Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan orang beroperasi di bawah asumsi disfungsional bahwa perubahan adalah proses satu langkah yang dicapai dengan menghentikan sesuatu atau memulai sesuatu.
Sementara pembingkaian ini membuat lebih mudah untuk membuat perubahan dalam jangka pendek, itu juga membuat mempertahankan perubahan lebih sulit dalam jangka panjang.
Advertisement
Salah satu cara untuk membuat kebiasaan baru lebih bertahan lama adalah memperlakukan perubahan seperti proses multi-langkah.
Melansir laman CNBC, Minggu (19/2/2023), berikut lima tahap perubahan bisa dilakukan:
- 1. Prakontemplasi
Pada titik ini, Anda tidak tahu ingin melakukan perubahan dan tidak melihat diri Anda akan melakukannya di masa mendatang. Anda tidak menyadari bagaimana tindakan Anda memengaruhi hidup dan lebih berkonsentrasi pada “mengumpulkan pengalaman”.
- 2. Kontemplasi
Di sini, Anda mulai mengulangi pemikiran tentang pengalaman dan apa yang berhasil untuk Anda dan apa yang tidak. Anda mungkin memperhatikan pro dan kontra tentang kebiasaan tertentu hingga belum benar-benar merasakan ajakan untuk berubah.
- 3. Persiapan
Pada tahap ini Anda telah memutuskan ingin berubah dan Anda mengumpulkan materi dan informasi untuk membantu Anda memfasilitasi perubahan itu. Misalnya, jika ingin mulai berlari, Anda mungkin keluar dan mengenakan sepatu lari.
Anda dapat menelepon seorang teman yang telah berlari secara konsisten selama beberapa tahun dan menanyakan bagaimana mereka memulainya.Jika Anda sudah ingin melakukan perubahan, Anda mungkin sudah melewati tahapan tersebut.
- 4. Tindakan Ini menandai awal dari perubahan perilaku dan mungkin tahap yang Anda kaitkan dengan perubahan karena ini yang paling terlihat.
Jika Anda berhasil mencapai tahap ini, dibutuhkan banyak sekali energi mental, waktu, refleksi, kerja, dan risiko emosional. Tidak peduli apa yang terjadi selanjutnya, kamu harus bangga.
- 5. Pemeliharaan
Tahap ini “penting dan sering diabaikan”. Membuat perubahan hanyalah awal dari perjalanan. Sekarang Anda harus mempertahankan kebiasaan itu. Ketahuilah bahwa Anda bisa saja mundur.
Anda mungkin berlari tiga kali seminggu selama sebulan lalu benar-benar kehilangan motivasi untuk bulan berikutnya. Itu tidak apa-apa.
Ingatkan diri Anda bahwa regresi bukanlah kegagalan dan kelilingi diri Anda dengan sistem pendukung yang mendorong Anda untuk terus maju saat Anda tergelincir.
Penulis: Nita Suci Lydiarti