Liputan6.com, Jakarta Perseteruan antara SM Entertainment dan Lee Soo Man – HYBE makin meruncing. Setelah CEO SM Entertainment merilis video penolakan terhadap manuver bisnis HYBE yang membeli saham Lee Soo Man, kini giliran sang CFO (Chief Financial Officer), Jang Cheol Hyuk, yang berbicara.
Dalam video berdurasi 15 menit yang dirilis Senin (15/2/2023), sejak awal ia mengucapkan tudingan pedas atas aksi Lee Soo Man dan HYBE serta alasan pihaknya menentang pembelian saham ini.
Dilansir dari Soompi, ia menyebut bahwa pembelian saham dari Lee Soo Man—sang pendiri perusahaan yang juga mantan pemegang saham mayoritas SM—adalah tindakan dengan niat jahat.
“Segera setelah visi baru 'SM 3.0' diumumkan, pemegang saham terbesar menjual sahamnya, dan dimulai upaya pengambilalihan dengan permusuhan oleh pesaing,” kata dia.
Baca Juga
HYBE Agensi BTS Ingin Kuasai 40 Persen Saham SM Entertainment, Regulator Korea Selatan Bakal Awasi
Hati Lee Soo Man Sakit Dituding Keponakan Sendiri Tamak dan Merusak SM Entertainment
CEO SM Entertainment Tuding Lee Soo Man Biang Keladi Album Aespa Tertunda dengan Ngotot Bikin Lagu soal Menanam Pohon
Advertisement
SM Dilemahkan?
Jang Cheol Hyuk mengawali videonya dengan menjelaskan bahwa HYBE tak akan berhenti setelah membeli 14,8 persen saham milik Lee Soo Man. HYBE telah mengumumkan niat untuk membeli saham dari pihak lain, dan targetnya menguasai 40 persen kepemilikan SM.
“Lewat upaya pengambilalihan dengan niat tak baik ini, HYBE tampaknya berencana untuk menjalankan kontrol manajemen, dengan cara mendominasi jajaran direksi,” kata dia.
Hal ini pada akhirnya diprediksi akan menyulitkan kebijakan yang akan menguntungkan SM—baik untuk para pemegang saham hingga artis.
Advertisement
Bakal Rugikan Artis
“Bila HYBE mengambil alih SM, maka sulit menghindari kondisi di mana SM memiliki kewenangan yang lemah,” kata dia. Ia lalu memberikan contoh comeback para artis yang terancam, bila perusahaan saingan sekaligus merupakan induk dari SM Entertainment.
“Perilisan album yang optimal terbatas 100 kali dalam setahun. HYBE sudah terlalu banyak memiliki artis dari labelnya sendiri. Alhasil, artis di SM tak punya pilihan lain selain dijadikan prioritas yang lebih rendah,” tuturnya.
Tak hanya itu, ekosistem bisnis yang hendak dibangun lewat strategi ‘SM 3.0’ pun terancam.
Janji Kosong
Ia juga menyatakan tak percaya dengan omongan Bang Si Hyuk—CEO HYBE—yang menyatakan akan menjamin SM berjalan secara independen.
“Saya bisa menjamin bahwa ini adalah janji kosong belaka, dan betapa sulitnya janji ini dipegang,” kata dia.
Advertisement