Liputan6.com, Jakarta Pecinta MotoGP sudah tahu permusuhan antara pembalap Repsol Honda Marc Marquez dengan legenda MotoGP, Valentino Rossi. Banyak yang menduga itu terjadi usai MotoGP Malaysia di 2015.
Saat itu, Rossi menendang motor Marquez hingga terjatuh di sirkuit Sepang. Namun karena aksi itu, Rossi mendapatkan hukuman start di posisi paling belakang di MotoGP Valencia.
Advertisement
Saat itu, Rossi dirugikan karena sedang bersaing memprebutkan juara dengan Jorge Lorenzo. Maka itu, Rossi menuduh Marquez sengaja membantu Jorge Lorenzo agar menjadi juara di MotoGP 2015.
Namun lewat sebuah tayangan di Amazon Prime Video, Marquez menceritakan semuanya. Dalam film dokumentasi berjudul "Marc Marquez All In Release", permusuhan antara Marquez dan Rossi terjadi satu tahun sebelumnya.
Marquez mengatakan rivalitas itu justru dimulai sejak pertemuan di tempat latihan Valentino Rossi di Tuvulia.
"Setelah hari itu, semuanya tampak menjadi berbeda di hubungan kami," kata Marquez seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.
Dekati Rossi
Marquez kini menjadi satu-satunya pembalap yang mendekati rekor 7 kali juara MotoGP. Sejak debut di 2013, Marquez terus mengoleksi gelar juara sebelum gagal di 2015.
Dia juara lagi di 2016 sampai 2019. Namun setelah itu, dia lebih banyak dibebat cedera.
"Saya ogah bicara soal 2015, tapi saya membuat film dokumenter. Bagaimana mungkin saya tak melakukannya?" kata Marquez.
"Saya juga bicara soal Lorenzo dan Dani Pedrosa.Kalau ini soal 2015, saya hanya bicara apa yang saya pikirkan."
Advertisement
Beda Usia
Rossi kini berusia 44 tahun. Sedangkan Marc Marquez baru saja merayakan ulang tahun ke-30.
"Kami berdua sama-sama aquarius, kami sama-sama keras kepala," kata Marquez.
"Konfrensi pers di Malaysia, Rossi menyerang saya secara publik, itu tidak hormat. Saya pikir itu intimidasi."
Bertahan di Honda
Marc Marquez belum puas dengan hasil tes pramusim MotoGP yang berlangsung di sirkuit Sepang, Malaysia pada 10-12 Februari 2023. Pada hari ketiga tes, Marquez hanya mampu berada di posisi ke-10.
Dia bahkan berada di bawah adiknya Alex Marquez yang kini sudah gabung Gresini Ducati. Luca Marini masih menjadi yang tercepat dengan waktu lap 1 menit 57,889 detik.
Marquez sudah memprediksi hasil buruk ini. Dia memang mempertanyakan kualitas mesin dari motor prototipe yang akan dipakai untuk MotoGP 2023.
Namun sebelum tes, Skysport melemparkan pertanyaan menegangkan buat Repsol Honda. Dia menayakan kepada Marquez apakah punya klausul keluar dari Honda di luar kontraknya, Marquez pun memberi jawaban yang membuat Honda tenang.
"Saya tak bisa memikirkan soal ini sebelum musim dimulai. Saya punya dua tahun kontrak dan saya ingin menang, mungkin dengan Honda," kata Marquez seperti dikutip crash.
Advertisement
Kontrak Marquez
Marquez saat ini berstatus pembalap dengan gaji terbesar di MotoGP. Dia dibayar 12,5 juta euro per musim oleh Repsol Honda dan terikat kontrak hingga 2024.
Kepergian Alex Marquez ke Gresini Ducati menjadi pemicu rumor kepergian Marquez. Inilah yang membuat dia diduga akan mengikuti jejak adiknya itu ke tim Italia.
"Setelah empat tahun, saya selalu kurang bagus di tes musim digin meski saya juga masih bermasalah dengan bahu. Di Desember lalu, saya melakukan pengobatan yang berguna sehingga membuat saya tak merasa sakit saat balapan," katanya.
"Saya senang dengan bagaimana kondisi fisik saya sekarang, meski saya belum 100 persen. Namun tubuh sudah bekerja dengan baik di bulan-bulan terakhir."