Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI Erick Thohir menepati janjinya dengan mengambangi kediaman wasit sepa kbola Indonesia. Kali ini adalah wasit dari Liga 2 yang menjalani karirnya sambil berdagang.
Diketahui, janji ini dilontarkan Erick Thohir ketika mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI beberapa waktu lalu. Selang beberapa hari usai terpilih menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, Erick menepati janjinya.
Advertisement
"Senang sekaligus haru punya kesempatan menepati janji berkunjung ke rumah Pak Rohani, Wasit Liga 2 yang juga berjuang menghidupi keluarga dengan berjualan kembang tahu," ungkapnya melalui Instagram @erickthohri, dikutip Minggu (19/2/2023).
Rohani, wasit Liga 2 Indonesia yang jadi target kunjungan Erick Thohir. Guna mencukupi kebutuhan sehari-harinya, Rohani berjualan kembang tahu dengan gerobak sederhananya.
Beri Modal Usaha
Melihat kerja keras itu, Erick merasa tersentuh. Dia melihat ada peluang untuk Rohani menjadi pengusaha. Untuk mendukung hal itu, Erick memberikan bantuan modal senilai Rp 5 juta.
"Saya ingin bantu dagangannya kalau boleh, saya kasih modal Rp 5 juta untuk dagang, tapi dagangannya harus pakai merek," kata dia.
Setelah mendengar kisah hidup Rohani, Erick menilai kalau setiap orang memiliki jalan perjuangannya sendiri-sendiri, termasuk wasit. Tak sedikit tekanan yang ternyata didapatkan oleh wasit di berbagai laga.
"Manusia memiliki perjuangannya masing-masing. Sebagai sesama manusia, kita tidak boleh terlalu cepat menghakimi orang lain tanpa mengetahui cerita di baliknya. Wasit juga manusia biasa, yang perlu kita lindungi agar mereka terus bisa menghidupkan keluarga tersayang," tutup Erick.
Belum Menang
Menteri BUMN Erick Thohir akhirnya mendapatkan amanah dari sebagian besar pemegang suara (voters) untuk memimpin PSSI sebagai Ketua Umum pada periode 2023-2027.
Erick menegaskan bahwa hal ini bukan kemenangan dirinya atas para calon kandidat lain. Karena, baginya, belum ada kemenangan apapun di saat Ketum PSSI baru terpilih hari ini. Terlebih karena mengembangkan sepak bola Indonesia masih membutuhkan kerja keras dan kerja sama semua pihak.
"Terima kasih atas amanah yang diberikan para voters. Ini tanggung jawab yang besar," ujarnya saat diminta memberikan pernyataan pada media setelah hasil proses pengambilan suara selesai dalam Kongres Luar Biasa PSSI di Jakarta, Kamis (16/2).
"Belum ada kemenangan siang ini. Kita memang belum menang. Arti kemenangan, untuk saya, bukanlah menduduki jabatan ketua umum PSSI," ujar mantan Presiden Inter Milan ini.
Advertisement
Kerja Sama
Erick menyebutkan bahwa kemenangan dalam membangun persepakbolaan Indonesia adalah pada saat setiap suporter sepak bola bisa pergi menikmati tim kesayangannya, tanpa harus merasa ketakutan.
Kemenangan adalah ketika Indonesia mampu mencetak jago-jago muda terbaik yang membawa Indonesia bersaing di level internasional.
Kemenangan juga adalah ketika kita bisa melihat senyum setiap warga negara Indonesia saat melihat Tim Nasional sukses membawa pulang piala.
Menurut Erick, membawa kemenangan-kemenangan itu tidaklah mudah. Meraih kemenangan merupakan perjalanan yang terjal.
"Tapi, percayalah, tidak ada yang mustahil kalau kita bekerja sama. Maka itu, saya memanggil dan mengajak para kandidat caketum, exco, pemilik klub, asprov, pemain, suporter, pecinta bola, dan setiap insan di negeri ini yang memimpikan sepak bola Indonesia bersih dan berprestasi, mari... kita sudahi perbedaan dan perdebatan," katanya.
Butuh Nyali
Erick mengajak semua pihak untuk berkolaborasi demi rasa cinta pada sepak bola Indonesia.
"Ketika saya bersedia dicalonkan sebagai ketua umum PSSI, saya menyatakan bahwa "teori sepak bola sudah banyak, tetapi yang kita butuhkan adalah nyali," ucapnya.
Dan dia pun menambahkan, "Hari ini, sudah waktunya saya berhenti berbicara nyali. Izinkan saya dengan kerendahan hati membuktikan nyali itu dengan kinerja saya untuk sepak bola Indonesia," katanya di hadapan media di acara KLB PSSI.
Advertisement