Boy Thohir Mundur dari Komisaris Merdeka Copper Gold

Manajemen PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menyatakan telah menerima surat pengunduran diri Komisaris Garibaldi Thohir atau Boy Thohir pada 17 Februari 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 19 Feb 2023, 15:46 WIB
Komisaris PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), Garibaldi Thohir atau Boy Thohir mengundurkan diri pada 17 Februari 2023. (Foto: Arief Rahman Hakim)

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha Garibaldi Thohir atau akrab disapa Boy Thohir memutuskan untuk mundur dari jabatannya selaku komisaris PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) pada 17 Februari 2023. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Minggu (19/2/2023), Sekretaris Perusahaan, Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan, Garibaldi Thohir telah mengajukan permohonan pengunduran diri dari jabatannya selaku Komisaris Merdeka Copper Gold. 

Hingga saat ini, saham Merdeka Copper Gold dipegang oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk sebesar 18,34 persen, PT Mitra Daya Mustika sebesar 12,05 persen, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir sebesar 7,35 persen, PT Suwarna Artha Mandiri sebesar 5,58 persen, Hongkong Brunp & Catl Co., 5 persen, masyarakat sebanyak 51,36 persen dan saham treasuri 0,28 persen.

Sebagaimana diketahui, saat ini Edwin Soeryadjaya menduduki jabatan Presiden Komisaris Merdeka Copper Gold. Kemudian, Tang Honghui dan Yoke Candra menjabat sebagai Komisaris. Selain itu, Budi Bowoleksono dan Muhamad Munir menjabat sebagai Komisaris Independen. 

Sementara itu, Albert Saputro menjabat sebagai Presiden Direktur Merdeka Copper Gold dan Simon James Milroy menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Merdeka Copper Gold. Adapun, Titien Supeno, Gavin Arnold Caudle, Hardi Wijaya Liong, Andrew Phillip Starkey, David Thomas Fowler, Chrisanthus Supriyo menjabat sebagai Direksi Perseroan.

Sebagai perusahaan induk pertambangan logam dan mineral Indonesia, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengeksplorasi, mengekstraksi, dan memproduksi emas, perak, tembaga, dan mineral lain.

 

 


Anak Usaha Merdeka Copper Gold

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) (Foto: laman PT Merdeka Copper Gold Tbk)

Kegiatan itu dilakukan melalui anak-anak perusahaan yang tersebar di tiga pulau di Indonesia. Merdeka Copper Gold juga memiliki anak perusahaan di bidang jasa konstruksi pertambangan. Dua operasi tambang yang dikelola Merdeka saat ini adalah Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur; dan Tambang Tembaga Wetar di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya.

Perseroan sedang mengembangkan sejumlah proyek, di antaranya Proyek Tembaga Tujuh Bukit, penambangan tembaga bawah tanah di Banyuwangi, yang merupakan salah satu cebakan tembaga terbesar di dunia yang belum dikembangkan; dan Proyek Emas Pani di Gorontalo, Sulawesi, yang akan menjadi salah satu tambang emas primer besar di Indonesia.

Perseroan juga sedang membangun Proyek AIM (Acid, Iron, Metal), pabrik pengolahan mineral di Morowali, Sulawesi Tengah, yang akan menghasilkan bahan baku baterai yang penting untuk energi hijau. Perusahaan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2015. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 114,53 triliun. 

 


Anak Usaha Merdeka Copper Gold Bakal IPO pada Kuartal I 2023

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) bakal bawa anak usahanya, PT Merdeka Battery Minerals (MBM) untuk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Merdeka Battery Minerals akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada awal 2023. 

Direktur Investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Devin Wirawan menuturkan, Merdeka Battery Minerals ditargetkan bakal IPO pada kuartal I 2023. 

Meski demikian, Devin belum menjabarkan mengenai target dana dan jumlah saham yang akan dilepas ke publik.

"Untuk tahun ini, yang sudah sempat dibahas Merdeka Copper Gold akan membawa IPO salah satu anak usahanya, targetnya masih pada kuartal I tahun ini," kata Devin di sela acara Saratoga Investment Summit 2023, di Hotel Fairmount, Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023.

Merujuk laporan keuangannya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang sembilan bulan pertama 2022. PT Merdeka Copper Gold Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba hingga akhir September 2022.

PT Merdeka Copper Gold Tbk meraih pendapatan usaha USD 626,01 juta atau sekitar Rp 9,77 triliun (asumsi kurs Rp 15.620 per dolar AS) hingga September 2022. Pendapatan perseroan tumbuh 139,70 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 261,15 juta.

Beban pokok pendapatan tercatat USD 481,91 juta hingga akhir September 2022. Beban pokok pendapatan tersebut naik 157,08 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 187,45 juta.

 


Kinerja Keuangan hingga Kuartal III 2023

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Dengan demikian, laba kotor tercatat USD 144,10 juta hingga akhir kuartal III 2022. Laba kotor perseroan naik 95,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 73,69 juta. Perseroan mencatat beban usaha USD 35,74 juta hingga akhir September 2022. Beban usaha tersebut bertambah 68,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 21,15 juta.

Dengan demikian, laba usaha naik 68,9 persen menjadi USD 108,36 juta hingga akhir kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 52,54 juta.

Dengan melihat kondisi tersebut, PT Merdeka Copper Gold Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 69,19 juta atau sekitar Rp 1,08 triliun hingga akhir September 2022. Perseroan mencatat laba USD 21,06 juta hingga September 2021. Laba per saham dasar tercatat USD 0,0029 hingga akhir kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,0009.

Total ekuitas perseroan tercatat USD 2,01 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 779,41 juta. Perseroan membukukan liabilitas USD 1,55 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 499,18 juta.

Perseroan mencatat aset USD 3,57 miliar hingga akhir kuartal III 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 1,27 miliar. Perseroan mengantongi kas dan setara kas USD 364,87 juta hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 185,47 juta.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya