Liputan6.com, Wuhu - PT Chery Sales Indonesia (PT CSI) dan Chery International mengundang jurnalis dari Indonesia untuk mengunjungi kantor pusat Chery Automobile. Co. Ltd di Wuhu, Provinsi Anhui, Cina. Chery memiliki sejumlah fasilitas di Wuhu, mulai dari R&D, pabrik mobil, hingga fasilitas laboratorium uji tabrak atau crash test laboratorium.
Beragam simulasi uji tabrak yang merepresentasikan kecelakaan lalu lintas mobil dilakukan di sini. Awalnya uji tabrak dihitung menggunakan komputer, setelah itu direalisasikan dengan situasi dunia nyata. Kecepatan uji tabrak di fasilitas ini mencapai 120 km per jam untuk situasi frontal crash.
Advertisement
Chery menggunakan boneka khusus atau dummy yang dilengkapi dengan berbagai sensor canggih, sehingga bisa didapatkan data akurat pada setiap uji tabrak. Harga dummy pun beragam, namun bisa mencapai miliaran rupiah untuk satu dummy.
Dr. Gao Xinhua, Presiden Chery Automobile Engineering and Research Institute mengatakan dummy juga perlu pemeriksaan khusus seusai uji tabrak, sehingga terdapat ruangan khusus untuk perawatan.
"Di dummy hospital, kita harus cek semua sensor. Terkadang sensor harus diganti, namun terkadang koneksinya saja yang putus. Jika kerusakan tidak parah, kita hanya membutuhkan waktu beberapa jam untuk ganti suku cadang dan kalibrasi ulang. Tapi jika yang rusak banyak, maka perbaikannya akan membutuhkan waktu yang cukup panjang, " ungkap Gao di Wuhu, Cina, Kamis (9/2/2023).
Hancurkan Lebih dari 50 Mobil Demi Buktikan Fitur Keselamatan
Crash test laboratorium mulai berjalan sejak Juli 2010 dengan luas gedung 32.000 meter persegi. Fasilitas ini diklaim sebagai yang terbesar di Asia dan sanggup menyelesaikan semua test yang dibutuhkan untuk mememuhi regulasi di Cina, Eropa, dan Amerika Utara. Sebut saja standardisasi CNCAP (Cina) dan EuroNCAP (Eropa).
Chery mengklaim bisa melakukan lebih dari 50 uji tabrak sebelum meluncurkan sebuah model ke pasaran. Hal ini dilakukan agar semua mobil yang diluncurkan bisa memenuhi standar keselamatan 5 bintang.
Advertisement