Liputan6.com, Jakarta Pembalap Ducati Lenovo dan juara bertahan MotoGP 2022 Francesco Bagnaia menjalani start yang lambat di musim lalu. Salah satu kendala pembalap asal Italia ini yaitu tampil kurang bagus saat hujan.
Namun, Pecco Bagnaia bisa full senyum musim ini. Itu karena hujan bukan lagi jadi kendalanya dan ini bisa dirasakannya saat melakoni tes pramusim MotoGP di sirkuit Sepang, Malaysia pada 10-12 Februari 2023 lalu.
Advertisement
Bagnaia mengalami kendala saat hujan ketika menggunakan motor Ducati 2022. Motor dengan mesin 2022 ternyata tak bagus di kondisi hujan, berbeda dengan Enea Bastianini yang masih menggunakan motor 2021 saat itu.
Pecco Bagnaia memastikan Ducati sudah belajar dari kesalahan musim lalu.
"Tentu saja kami belajar dari kesalahan kami. Di tes 2021, motor 2022 tampak bagus. Tapi saat pindah ke Malaysia, kami gagal mendapatkan feeling yang bagus," kata Bagnaia seperti dikutip crash.
"Namun kami kerja keras setelah itu dan semua sudah tahu cerita berikutnya. Tahun ini, saya sudah merasa luar biasa dengan motor baru. Saya merasa sudah semakin dekat dengan spek 2022."
Tak Lagi Mimpi Buruk
Bagnaia senang salah satu masalah terbesarnya di 2022 bisa dipecahkan. Dulu, dia merasa selalu hadapi mimpi buruk kalau jumpa dengan trek yang basah.
"Yang pasti saya sangat bahagia karena kami dapatkan kemajuan di tren basah ketimbang musim lalu. Soalnya musim lalu, sejujurnya, setiap kali kami melihat hujan atau basah, ini seperti mimpi buruk," ujarnya.
"Dengan motor lama, saya menderita. Tapi dengan motor ini, saya sudah merasa baik sejak tikungan pertama. Saya seperti kembali ke 2021."
Advertisement
Banyak Faktor
Ketika ditanya apa hal pasti yang membuat motor 2023 lebih baik. Bagnaia menyatakan penyebabnya terdiri dari banyak hal.
"Saya pikir ini campuran dari banyak hal, mungkin langsam motor berbeda dan itu membantu. Mungkin juga keseimbangan motor. Banyak hal. Mesin baru juga bekerja dengan baik," katanya.
"Saya tak mencoba motor 2022 di Malaysia, tapi saya ingat saat FP2 Oktober lalu, saya kesulitan. TApi sekarang saya berada di posisi keempat dan kelima saat basah, tanpa ganti ban sama sekali."
Peran Pembalap
Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia tak sependapat dengan asumsi motor MotoGP sekarang ini terlalu canggih. Ini membuat peran pembalap di belakang motor menjadi kurang berpengaruh.
Pecco Bagnaia percaya pembalap masih membuat perbedaan di balapan MotoGP. Dia menyoroti beberapa area yang bisa membedakan siapa yang terbaik.
"Saya pikir motor memang membuat perbedaan besar karena mereka sangat kompetitif. Ini karena betapa besar kontrol traksi dan elektronik yang Anda gunakan," kata Bagnaia sseperti dikutip crash.
"Tapi pembalap juga bisa membuat perbedaan besar utamanya dalam mengejar waktu terbaik di satu lap, dalam hal penggunaan ban, dalam hal pengereman. Jadi pembalap lah yang membuat perbedaan di motor. Hasil tahun lalu cukup memberi gambaran," dia menambahkan.
Dia juga mencontohkan bagaimana Marc Marquez membuat perbedaan dengan Repsol Honda. Dia juga lalu menyebut nama Casey Stoner.
"Casey Stoner sempat menjadi satu-satunya yang menang dengan Ducati. Valentino Rossi juga selalu di depan saat di kariernya, juga saat Yamaha tak kompetitif," kata Bagnaia soal pengaruh pembalap.
Advertisement
Dua Area
Bagnaia menyebutkan teknologi tak bisa menentukan seberapa cepat pembalap saat kualifikasi. Begitu juga bagaimana penggunaan ban saat balapan.
"Time attack dan penggunaan ban di balapan, itu karena pembalap harus sangat pandai dan halus saat menggunakan ban," kata Bagnaia.
"Saya pikir Anda bisa memahami level seorang pembalap saat kualifikasi dan setelah 15 lap sebuah balapan."