Seputar Jamu Sinom yang Berbahan Dasar Daun Asam Muda

Jamu sinom adalah salah satu jenis minuman jamu tradisional asli Indonesia yang terbuat dari bahan dasar daun asam muda (sinom)

oleh Putu Elmira diperbarui 20 Feb 2023, 05:01 WIB
Ilustrasi jamu (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto).

Liputan6.com, Jakarta - Jamu telah lama dikenal sebagai ramuan tradisional untuk salah satu upaya pengobatan. Cara ini diwariskan secara turun terumun, termasuk untuk menjaga daya tahan tubuh.

Ada sederet jenis jamu yang diketahui memiliki ragam khasiat, salah satunya jamu sinom. Dikutip dari repository.um-surabaya.ac.id, Minggu, 19 Februari 2023, bahan jamu Indonesia biasanya terbuat dari tumbuh-tumbuhan, misalnya akar, daun, bunga, kulit pohon, dan seterusnya.

Pengolahan jamu ini biasanya diambil secara langsung dari alam kemudian diolah tanpa bahan kimia sintesis. Hal ini juga membedakan antara obat tradisional berupa jamu atau tanaman herbal dengan obat modern.

Pengolahannya diambil langsung dari alam kemudian diolah dengan cara direbus, diambil airnya, lalu diminum. Dilansir dari litbang Departement Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa penduduk Indonesia 50 persen mengonsumsi jamu sebagai obat tradisional.

Menurut Oktiwilianti, 2016, jamu sinom adalah salah satu jenis minuman jamu tradisional asli Indonesia yang terbuat dari bahan dasar daun asam muda (sinom). Ramuan tradisional ini terbuat dari bahan baku sinom atau daun asam jawa yang masih muda.

Sinom dikenal dengan rasanya yang enak, nikmat, menyegarkan, pelepas dahaga. Manfaat dan komposisi sinom hampir sama dengan jamu kunir asam.

Yang membedakan hanyalah pembuatan serta bahan baku yang lebih sedikit serta sering dipadukan juga dengan gula pasir. Manfaat jamu sinom sudah banyak dikenal dan masih digunakan secara rutin oleh kalangan masyarakat.

 

Khasiat Jamu Sinom

Ilustrasi membuat minuman, jamu tradisional. (Photo by Katherine Hanlon on Unsplash)

Khasiat jamu sinom dipercaya menyimpan banyak sekali fungsi bagi kesehatan. Maka dari itu sudah sangat tidak heran jika hingga kini jamu sinom masih tetap eksis dan masih banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan pengobatan herbal.

Sederet manfaat dari jamu sinom, meliputi mempunyai sifat anti-piretik atau sebagai penurun demam, melancarkan sistem pernafasan, melancarkan produksi ASI, mengatasi masuk angin dan perut kembung, melancarkan dan mengurangi nyeri pada saat menstruasi, mengontrol kadar gula darah, mencegah hipertensi, menambah nafsu makan, mengurangi radang lambung serta membantu upaya pemulihan kesehatan bagi penderita penyakit hepatitis C atau sakit kuning dan bahkan jamu sinom mempunyai manfaat untuk mengurangi racun dalam hidangan masakan laut (Fibrianto, 2016).

Bahan baku utama yang harus disiapkan untuk membuat sinom, yaitu daun asam jawa (daun sinom) yang masih muda. Proses pembuatan jamu sinom ini sangatlah mudah dan gampang juga bahan-bahannya mudah didapat di sekitar rumah.


Cara Membuat

ilustrasi jamu Indonesia. (Dok: Pexels)

Resep yang digunakan tidak secara khusus dipelajari, melainkan hanya berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang diwarisi secara turun-temurun dari nenek moyang. Maka pemanfaatannya menjadi tidak terbatas dalam arti tidak mengenal usia, jenis kelanin dan kondisi kesehatan (Aditama, 2013).

Bahan-bahan:

250 gr daun asam jawa muda (sinom)

100 gr buah asam jawa

150 gr kunyit

250 gr gula merah

2 liter air putih

Cara membuat:

1. Kupas kunyit dari kulitnya lalu dihaluskan

2. Sisir halus gula merah

3. Bersihkan daun asam dan pisahkan dari tulangnya lalu dicuci sampai bersih

4. Masukkan kunyit, gula merah, daun asam jawa, buah asam jawa ke dalam panci

5. Tambahkan air secukupnya lalu rebus semua bahan sampai mendidih lalu disaring

6. Sajikan sinom dalam gelas saji, dan sinom siap untuk dinikmati (Anonim, 2018).

 

Tanaman asam jawa (Tamarindus Indica.L) merupakan suatu spesies pohon yang hidup di daerah tropis dan subtropis, termasuk dalam genusmonotipik, dan berasal dari subfamily Caesalpinioideae. Pohon Tamarindus Indica tumbuh secara lambat, mampu bertahan terhadap angin yang kencang, dan berumur sangat panjang.

Tanaman ini memiliki nama ilmiah TamarindusIndica.L. Sedangkan dalam Bahasa inggris tanaman asam jawa ini yaitu tamarind. Sejarah tanaman asam jawa ini berasal dari Afrika Timur.


Bahan Baku

Ilustrasi jamu. (Liputan6.com/Zulfikar)

Ciri-ciri tanaman asam jawa ini memiliki daun yang kecil, batang yang besar dan kayunya yang keras. Fungsi dari pada tanaman asam jawa dulu waktu zaman penjajahan Belanda sebagai tanaman peneduh pinggir jalan karena tanaman ini memiliki daun yangkecil sehingga dalam perawatannya mudah.

Tanaman ini memiliki batang dan akar yang keras sehingga tidak mudah tumbang bila terkena angin. Buah dari tanaman ini biasanya digunakan sebagai bumbu masakan dan juga sebagai penambah rasa asam. Tanaman ini juga memiliki berbagai manfaat dan khasiat bagi tubuh yang bias digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati berbagai macam penyakit (Putri, 2014)

Tanaman asam jawa tumbuh habitus berupa pohon dengan tinggi 25 sampai 30 meter dan diameternya dapat mencapai lebih dari 2 meter. Batang merupakan batang yang keras dan kuat, berkayu, percabangan sympodial, permukaan batang banyak lentisel, kulit pada batang kasar, bersisik, pecah-pecahdan berwarna coklat keabu-abuan.

Daun pada tanaman asam jawa ini termasuk ke dalam daun majemuk tunggal berhadapan, bentuknya lonjong dengan panjang 7,5--15 cm dan teratur, 13 lebarnya 0,5-1 cm, tepi daun rata, ujungnya tumpul dan pangkal membulat,pertulangan menyirip, halus, berwarna hijau, pajang tangkai daun sekitar 1,5 cmberwarna hijau. Mempunyai 10-20 anak daun yang kecil-kecil.

Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya