Liputan6.com, Sofia - Pejabat Bulgaria melaporkan bahwa sedikitnya ditemukan 18 orang tewas dalam sebuah truk yang ditinggalkan di dekat ibu kota Sofia.
Menurut keterangan dari Kementerian Dalam Negeri setempat, truk itu mengangkut kayu dan membawa pengungsi dan migran yang disembunyikan di sebuah kompartemen.
Advertisement
Menteri Kesehatan Asen Medzhidiev pun mengatakan bahwa ada 34 orang yang selamat, termasuk lima anak yang telah dilarikan ke rumah sakit di Sofia. Beberapa dari mereka dalam kondisi kritis, namun stabil.
“Ada kekurangan oksigen bagi mereka yang dikunci di dalam truk ini. Mereka kedinginan, basah, belum makan selama beberapa hari,” kata Medzhidiev kepada wartawan, seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (18/2/2023).
Truk itu ditemukan terbengkalai di sepanjang jalan raya dekat ibu kota, Sofia. Ketika ditemukan, pengemudinya tidak ada di sana, tetapi polisi menemukan para penumpang di sebuah kompartemen rahasia di bawah tumpukan kayu.
Pihak berwenang tidak segera memberikan keterangan mengenai kewarganegaraan orang yang ditemukan.
Sementara itu, polisi juga berusaha mengidentifikasi pengemudi truk, yang menurut keterangan Kemendagri, telah melarikan diri.
Jalur Migran
Bulgaria terletak di jalur yang digunakan oleh para pengungsi dan migran dari Timur Tengah dan Afghanistan untuk memasuki Uni Eropa.
Sebagian besar dari mereka tidak tinggal di negara itu, tetapi ingin pindah ke negara-negara kaya di Eropa Barat. Namun, seringkali mereka menempuh jalur melalui jaringan penyelundup.
Kejadian sebelumnya pada 2015, tiga pengemudi truk Bulgaria ditangkap dan kemudian didakwa atas kematian 71 migran yang ditemukan tewas di samping jalan raya Austria.
Advertisement
Kasus Serupa di Inggris
Kisah serupa juga pernah terjadi di Inggris. Pada Oktober 2019, polisi Inggris menemukan 39 jasad di dalam kontainer berpendingin yang telah diangkut ke Inggris. Polisi mengatakan semua korban, yang berusia antara 15 hingga 44 tahun, berasal dari desa-desa miskin di Vietnam dan diyakini telah membayar penyelundup untuk membawa mereka dalam perjalanan berisiko, dengan jaminan kehidupan yang lebih baik di luar negeri.
Polisi mengatakan mereka meninggal karena kekurangan oksigen dan kepanasan di ruang tertutup. Truk yang ditemukan di kota Grays, sebelah timur London, tiba di Inggris dengan kapal feri dari Zeebrugge di Belgia.