Ini Daftar Daerah yang Akan Dilewati MRT Jakarta Fase 3, Ada Tanjung Duren hingga Grogol

MRT Fase 3 akan dibangun sepanjang 87 kilometer. Nantinya akan membentang dari Cikarang (Bekasi) ke Balaraja (Tangerang).

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 20 Feb 2023, 13:03 WIB
MRT melintas di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (18/2/2023). Direktur Jenderal Perkeretaapian resmi menetapkan MRT Jakarta sebagai Objek Vital Transportasi Bidang Perkeretaapian. Hal itu tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal Perkeretaapian Nomor KP-DJKA 38 Tahun 2023 tanggal 10 Februari 2023. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - MRT Fase 3 akan dibangun sepanjang 87 kilometer. Nantinya akan membentang dari Cikarang (Bekasi) ke Balaraja (Tangerang).

Proyek ini diprediksi menelan anggaran Rp 160 triliun.

Lantas, lokasi mana saja yang akan dilewati jalur MRT Jakarta Fase 3. Wilayah-wilayah ini kemudian dibagi menhadu beberapa fase, yaitu:

1. Fase 3B Timur (Bekasi, Jawa Barat 20,438 km)

Cikarang, Cibitung, Wanajaya, Sumber Jaya, Karang Satria, Harapan Baru, Kaliabang, Medan Satria

2. Fase 3A (DKI Jakarta 33,764 km)

Ujung Menteng, Pulo Gebang, Cakung Barat, Penggilingan, Pulogadung, Perintis, Pakulonan Timur, Pakulonan Barat, Sumur Batu, Cempaka Baru, Galur, Senen, Kwitang, Kebon Sirih, Thamrin, Cideng, Petojo, Roxy, Grogol, Tomang, Arjuna Selatan, Tanjung Duren, Kebon Jeruk, Teknologi, Batu Mulia, Kembangan.

3. Fase 3B Barat (Banten 29,900 km)

Karang Tengah,Hasyim Asyari, Kunciran, Panunggangan, Kebon Nanas, Kelapa Dua, Danau Ranau, Bencongan, Kadu, Bunder, Otonom, Pasir Gadung, Cibadak, Balaraja.

Presiden Joko Widodo dalam keterangannnya, sudah mendorong agar tahapan financial closing atau jaminan perolehan pendanaan proyek MRT Jakarta Fase 3 selesai pada 2023. MRT 3 yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) ini diharapkan mulai beroperasi pada 2033.

Kesepatan pembangunan MRT Fase 3 diawali dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto pada 17 Februari 2023.

 


Pengerjaan dalam 2 Fase

Rangkaian kereta MRT melintas menuju stasiun di Jakarta, Kamis (20/10/2022). Selama 2022, perseroan menargetkan volume penumpan bisa mencapai rata-rata harian menyentuh 40.000 orang per hari. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Penandatangan itu menjadi wujud dukungan antarpemerintah daerah yaitu Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Jawa Barat, dan Pemerintah Kota Bekasi untuk pembangunan MRT Jakarta rute Cikarang-Jakarta-Balaraja.

Ridwan Kamil menyatakan, Pembangunan MRT fase 3 ini dibagi menjadi dua fase, yakni Fase 1 meliputi Kembangan-Medan Satria dan Fase 2 meliputi K embangan-Balaraja dan Medan Satria-Cikarang).

Pada 2024, pembangunan akan dimulai dari fase 1 tahap 1 (Tomang-Medan Satria).

"Baratnya dimulai dari Provinsi Banten di Balaraja, melewati DKI di Tomang, kemudian masuk ke Kota Bekasi dan terus ke Cikarang di kabupaten," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Bandung, Jumat (17/2/2023).

PT MRT Jakarta melalui akun resmi Instagram @mrtjakarta menyampaikan bahwa total fase 3 koridor East-West MRT Jakarta (Cikarang-Jakarta-Balaraja) ini akan membentang sepanjang sekitar 84,1 kilometer (km). Kemudian, akan terdapat setidaknya sekitar 14 stasiun mulai dari Stasiun Karang Tengah hingga Stasiun Balaraja.


Proyek MRT East-West, Ridwan Kamil: Mengurangi Stres dan Beban Ekonomi Warga

Penumpang menaiki moda transportasi MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (18/2/2023). Dengan dijadikannya MRT Jakarta sebagai objek vital, pengamanan terhadap jalur, stasiun, depo, hingga fasilitas operasi seperti gardu listrik MRT Jakarta dilakukan berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan mengenai perkeretaapian dan pedoman pengamanan objek vital nasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) menandatangani nota kesepahaman dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mendukung proyek MRT East-West (Cikarang-Jakarta-Balaraja).

Dia menyampaikan bahwa pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Cikarang-Jakarta-Balaraja ini merupakan arahan langsung Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Ini adalah arahan dari Bapak Presiden, untuk memulai pembangunan MRT jalur barat ke timur," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/2/2023).

"Baratnya dimulai dari Provinsi Banten di Balaraja melewati DKI di Tomang kalau enggak salah dan masuk ke Kota Bekasi dan terus ke Cikarang di Kabupaten. Tahap satunya akan ada percepatan di DKI-nya ada di Tomang, di Kota Bekasinya ada di Medan Satria," lanjut dia.

Pria yang kerap disapa Kang Emil ini mengungkapkan, finalisasi pembangunan proyek MRT East-West yang menghubungkan dua provinsi ini ditargetkan pada 2023 ini. Sehingga, apabila tak ada aral melintang pengerjaan bisa dimulai pada 2024.

"Baru dimulai 2024 dimulai finalisasinya di tahun 2023 ini," ucap dia.

Dia menjelaskan, dalam masterplan lama, proyek MRT East-West tersebut memang telah ada. Proyek ini penting karena menghubungkan dua wilayah. Rute yang melewati Cikarang-Jakarta-Balaraja ini dipilih karena Bekasi, Jawa Barat dinilai jadi wilayah paling butuh akses MRT karena terpantau paling rumit.

"Yang paling realistis yang lebih rumit yang jalur yang kita bahas hari ini," kata Emil.

Dia berharap dengan pembangunan MRT Cikarang-Jakarta-Balaraja ini dapat mengubah cara warga Bekasi bepergian baik dari dan menuju Jakarta. Adapun pembangunan direncanakan dimulai dengan fase 1-stage 1 Tomang-Medan Satria.

"Mudah-mudahan dalam hitungan tahun ya, tidak terlalu lama. Maka kita harapkan puluhan ribu warga Kota Bekasi yang naik mobil bisa beralih ke transportasi masal hingga mengurangi stres dan mengurangi beban ekonomi," tandas Emil.


Heru Budi-Ridwan Kamil Teken MoU, Proyek MRT Cikarang-Balaraja Dibangun 2024

Mesin tiket parkir otomatis terpasang di lahan yang dijadikan park and ride untuk stasiun MRT (Moda Raya Terpadu) Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (20/3). Dua park and ride mulai dibangun di Stasiun MRT Lebak Bulus dan Fatmawati. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto untuk pembangunan MRT East-West (Cikarang-Jakarta-Balaraja). Proyek ini rencananya mulai dibangun di 2024.

"Transportasi berbasis kereta api yaitu MRT. Untuk siapa? Untuk semua. Saya menunjukkan kepada Gubernur Jawa Barat ya sudah ini ke bapak. Supaya ini cepat, kita komitmen di 2024 insyaallah sudah mulai pembangunan," kata Heru Budi di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/2/2023).

"Sekali lagi itu untuk siapa? Untuk Pemda DKI, Jawa Barat, dan Kota Bekasi. Dan seluruh masyarakat yang memang membutuhkan MRT atau perkeretaapian ini yang harus segera kita atasi," lanjut Heru.

Heru menyampaikan bahwa pada pembangunan fase 1-stage 1 (Tomang-Medan Satria) ini diperpanjang agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat secara luas.

"Siapa yang bermanfaat? Tentunya masyarakat. Dari Jakarta perbatasan Rorotan kami perpanjang yang sampai Medan Satria kurang lebih satu setengah kilo," ucap dia.

Heru menyatakan bahwa dukungan terhadap pembangunan proyek MRT East-West ini menjadi bentuk komitmen antarpemerintah daerah. Oleh sebab itu, dia ingin proyek ini dapat dituntaskan meski ke depan ada pergantian dan regenerasi kepemimpinan.

"Intinya kami menunjukan inilah kita. Nanti masyarakat yang bersentuhan langsung dan ini harus dilanjutkan dengan komitmen-komitmen. Dan tentunya penerus-penerus kita. Itu inti ketemu kita hari ini. Pak Gubernur Jawa Barat terima kasih. Pak Wali Kota Bekasi terima kasih," ucap Heru.

Infografis MRT Jakarta Kembangkan Kawasan Berorientasi Transit. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya