3 Bulan Pasca Gempa Cianjur, Banyak Pasien Masih Dirawat di Tenda

Banyak pasien masih dirawat di tenda setelah tiga bulan kejadian Gempa Cianjur.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 18 Feb 2023, 16:00 WIB
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengunjungi Puskesmas Cugenang dan RSUD Sayang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Jumat (17/2/2023) untuk melihat penanganan pasien dan kondisi terkini fasilitas kesehatan (faskes) pasca tiga bulan Gempa Cianjur. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Cianjur Tiga bulan pasca Gempa Cianjur yang menerjang pada November 2022 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rupanya masih banyak pasien yang dirawat di tenda-tenda darurat. Pemandangan ini terutama terlihat di RSUD Sayang yang terdampak gempa.

Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dante Saksono Harbuwono mengunjungi RSUD Sayang untuk meninjau fasilitas layanan kesehatan (faskes) di RSUD Sayang. Saat ini, RSUD Sayang masih terkendala oleh proses pembangunan infrastruktur rumah sakit pasca gempa.

“Saya juga mengunjungi RSUD Sayang di Kabupaten Cianjur, kondisinya saat ini pelayanan masyarakat masih terkendala pada proses pembangunan infrastrukturnya,” ungkap Wamenkes.

Pembangunan infrastruktur rumah sakit yang tengah dilakukan menyebabkan pelayanan kesehatan di RSUD Sayang harus dilakukan di dalam tenda-tenda darurat.

Beberapa layanan kesehatan yang dilakukan di dalam tenda darurat RSUD Sayang Cianjur di antaranya, layanan rawat inap, tindakan persalinan, layanan hemodialis (cuci darah), layanan kegawatdaruratan hingga tindakan operasi.

“Banyak pasien yang masih dirawat dalam tenda-tenda, bahkan ada tindakan operasi yang dilaksanakan di tenda,” tutur Dante di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Jumat, 17 Februari 2023.


Puskesmas Masih Belum Dibangun

Kementerian PUPR mempercepat perbaikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang yang terdampak gempa Cianjur, Jawa Barat. (Dok Kementerian PUPR)

Wamenkes Dante Saksono Harbuwono sempat berinteraksi dengan pasien-pasien di RSUD Sayang yang sedang menjalani perawatan.

Dalam dialog singkat tersebut, sebagian besar pasien berharap pembangunan infrastruktur di RSUD Sayang dapat segera selesai agar mendapatkan fasilitas pelayanan yang lebih nyaman.

“Ini yang akan kami lakukan, yakni upaya percepatan pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan pasca gempa bumi Cianjur, sehingga pelayanan kesehatan ke depannya bisa berjalan lebih optimal,” ucapnya.

Selain ke RSUD Sayang, Dante turut meninjau langsung kondisi bangunan Puskesmas Cugenang yang masih belum tertangani pasca terjadinya Gempa Cianjur.

“Saya baru saja mengunjungi Puskesmas terdampak gempa di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, yang saat ini kondisinya masih belum mulai dibangun kembali setelah tiga bulan pasca gempa,” lanjutnya.


Pelayanan Kesehatan Sangat Bergantung Puskesmas

Warga mengungsi tanah lapang maupun halaman rumah dengan fasilitas seadanya setelah diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di kawasan Cibeureum, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Ratusan pengungsi gempa bumi saat ini masih bertahan di luar rumah dan mengharapkan bantuan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Saat ini di Puskesmas Cugenang, dinding bangunan yang retak, atap yang hancur, dan titik-titik kerusakan lainnya menyebabkan aktivitas pelayanan kesehatan masyarakat dilakukan di dalam tenda darurat dan dua bilik bangunan kayu sementara.

Wamenkes Dante Saksono Harbuwono akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk segera menindaklanjuti proses pembangunan kembali Puskesmas Cugenang dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) lainnya yang terdampak gempa bumi Cianjur.

“Kami akan optimalisasi dan koordinasikan lagi supaya fasyankes terdampak gempa bumi Cianjur bisa segera dilakukan pembangunan kembali," katanya melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

"Karena aktivitas pelayanan (kesehatan) masyarakat sangat bergantung pada Puskesmas ini."

Infografis Ratusan Gempa Susulan Guncang Cianjur (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya