Liputan6.com, Damaskus - Media pro-milisi Kurdi yang beroposisi dengan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad menyebut korban tewas dugaan serangan rudal Israel di Damaskus mencapai 15 orang. Hal itu dilaporkan oleh kantor berita terafiliasi Partai Pekerja Kurdistan (PKK), Firat News Agency.
Jumlah korban sulit untuk diverifikasi secara independen dengan militer Suriah mengatakan lima orang telah tewas akibat apa yang dituduhnya sebagai serangan rudal Israel di Damaskus dan daerah sekitarnya pada Minggu 19 Februari 2023 waktu setempat.
Advertisement
Para pejabat Damaskus mengatakan sebuah bangunan dihantam di lingkungan Kafr Sousa tengah, menewaskan empat warga sipil dan satu tentara, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (19/2/2023).
Distrik berpenduduk padat itu adalah rumah bagi kompleks keamanan yang besar dan dijaga ketat.
Militer Israel menolak mengomentari serangan itu ketika diminta konfirmasi oleh kantor berita Reuters.
Israel sering menyerang target di Suriah yang terkait dengan Iran dan militan Hizbullah tetapi jarang mengakui tindakannya. Namun, serangan terhadap daerah pemukiman jarang terjadi.
Serangan hari Minggu adalah yang pertama sejak gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 melanda barat laut negara itu, serta sebagian negara tetangga Turki, 12 hari lalu.
Simak video pilihan berikut:
Advertisement
Kawasan Rumah Pejabat Suriah
Daerah Kafr Sousa adalah rumah bagi pejabat senior dan badan keamanan, tetapi juga warga sipil yang tinggal di bangunan tempat tinggal.
Serangan itu - yang terjadi pada pukul 00:22 waktu setempat (21:22 GMT) - menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah di lingkungan Damaskus dan daerah terdekat lainnya, kata para pejabat Suriah.
Kementerian pertahanan negara itu mengatakan roket-roket itu diluncurkan dari Dataran Tinggi Golan, dataran tinggi berbatu di barat daya Damaskus yang dianeksasi oleh Israel pada 1981.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London menempatkan jumlah korban tewas mencapai 15 orang, termasuk warga sipil.
"Serangan pada hari Minggu adalah serangan Israel paling mematikan di ibu kota Suriah," kata Rami Abdel Rahman, kepala observatorium.
Serangan Israel Sebelumnya
Insiden terbaru terjadi lebih dari sebulan setelah serangan Israel menghantam bandara internasional Damaskus, menurut tentara Suriah, menewaskan empat orang termasuk dua tentara.
Israel sebelumnya telah mengakui bahwa mereka menargetkan pangkalan kelompok militan yang setia kepada Iran.
Kedua negara adalah musuh bebuyutan dan dalam beberapa tahun terakhir telah terlibat dalam apa yang telah digambarkan sebagai "perang bayangan".
Itu meliputi serangan yang tidak diklaim terhadap aset, infrastruktur, dan warga negara satu sama lain.
Advertisement