Peledakan Batu di Area PLTA Kayan, Aliran Sungai Dialihkan

pembangunan PLTA Sungai Kayan terus berproses. PT KHE akan melakukan peledakan batu diarea PLTA, dan aliran sungai akan dialihkan.

oleh Ramlan diperbarui 08 Mar 2023, 12:34 WIB
Tambang batubara di Desa Salak, kota Sawahlunto, Sumatera Barat Meledak. Sementara mulai hari ini Pempfrov DKI terapkan sistem ganjil genap.

Liputan6.com, Bulungan - Proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus dilakukan. PT Kayan Hydro Energy (KHE) merencanakan pada Maret nanti akan melakukan peledakan batu di area PLTA tersebut.

Manajer Operasional PT KHE, Khaeroni mengatakan pihaknya telah mendapatkan surat perizinan mengenai peledakan batu tersebut. Namun sebelumnya, pihaknya terlebih dulu akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar setempat dilakukan peledakan.

“Ada beberapa titik lokasi peledakan batuan nanti. Izin (peledakan) kita sudah. Nanti akan kita sosialisasikan juga. Kalau sekarang ini sementara tahap mobilisasi mesin bor dan crew blasting,” katanya.

Khaeroni memastikan pembangunan proyek tersebut terus meningkat setiap bulannya. Bahkan ditargetkan nanti pada Juli 2023, konstruksi bendungan satu akan dimulai. Pekerjaan konstruksi bendungan akan diawali dengan pekerjaan peledakan pada galian diversion channel atau pengalihan aliran sungai kayan.

“Aliran sungai nanti kita alihkan. Kita akan bangun kanal di sisi kiri sungai, supaya aliran (air sungai) tetap normal. Jadi pembangunan diversion channel tidak akan mengubah struktur sungai,” ucapnya.

Kemudian, untuk alur pelayaran dipastikan tetap berjalan normal pada saat konstruksi maupun peledakan. Khaironi juga menegaskan akan ada tali asih kepada masyarakat yang berada di kawasan hutan lindung.

“Itu (tali asih) kan penghargaan kita kepada masyarakat sebenarnya. Terutama untuk masyarakat yang menggarap di kawasan itu. Tapi yang pastinya, proses peledakan nanti akan berlangsung aman dan izin kita sudah ada dari Kementerian (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan),” kata dia.

Untuk saat ini, pihaknya tengah melakukan pembangunan untuk mess karyawan. Beberapa bahan konstruksi sudah tiba di lokasi untuk proses pembangunannya nanti. Dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu, agar bangunan mess karyawan bisa rampung.

“Kan kita sudah ada pengalaman kalau (pembangunan) bangunan mess. Mungkin sekitar dua minggu baru selesai. Yang jelasnya, bahannya sudah ada, dan konsepnya nanti kurang lebih seperti di IKN (Ibu Kota Negara),” ucap dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya