Penggemar Belanja Online, Waspadai Bahaya Ini Biar Tak Rugi

Di balik kebiasaan belanja online, terdapat bahaya yang mungkin belum banyak disadari oleh masyarakat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Feb 2023, 12:00 WIB
(c) Shutterstock

Liputan6.com, Jakarta- Masyarakat Indonesia diingatkan mewaspadai aksi penipuan transaksi online, di tengah kebiasaan baru dalam berbelanja yaitu dengan memanfaatkan platraform digital melalui berbagai marketplace dan media sosial.

Tutor Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan Herman Purba, di balik kebiasaan belanja online, terdapat bahaya yang mungkin belum banyak disadari oleh masyarakat. Yakni, penipuan berbasis transaksi online. Dia pun menyampaikan fakta adanya 12.000 laporan penipuan yang disampaikan ke Kominfo pada rentang waktu 2017-2022.

”Penipuan yang terjadi pada aplikasi belanja online dapat dihindari dengan penerapan etika yang baik oleh penjual dan pembeli,” kata Herman, di Jakarta, Minggu (19/2/2022).

Herman menjelaskan, salah satu etika yang perlu diterapkan adalah pentingnya membaca dan memahami informasi produk dan aturan dalam bertransaksi online. Penerapan etika yang benar akan meminimalisir terjadinya penipuan transaksi online yang akan merugikan pembeli.

”Selain menerapkan etika, juga penting bagi kita menjaga data pribadi saat bertransaksi online agar tidak terkena phising (penipuan),” tegas Herman.

Herman mengingatkan, menjaga data pribadi saat bertransaksi di ruang digital juga penting dilakukan untuk terhindar dari bahaya pencurian data pribadi atau phising. Salah satunya dengan mengelola password secara berkala dan tidak dengan mudah mengklik utas atau aplikasi yang dikirimkan melalui pesan singkat.

 

 


Pentingnya Menjaga Data Pribadi

Sejalan dengan Herman, musisi Mia Marcelina, juga menjelaskan pentingnya menjaga keamanan data pribadi saat berbelanja online agar terhindar dari berbagai tindak kejahatan siber.

”Salah satu tips penting menjaga keamanan data pribadi saat bertransaksi online adalah jangan mudah menekan klik dan oke, juga buatlah password yang dapat diubah secara berkala,” tutur Mia yang tampil sebagai key opinion leader dalam diskusi yang dimoderatori Raka Maukar.

Di akhir paparannya, Mia menjelaskan, kasus penipuan pada transaksi online pada dasarnya dapat dengan mudah dihindari jika penggunanya waspada, selektif, dan cakap dalam bermedia digital.

”Kita, sebagai pengguna berbagai aplikasi belanja online tetap harus meliterasi diri dengan berbagai ilmu untuk terampil dalam bermedia digital,” tutup Mia

Untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap aksi penipuan berbasis digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika pun menggelar Diskusi #MakinCakapDigital. Diskuri tersebut merupakan bagian dari program nasional Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023, yang diluncurkanpada 27 Januari lalu.

Program Kominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Tahun ini, IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital, sebagai peserta. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.

Setiap kegiatan literasi digital – yang kali ini diselenggarakan di 10 wilayah kegiatan dari Sumatera hingga Papua – selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.

 

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya