Liputan6.com, Jakarta - Paula Verhoeven baru-baru ini kembali menjadi perbincangan hangat usai mengunggah video prank meninggalkan anak pertamanya, Kiano Tiger Wong, di pusat perbelanjaan (mal).
Bermula saat Paula, Kiano, dan kru berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan.
Advertisement
Lalu, saat Kiano tengah bermain, kameramen yang dikenal Kiano digantikan oleh kru baru yang belum diketahui anak laki-laki Baim Wong tersebut.
Kiano Ditinggal Paula Verhoeven di Tengah Mal
Kru baru Paula dan Baim Wong itu datang dengan kamera tersembunyi dan mencoba menanyakan Kiano pergi dengan siapa ke taman bermain itu.
Namun, anak 3,5 tahun tersebut tidak menggubris lalu lari dan mencari kru yang sudah diketahuinya.
"Om.. om...," teriak Kiano Tiger Wong mencari salah satu kru Baim dan Paula.
Kiano pun keluar taman bermain lalu keliling mencari kru maupun sang mama. Hingga akhirnya prank selesai dan dia bertemu sang mama dalam video berdurasi 24 menit.
Video Prank Kiano di Tengah Mal Tuai Hujatan Warganet
Ada sebagian warganet yang merasa prank terhadap Kiano tidak tepat. Serta menyebut Paula Verhoeven sebagi ibu yang tega.
"Kalau mau ngerjain Kiano enggak gitu juga kali. Tega banget sih Paula ninggalin Kiano lama sekali begitu. Kasihan banget melihatnya. Sedih banget melihat dia sendirian begitu," kata salah satu warganet dalam video prank yang diunggah di YouTube Baim Paula pada 19 Februari 2023.
"Jangan digituin dong, kasihan Kiano. Kok semua suka ngeprank ya," kata warganet lainnya.
Warganet Kasihan Melihat Kiano Diprank Paula Verhoeven
Beberapa warganet yang juga kasihan kepada Kiano kena prank dari ibunya. Sebagian merasa aksi prank yang dijalankan terlalu lama.
"Pinter ih Kiano. Tapi saya merasa kasian juga ih," kata salah satu warganet.
Ada juga yang menyarankan agar Paula dan Baim membuat konten hal-hal menarik tanpa perlu membuat prank anak-anaknya.
Misal, saat ngobrol atau makan bersama Kiano maupun Kenzo sang anak kedua Baim dan Paula.
"Bikin konten normal-normal aja sudah lucu kok kedua anaknya. Engga perlu yang lain lain model kontennya. Ajak makan anak di mal atau berdua ngomong sama anak di restoran mal udah bagus kok jadi khan kelihatan bahagia keluarganya," ujar salah satu warganet.
Tak Sedikit yang Memuji Kiano Tiger Wong
Di sisi lain, banyak juga yang memuji keberanian Kiano tetap berani dan terus mencari orang yang dikenal.
"Masyallah, Kiano anak pemberani. Biasanya kan anak kecil kalo enggak ortu atau orang yang dia kenal nangis ya ini mah engga malah dia optimis tetap cari mama sama kru-nya. Anak pintar," kata yang lain.
"Kiano anak yang hebat pemberani, karena didikan orang tua yang hebat," tambah warganet lainnya.
Advertisement
Alasan Paula Verhoeven
Dalam video tersebut, Paula Verhoeven menjelaskan alasan membuat konten video pura-pura meninggalkan anak sendirian di mal.
Dirinya ingin mengetahui reaksi sang anak bila tiba-tiba berada dalam situasi yang tidak mengenal siapa pun.
"Pengin tahu reaksi Kakak (Kiano) kalau tiba-tiba hilang reaksinya (bagaimana). Kita ingin lihat akalnya gimana? Nyari-nyari Mama atau om-om (kru yang sudah dikenal)," kata Paula.
Wanita yang namanya berkibar sejak menjadi model ini menjelaskan bahwa sudah mengondisikan agar Kiano tetap aman selama prank berlangsung.
"Semua sudah dikondisikan, sudah sebar tim kita," kata Paula meyakinkan keamanan sang anak.
Cara Menumbuhkan Rasa Berani pada Anak
Paula memang memiliki alasan yang baik. Namun, adakah cara lain yang lebih aman?
Mengutip Klikdokter ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua dalam menumbuhkan keberanian anak. Diantaranya:
- Memberikan contoh- Bagi si Kecil, contoh paling dekat dan nyata adalah dari orangtua.
- Menjadi zona aman bagi si Kecil. Rasa takut adalah hal yang sangat natural. Saat si Kecil merasa takut, biarkan ia menemukan rasa aman saat berada di dekat orangtua. Beri waktu sampai ia menemukan keberaniannya.
- Memberikan kepercayaan pada anak. Terkadang ia merasa takut, karena ia tak pernah diberikan sebuah tanggung jawab. Misal mengajarkan anak membayar saat membeli sesuatu di warung.
- Jangan memaksa. Keberanian tidak muncul secara tiba-tiba. Anak perlu waktu untuk belajar dan membiasakan diri sampai ia menjadi berani.
Advertisement