Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyebut nama Erick Thohir makin naik pamor. Dibanding tokoh lainnya, Erick Thohir tokoh paling potensial lainnya di bursa Pilpres 2024.
“Di antara tokoh lain, saya kira Erick salah satu yang paling potensial untuk dilirik sebagai bakal cawapres,” ujar Saidiman kepada wartawan, Sabtu (18/2/2023).
Saidiman melihat selama ini Erick Thohir selalu mudah diterima oleh berbagai lapisan dan kelompok masyarakat. Hal tersebut membuktikan jika Eks Presiden Inter Milan itu banyak dicintai masyarakat.
“Sejauh ini, tidak terlihat ada kelompok masyarakat yang resisten,” kata Saidiman.
Baca Juga
Advertisement
Terlebih Saidaman melihat Erick Thohir sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo. Peluang limpahan suara basis pemilih Jokowi di 2019 lalu pun bisa mengetahui untuk Erick Thohir. Hal itu menjadi daya pikat orang nomor satu di Kementerian BUMN itu untuk para partai politik.
“Ini bisa jadi daya tawar yang tinggi untuk koalisi partai mempertimbangkan dia sebagai bakal calon wapres,” ucapnya.
Lebih lanjut Saidiman mengatakan posisi Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI juga mendorong peluang meningkatnya elektabilitas menuju Pilpres 2024. Jika berhasil menghadirkan kinerja cemerlangnya, Erick Thohir bakal makin dicintai masyarakat.
“Kalau kinerjanya bagus, itu bisa jadi modal sosial bagi Erick untuk melakukan sosialisasi ke publik,” pungkasnya.
Cawapres Potensial
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sosok calon wakil presiden (cawapres) yang potensial pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Menurut Ujang, Erick dapat menjadi cawapres bagi siapapun calon presidennya terutama dari kubu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang terdiri dari Partai Golkar, PPP, dan PAN, maupun kubu Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Gerindra-PKB.
"Erick Thohir tokoh potensial untuk didorong sebagai cawapres. Dia bisa berpasangan dengan siapapun calon presiden terutama antara kubu KIB ataupun KKIR. Artinya siapapun capres yang diusung dua koalisi ini, Erick layak jadi cawapresnnya," kata Ujang, Sabtu (18/2/2023).
Bukan tanpa alasan, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menilai, Erick yang bukan kader partai politik manapun, cenderung lebih bisa diterima berbagai anggota koalisi.
"Posisi ini menguntungkan Erick, dia tidak terikat dengan partai politik. Jadi lebih bisa diterima," katanya.
Selain itu, Erick Thohir secara elektabilitas di berbagai survei namanya selalu muncul sebagai cawapres dengan elektabilitas yang tinggi.
Advertisement