Liputan6.com, Jakarta - Bulan Sya'ban merupakan bulan kedelapan dalam kalender Islam atau Hijriyah. Sya'ban merupakan bulan di antaran bulan Rajab dan bulan Ramadhan yang dinanti-nanti umat Islam di seluruh dunia.
Secara bahasa, Sya'ban berasal dari bahasa Arab yaitu Syi'ab, yang artinya jalan di atas gunung. Mengutip dari laman NU Online, Senin (20/2/2023), Islam kemudian memanfaatkan bulan Sya’ban sebagai waktu untuk menemukan banyak jalan, demi mencapai kebaikan.
Dalam bulan Sya'ban terdapat berbagai keutamaan yang menyangkut peningkatan kualitas kehidupan umat Islam, baik sebagai individu maupun dalam lingkup bermasyarakat.
Di bulan ini, umat Islam juga dapat mulai mempersiapkan diri menjemput datangnya bulan termulia dengan penuh suka cita dan pengharapan anugerah dari Allah SWT karena telah mulai merasakan suasana kemuliaan Ramadhan
Keutamaan bulan Sya'ban telah Rasulullah jelaskan dalam sebuah hadits:
ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم -- حديث صحيح رواه أبو داود النسائي
Artinya,
Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa. (HR Abu Dawud dan Nasa'i)
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai bulan Sya'ban, keutamaan, dan amalan yang dianjurkan di bulan Sya'ban:
Baca Juga
Advertisement
Keutamaan Bulan Sya'ban
1. Rasulullah Banyak Berpuasa Sunah
Keutamaan bulan Sya'ban adalah bagi Rasulullah Muhammad SAW, ini bulan paling banyak bagi beliau mengerjakan puasa sunah (kecuali pada bulan Ramadhan).
Rasulullah SAW melaksanakan puasa sunah hampir selama satu bulan penuh pada bulan Sya'ban. Keutamaan bulan Sya'ban ini dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Salamah.
Aisyah RA menceritakan kepadanya:
“Rasulullah SAW tidak pernah melaksanakan shaum (puasa) lebih banyak dalam sebulan selain Sya'ban. Beliau [hampir] melaksanakan shaum pada Sya'ban seluruhnya,” (H.R. Bukhari No. 1834)
Nabi Muhammad SAW menunaikan keutamaan bulan Sya'ban ini dengan memberikan jarak atau batas satu atau dua hari, tepat sebelum menunaikan ibadah puasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Batasannya sampai tanggal 27 atau 28 Sya'ban.
2. Amalan Dibawa Naik kepada Allah SWT
Keutamaan bulan Sya'ban ini dikisahkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid.
Rasulullah SAW bersabda:
“Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan yang berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rab semesta alam. Aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa,” (HR. Nasa'i No: 2317).
3. Persiapan Sebelum Bulan Ramadhan
Bulan Sya'ban merupakan momen persiapan sebelum bulan Ramadhan tiba. Ramadhan merupakan bulan bagi umat Islam memanen amalan baik seperti membaca Alquran, berpuasa, sholatat tahajud, dan amalan yang dianjurkan lainnya.
Bulan Sya'ban adalah bulan yang tepat untuk membiasakan diri menunaikan amalan-amalan saleh. Kementerian Agama RI menegaskan keutamaan bulan Syaban ini dari pernyataan Abu Bakar Al-Balkhi.
“Rajab adalah bulan menanam. Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman dan Ramadhan adalah bulan memanen hasil tanaman tersebut.”
Advertisement
4. Bulan Terakhir Mengganti Puasa Ramadhan
Keutamaan bulan Sya'ban adalah bagian dari bulan terakhir meng-qada puasa Ramadhan tahun lalu. Qada puasa atau mengganti atau membayar puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi umat Islam yang tidak memiliki uzur syar’i sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya, jangan dilewatkan.
Aisyah RA melakukan qada puasa pada bulan Sya'ban. Keutamaan bulan Sya'ban ini dikisahkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Salamah bin Abdurrahman.
Aisyah RA berkata:
“Sesungguhnya aku berkewajiban melakukan puasa Ramadhan dan aku tidak mampu melakukannya hingga datang Syaban,” (HR. Abu Daud No. 2047).
Seorang muslim yang tidak membayar hutang puasanya hingga datang Ramadhan berikutnya tanpa uzur syar’i, maka akan mendapatkan dosa besar.
5. Dikabulkan Segala Permohonan
Keutamaan bulan Sya'ban adalah ada pada malam Nisfu Sya'ban. Di mana Allah SWT akan memudahkan semua urusan umatnya bila mereka memperbanyak doa. Keutamaan bulan Sya'ban ini dikisahkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.
“Jika datang malam pertengahan bulan Sya’ban, maka lakukanlah qiyamul lail, dan berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada waktu matahari tenggelam,
lalu Allah berfirman, ‘Adakah orang yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji, maka Aku akan selamatkan dia, dst…?’
(Allah berfirman tentang hal ini) sampai terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah, 1/421; HR. al-Baihaqi dalam Su’abul Iman, 3/378)
Amalan yang Dianjurkan di Bulan Sya'ban
1. Perbanyak Puasa
Rasulullah SAW memperbanyak puasa pada bulan ini tidak seperti beliau berpuasa pada bulan-bulan yang lain.
عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ, فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah RA bahwasanya dia berkata, “Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berbuka, dan berbuka sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berpuasa. Dan saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa dalam sebulan kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban.” (HR Al-Bukhari no. 1969 dan Muslim 1156/2721)
2. Membaca Alquran
Membaca Alquran mulai diperbanyak dari awal bulan Sya’ban, sehingga ketika menghadapi bulan Ramadhan, seorang muslim akan bisa menambah lebih banyak lagi bacaan Alquran-nya. Salamah bin Kuhail rahimahullah berkata:
كَانَ يُقَالُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ الْقُرَّاءِ
“Dulu dikatakan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan para qurra’ (pembaca Alquran).” Begitu pula yang dilakukan oleh ‘Amr bin Qais rahimahullah apabila beliau memasuki bulan Sya’ban beliau menutup tokonya dan mengosongkan dirinya untuk membaca Alquran. (Lathaiful-Ma’arif libni Rajab Al-Hanbali hal. 138)
Advertisement
3. Mengerjakan Amalan Soleh
Untuk menghadapi bulan Ramadhan, para ulama terdahulu membiasakan amalan-amalan soleh semenjak datangnya bulan Sya’ban, sehingga mereka sudah terlatih untuk menambahkan amalan-amalan mereka ketika di bulan Ramadhan.
4. Menjauhi Perbuatan Syirik dan Permusuhan
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala akan mengampuni orang-orang yang tidak berbuat syirik dan orang-orang yang tidak memiliki permusuhan dengan saudara seagamanya. Rasulullah bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ, إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
“Sesungguhnya Allah muncul di malam pertengahan bulan Sya’ban dan mengampuni seluruh makhluknya kecuali orang musyrik dan musyahin.” (HR Ibnu Majah no. 1390. Di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah)