Bertemu 12 Maskapai dan Operator Asia, AP I Bidik Kerja Sama Strategis

PT Angkasa Pura I membidik sejumlah kerja sama strategis dengan maskapai dan operator bandara di tingkat Asia

oleh Arief Rahman H diperbarui 19 Feb 2023, 11:00 WIB
PT Angkasa Pura I membidik sejumlah kerja sama strategis dengan maskapai dan operator bandara di tingkat Asia

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura I membidik sejumlah kerja sama strategis dengan maskapai dan operator bandara di tingkat Asia. Salah satu langkahnya dengan menjalin diskusi bersama 12 maskapai dan operator di ajang Route Asia 2023.

Direktur Komersial dan Pelayanan Angkasa Pura I Dendi Tegar Danianto melakukan pertemuan strategis dengan 7 maskapai penerbangan dan 5 operator bandara. Ini jadi upaya membuka peluang kerja sama internasional dari operator pengelola bandara Indonesia.

“Pertemuan strategis dengan maskapai penerbangan, operator bandara, dan berbagai stakeholders lainnya di Routes Asia 2023 memiliki 3 strategi utama, yaitu memastikan optimalisasi rute historik dan baru dengan airlines, mengembangkan strategi sister airports dengan operator global, dan mencari kerjasama baru dengan stakeholder aviasi seperti tour operator, event organizer, dan online travel partner," ujar dia mengutip keterangan resmi, Minggu (19/2/2023).

"Dengan dilaksanakan acara ini juga menjadi upaya kami untuk terus mengembangkan perusahaan. Setelah ditekan keras selama pandemi, kami yakin Angkasa Pura I bukan hanya pulih, tapi akan kembali kuat dan terbang lebih tinggi lagi melalui berbagai upaya yang kami lakukan bersama-sama,” sambung dia.

7 maskapai penerbangan yang ditemui antara lain Turkish Airlines, Indigo, Jeju Air, Juneayo Air, My Airlines, Thai Smile, dan Starlux. Sementara itu, 5 operator bandara yang bertemu dengan Angkasa Pura I yakni Cam Ranh International Terminal Vietnam, Melbourne Airport Australia, U-Tapao Airport Thailand, Airport Corporation of Vietnam, dan Airport of Thailand.

Potensi

Dendi melanjutkan, ada potensi terbukanya kerja sama strategis oleh maskapai penerbangan dan operator bandara yang ditemui menjadi semakin tinggi. Ajang Routes Asia sendiri telah memberikan dampak nyata pada layanan udara Asia Pasifik.

Lebih dari 600 rute baru di seluruh wilayah di Asia Pasifik terhubung ke Routes Asia 2023. Routes Asia 2023 juga menciptakan lebih dari 1.500 pertemuan yang berlangsung antara pembuat keputusan senior dari maskapai penerbangan, bandara, otoritas pariwisata, dan pemangku kepentingan lainnya di acara tersebut.

“Upaya meningkatkan kinerja operasional dan keuangan dengan mengoptimalisasi rute penerbangan terus dilakukan. Setelah rute penerbangan internasional dibuka lagi pada tahun lalu, Angkasa Pura I sebagai operator bandara terus berlari kencang untuk melakukan optimalisasi rute penerbangan tersebut. Kami berharap pertemuan dengan maskapai penerbangan dan operator bandara di Routes Asia 2023 dapat terjalin kerja sama yang berkelanjutan dan menumbuhkan kembali industri aviasi dan kebandarudaraan di Tanah Air,” tutur Dendi.

Sebagai gambaran, sepanjang 2022, Angkasa Pura I mencatat telah melayani sebanyak 52,3 juta pergerakan penumpang di 15 bandara yang dikelola. Jumlah ini mengalami pertumbuhan sebesar 84 persen jika dibandingkan dengan jumlah pergerakan pada periode 2021 yang sebanyak 28,5 juta pergerakan penumpang. Pada tahun 2023 ini, Angkasa Pura I menargetkan untuk dapat melayani sekitar 68 juta penumpang.

 


Kerja Sama AP I dan Jeju Air

Angkasa Pura Sepakati Kerjasama dengan Jeju Air (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Untuk meningkatkan konektivitas antara Indonesia dengan Korea Selatan, PT Angkasa Pura I menjalin kerja sama dengan maskapai penerbangan asal Korea Selatan, Jeju Air.

Hal tersebut khususnya dalam rangka memudahkan promosi pariwisata Bali. Dengan kerja sama tersebut diharapkan dapat lebih memudahkan para wisatawan asal Korea Selatan mendatangi daerah yang dikenal dengan Pulau Seribu Pulau itu dan peluang wisata di Batam.

MoU ditandatangi oleh Direktur Komersial dan Pelayanan Angkasa Pura I Dendi T Danianto dan Direktur Divisi Komersial Jeju Air, Kyungpyo Ko dengan disaksikan oleh Koordinator Ekonomi, Investasi, dan Perdagangan Kedutaan Besar Indonesia untuk Korea Selatan Puji Basuki dan First Secretary Departemen Ekonomi Kedutaan Besar Indonesia untuk Korea Selatan Sita Nurfitriani.

"Kami menyambut positif kolaborasi bersama Jeju Air. Dengan terbukanya rute penerbangan dari Korea Selatan menuju Indonesia, dapat menjadi upaya untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di kedua negara agar semakin meningkat," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi di Korea Selatan dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Denpasar, Selasa (1/2/2023).

 


Potensi Wisata

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Kelan dengan latar belakang pesawat yang mendarat di Tuban, Badung, Denpasar, Kamis (5/5/20222). Kunjungan wisatawan domestik (Wisdom) ke Pulau Bali, saat libur Lebaran Idul Fitri tahun 2022 terus meningkat. Per hari kedatangan wisdom rata-rata 40 ribu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Dirinya menyebut, kerja sama yang sangat strategis itu meliputi pertukaran data dan informasi terkait pariwisata, pemasaran bersama, saling mendukung aktivitas dengan regulator dan stakeholder terkait, serta kerja sama untuk hal yang dapat mendukung realisasi operasional penerbangan.

"Kerjasama strategis mulai dari pertukaran pelajar hingga promosi pariwisata, dan terpenting mendukung operasional penerbanagan Indonesia dan Korea," tutur dia.

Sementara itu, Direktur Komersial dan Pelayanan Angkasa Pura I Dendi T Danianto mengatakan kolaborasi kuat antara Angkasa Pura I dengan Jeju Air dapat meningkatkan aktivitas transportasi udara untuk penumpang dan kargo sekaligus pengembangan konektivitas pariwisata Indonesia dan Korea Selatan.

 


Mulai Pulih

Wisatawan mancanegara (wisman) asal China membawa barang bawaan mereka saat tiba di bandara internasional Ngurah Rai di Bali, Minggu (22/1/2023). Kedatangan kembali turis Chiba ini diharapkan dapat mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara yang tahun ini mencapai 3,5 juta hingga 7,4 juta kunjungan. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Seperti diketahui, Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Hang Nadim yang dikelola PT Bandara Internasional Batam, konsorsium yang dibentuk Angkasa Pura I, Incheon International Airport Corporation, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menjadikan Bali adalah destinasi potensial yang diharapkan membuat konektivitas dengan pariwisata di Batam.

"Membantu percepatan recovery iklim pariwisata Indonesia yang terkena imbas pandemi selama dua tahun ketika kondisi pembatasan perjalanan internasional akibat Covid-19. Dan kesempatan lebih luas lagi untuk rute-rute penerbangan dari Korea Selatan atau negara lainnya," tutur dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya