikmat sepak bola di Indonesia bisa menikmati laga dengan tenang.

Ia pun mengaku memahami kekecewaan suporter yang ingin menyaksikan langsung tim idolanya bertanding.

"Ke depan perlu ada evaluasi terkait kategori risiko setiap laga," ucapnya.

 


Kerusuhan dijawab lagi dengan gas air mata

Suporter PSIS terlibat rusuh dengan aparat kepolisian saat tim kesayangannya bertanding di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (17/2).

Aparat keamanan yang berjaga di area stadion merespon desakan suporter PSIS yang hendak masuk ke stadion dengan tembakan gas air mata.

Respon yang sama terjadi saat tragedi kemanusian yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, beberapa waktu lalu. 

Suporter PSIS memaksa untuk masuk ke stadion, meski sebetulnya pertandingan antara PSIS dan Persis tersebut ditetapkan berlangsung tanpa penonton.

Efek kerusuhan tersebut, membuat laga PSIS dan Persis harus ditunda oleh wasit dalam beberapa menit pada babak kedua.

Meski begitu laga tersebut usai selama dua kali 45 menit. PSIS harus puas berbagi poin dengan tamunya dalam laga tersebut. Skor imbang 1-1 pun tertahan di papan skor hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya laga.

Terkini, PSIS bertengger di peringkat 8 klasemen sementara BRI Liga 1 2022/2023 dengan raihan 33 poin.

Sementara Persis menempati urutan 10 klasemen sementara dengan torehan 30 poin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya